Arief Hidayat
Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Jurusan Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi Kalimantan, Indonesia

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Sosialisasi Budaya Keselamatan pada Workshop Otomotif di Sekolah Menengah Kejuruan Balikpapan Noni Oktiana Setiowati; Arini Anestesia Purba; Adhit Julyan Saputra; Andre Saputra Pata'dungan; Beatriks Virginia Kenny S; Aulia Ananda Hasta; Radja Nikra Achmad; Muhammad Rizky Ramadhan; Arief Hidayat; Maryo Inri Pratama; Fulkha Tajri; Sasferi Yendra
Jurnal Abdi Masyarakat Indonesia Vol 3 No 3 (2023): JAMSI - Mei 2023
Publisher : CV Firmos

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54082/jamsi.755

Abstract

Budaya keselamatan merupakan hal yang harus diterapkan dimana saja dan kapan saja termasuk ketika proses pembelajaran praktik, terutama pada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang memiliki kurikulum proses pembelajaran praktik lebih banyak dibandingkan dengan proses pembelajaran teori. Pengabdian masyarakat ini dilatarbelakangi oleh hasil wawancara pendahuluan yaitu kurangnya pengetahuan para siswa di salah satu SMK di Balikpapan tentang penerapan keselamatan kerja, meskipun para siswa melakukan kelas praktik di Workshop Otomotif yang memiliki banyak mesin dan peralatan berat yang memiliki potensi bahaya. Tujuan dari pengabdian masyarakat ini antara lain:(1) Meningkatkan pengetahuan siswa SMK mengenai budaya keselamatan, pentingnya penerapan SOP dan penggunaan APD, (2) Menciptakan siklus keselamatan kerja yang lebih aman pada Workshop Otomotif sehinga para siswa dapat terhindar dari risiko bahaya ketika proses pembelajaran praktik. Sosialisasi budaya keselamatan dilakukan kepada siswa jurusan Teknik Kendaraan Ringan dan Teknik Sepeda Motor, materi sosialisasi yang diberikan disesuaikan dengan hasil wawancara dan pengamatan langsung yaitu penggunaan APD, penerapan SOP, dan perilaku berbahaya di area kerja. Dari hasil pengamatan dan wawancara, para siswa tidak menggunakan APD lengkap, tidak mengetahui pengertian SOP, dan melakukan perilaku berbahaya seperti tidur di lantai area workshop. Setelah sosialisasi dilakukan, para siswa SMK memiliki peningkatan kesadaran akan pentingnya APD, mematuhi dan memahami apa itu SOP, dan selalu berperilaku selamat ketika berada di Workshop Otomotif.