Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Cultural Governance through Local Traditions of the Kasepuhan Indigenous People of Paras Beswara Fitriana Nurul Hidayati; Masruchin; Reva Rahma Maulida; Kilau Syamsiah; Alifia Davina Diwantari
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bestari Vol. 2 No. 4 (2023): April 2023
Publisher : PT FORMOSA CENDEKIA GLOBAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55927/jpmb.v2i4.3801

Abstract

Kasepuhan adat is a cultural pattern owned by the community in a village, one of which is Paras Beswara which is unique with various local traditions as well as its customs. This study aims to determine the traditional ceremonial traditions in Paras Hamlet, Paras Beswara customary kasepuhan, and the habits of the Paras Hamlet people in their daily lives. The method used is descriptive-qualitative. Data analysis was carried out by collecting interview data, documentation, classification, and concluding sessions. The results of this study are the traditions and habits of the people of Paras Hamlet are able to fortify their lifestyle with their customary rules so that they are not mixed with cultures that have a negative impact. Most traditions play an important role in water management, one of which is the Ngunduh Patirtan tradition. The tradition of Napak Tilas Tirta is also a way to remember the struggle of water management actors from the source to channeling it to the community.
Pengembangan Kawasan Edukasi Sebagai Potensi Wisata di Desa Kembangbelor Fitriana Nurul Hidayati; Reva Rahma Maulida; Firda Pramesti Nur Rahmadhani; Masruchin Masruchin
Jumat Informatika: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 1 (2023): April
Publisher : LPPM Universitas KH. A. Wahab Hasbullah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32764/abdimasif.v4i1.3520

Abstract

Maraknya tempat wisata di Indonesia yang hanya mengenalkan keindahan alam saja, sehingga kami menghadirkan inovasi antara tempat wisata dan juga tempat edukasi tentang pembibitan tanaman serta penjelasan terkait sejarah yang menjadi iconic desa Kembangbelor. Mengingat pentingnya pengembangan kawasan edukasi sebagai tempat wisata maka metode yang digunakan yaitu metode kualitatif dengan 3 tahapan (perencanaan, pelaksanaan, evaluasi). Tujuan dan manfaat dilaksanakan pengembangan ini adalah untuk menambah lapangan kerja dan meningkatkan pendapatan tambahan bagi masyarakat yang tinggal di sekitar lokasi kawasan edukasi. Upaya pengembangan kawasan edukasi ini lebih difokuskan pada dusun paras karena dinilai memiliki potensi wisata yang sangat menguntungkan bagi kedepannya.