Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Mengapa petani di Desa Marioritengnga melakukan konversi lahan pertanian, keuntungan ekonomis yang diperoleh petani dari konversi lahan pertanian kakao menjadi lahan pertanian jagung serta dampak sosial ekonomi pertanian jagung bagi petani di Desa Marioritengnga. Fokus penelitian terhadap kehidupan petani jagung dengan jenis penelitian kualitatif. Untuk mencapai tujuan tersebut maka peneliti menggunakan metode penelitian sejarah yang terdiri dari empat tahapan yaitu: heuristik (pengumpulan data atau sumber), kritik sumber, interpretasi dan historiografi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : Latar belakang dari konversi lahan pertanian masyarakat Desa Marioritengnga yakni petani selalu mengalami gagal panen yang disebabkan oleh Pola tanam serta budidaya tanaman kakao yang kurang baik, Serangan hama dan penyakit , keterbatasan modal dan mengalami Fluktuasi harga. Berdasarkan hasil penelitian pula dapat disimpulkan bahwa keutungan ekonomis yang didapat petani pada saat setelah melakukan konversi yaitu pada saat bertani kakao, petani tidak mendapatkan subsidi berupa pupuk maupun pestisida sementara pada saat beralih ke pertanian jagung setelah dibentuk Kelompok Tani para petani mendapatkan subsidi berupa benih jagung dan pupuk sehingga mengurangi beban modal produksi para petani. Dampak sosial ekonomi yang ditimbulkan yaitu petani mampu menambah aset, seperti menambah luas lahan, membangun rumah, membeli kendaraan, serta menyekolahkan anaknya. Adapun dampak negatif yang ditimbulkan yakni tergesernya petani penyakap hingga rusaknya lingkungan karena penebangan pohon secara besar besaran.