Arsyik Ibrahim
Program Studi S1 Farmasi, Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman Samarinda, Indonesia

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Skrining Fitokimia dan Aktivitas Antikoagulan Sari Buah Melon (Cucumis melo L) Secara In Vivo: Phytochemicals Screening and In Vivo Anticoagulant Activity of Melon Juice (Cucumis melo L) Raisa Fadilla; Arsyik Ibrahim; Niken Indriyanti
Jurnal Sains dan Kesehatan Vol. 5 No. 3 (2023): J. Sains Kes.
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25026/jsk.v5i3.1805

Abstract

Anticoagulants are drugs used to inhibit the development and enlargement of a blood clot. Melon is known to contain adenosime that function to stop clotting of blood cell chip. This study aims to identify secondary metabolites contained in melon juice, fruit juice identify anticoagulant activity in vivo melon, look for an effective dose melon juice as a potential anticoagulant and melon juice compared with aspirin. A total of 15 male mice were divided into 5 groups, i.e. groups of melon juice dose of 12.9 g/kg BW, melon juice dose group of 25.8 g/kg BW, melon juice dose group of 51.5 g/kg BW, positive control group and negative control group. The sample is given once a day orally and measured in hours to 3, 6 and 9 after administration. Anticoagulant effect was tested by using the parameters of bleeding time and coagulation time. The results showed that the melon juice dose of 12.9 g/kg BW, 25.8 g/kg BW and 51.5 g/kg BW may increase bleeding time and coagulation time. From these results it can be seen that the melon juice has anticoagulant activity. Based on statistical test is known that the variation of doses is very significantly affect on bleeding time and the coagulation time.Keywords : anticoagulant, melon juice, bleeding time, coagulation time Abstrak Antikoagulan adalah obat-obat yang digunakan untuk menghambat perkembangan dan pembesaran bekuan darah. Melon diketahui mengandung zat adenosine yang berfungsi menghentikan penggumpalan keping sel darah. Tujuan penelitian ini ialah untuk mengidentifikasi metabolit sekunder yang terkandung dalam sari buah melon, mengidentifikasi aktivitas antikoagulan sari buah melon secara in vivo, mencari dosis efektif sari buah melon sebagai antikoagulan dan potensi sari buah melon dibandingkan dengan aspirin. Sebanyak 15 ekor mencit jantan dibagi menjadi 5 kelompok, yaitu kelompok sari buah melon dosis 12,9 g/kg BB, kelompok sari buah melon dosis 25,8 g/kg BB, kelompok sari buah melon dosis 51,5 g/kg BB, kelompok kontrol positif, dan kelompok kontrol negatif. Pemberian bahan uji dilakukan sekali sehari secara oral dan diukur pada jam ke 3, 6 dan 9 setelah pemberian. Efek antikoagulan diuji dengan menggunakan parameter waktu pendarahan dan waktu koagulasi. Hasil menunjukkan bahwa sari buah melon dosis 12,9 g/kg BB, 25,8 g/kg BB dan 51,5 g/kg BB dapat meningkatkan waktu pendarahan dan waktu koagulasi. Dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa sari buah melon memiliki aktivitas antikoagulan. Berdasarkan uji statistik, diketahui bahwa variasi dosis berpengaruh sangat signifikan terhadap waktu pendarahan dan waktu koagulasi. Kata Kunci: antikoagulan, sari buah melon, waktu pendarahan, waktu koagulasi