This Author published in this journals
All Journal Sari Pediatri
Partini Pudjiastuti Trihono, Partini Pudjiastuti
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Sindrom Nefrotik Monogenik: Pendekatan Klinis dan Diagnosis Fahlevi, Reza; Trihono, Partini Pudjiastuti; Muktiarti, Dina; Wahidiyat, Pustika Amalia; Hidayati, Eka Laksmi; Hafifah, Cut Nurul
Sari Pediatri Vol 26, No 3 (2024)
Publisher : Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia (BP-IDAI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14238/sp26.3.2024.189-96

Abstract

Sindrom nefrotik merupakan penyakit ginjal yang sering ditemukan pada anak-anak, dengan insiden 1-3 per 100.000 anak di bawah usia 16 tahun. Sekitar 10-20% anak dengan sindrom nefrotik mengalami sindrom nefrotik resisten steroid (SNRS), dan 10-30% dari kasus ini disebabkan oleh kelainan genetik. Pada SNRS monogenik, terdapat dua jenis yaitu sindromik (dengan gejala ekstra-renal) dan non-sindromik (tanpa gejala ekstra-renal). Penanganan SNRS memerlukan pendekatan klinis yang berbeda tergantung pada etiologi genetiknya. Pemeriksaan genetik, termasuk gen tunggal, panel multigen, dan genomik komprehensif, dapat mengidentifikasi varian patogenik, menetapkan diagnosis yang akurat, menyesuaikan terapi (termasuk penghentian terapi imunosupresan dan pemberian terapi yang lebih spesifik) konseling genetik, serta penanganan komprehensif terhadap manifestasi ekstra-renal terkait. Oleh karena itu, pendekatan klinis yang efektif harus didasarkan pada hasil pemeriksaan genetik untuk pengelolaan yang optimal dan konseling yang lebih tepat.
Sindrom Nefrotik Idiopatik Sensitif Steroid pada Anak: Telaah Perbandingan Panduan Klinis Trihono, Partini Pudjiastuti; Fahlevi, Reza; Kinesya, Edwin; Hidayati, Eka Laksmi; Puspitasari, Henny Adriani; Pardede, Sudung Oloan
Sari Pediatri Vol 25, No 4 (2023)
Publisher : Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia (BP-IDAI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14238/sp25.4.2023.231-42

Abstract

Latar belakang. Sindrom nefrotik idiopatik merupakan penyakit ginjal tersering pada anak di dunia. Penelitian terkait sindrom nefrotik idiopatik pada anak terus berkembang. Namun, pada praktiknya masih terdapat variasi yang lebar terkait evaluasi dan tata laksana sindrom nefrotik idiopatik pada anak di dunia. Tujuan. Membandingkan panduan klinis sindrom nefrotik idiopatik sensitif steroid pada anak. Metode. Membandingkan empat panduan klinis sindrom nefrotik idiopatik sensitif steroid pada anak, yaitu panduan klinis sindrom nefrotik idiopatik Ikatan Dokter Anak Indonesia tahun 2012, Kidney Disease Improving Global Outcome tahun 2021, International Pediatric Nephrology Association tahun 2022, dan Indian Society of Pediatric Nephrology tahun 2021. Dikembangkan 7 lingkup bahasan kajian, meliputi diagnosis, pemeriksaan penunjang awal, batasan kriteria, dan terapi sindrom nefrotik inisial, sindrom nefrotik relaps jarang, sindrom nefrotik relaps sering dan sindrom nefrotik dependen steroid.Hasil. Didapatkan beberapa perbedaan mendasar yang ditemukan, antara lain, terkait batasan proteinuria dan hipoalbuminemia yang digunakan, dosis maksimal steroid, definisi relaps sering, pilihan terapi imunosupresan pada SN relaps sering, dependen steroid, dan pemeriksaan genetik yang dirasonalisasikan berdasarkan bukti-bukti penelitian terbaru.Kesimpulan. Terdapat beberapa perbedaan mendasar antara panduan klinis sindrom nefrotik idiopatik Ikatan Dokter Anak Indonesia tahun 2012 dengan panduan klinis terbaru lainnya. Perlu dipertimbangkan pembaharuan konsensus sindrom nefrotik di Indonesia dengan menelaah bukti ilmiah terbaru dan disesuaikan dengan ketersediaan obat serta fasilitas pemeriksaan di Indonesia. 
Obesitas dan Risiko Penyakit Ginjal pada Anak Fahlevi, Reza; Ulfa, Maryam; Hafifah, Cut Nurul; Pardede, Sudung Oloan; Trihono, Partini Pudjiastuti
Sari Pediatri Vol 26, No 1 (2024)
Publisher : Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia (BP-IDAI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14238/sp26.1.2024.63-8

Abstract

Obesitas pada anak makin meningkat dan menimbulkan berbagai permasalahan kesehatan di dunia. Umumnya anak dengan obesitas cenderung akan mengalami obesitas pula pada saat remaja dan dewasa yang menyebabkan peningkatan risiko mortalitas dan morbiditas. Berdasarkan data Badan Kesehatan Dunia (WHO), anak berusia di bawah 5 tahun yang mengalami overweight atau obesitas sebanyak 39 juta anak. Obesitas merupakan suatu kondisi patologis penumpukan energi dalam bentuk lemak. Bersamaan dengan itu, tubuh mengalami berbagai perubahan yang menyebabkan gangguan fungsi organ. Hal tersebut terjadi karena perubahan sistemik pada hemodinamik, metabolik, dan lipotoksisitas. Kondisi ini menyebabkan tubuh anak yang obes mengalami peningkatan kadar stres oksidatif dan faktor inflamasi disertai penurunan kadar antioksidan, yang kemudian berdampak terhadap terjadinya resistensi insulin, disfungsi endotel, serta kerusakan struktur jaringan, dan fungsi organ, salah satunya ginjal. Penyakit ginjal yang banyak ditemukan terkait dengan obesitas pada anak, di antaranya adalah: hipertensi, glomerulopati, tubulopati, batu ginjal, infeksi saluran kemih, keganasan, hingga penyakit ginjal stadium akhir, atau gagal ginjal. Tulisan ini membahas obesitas pada anak dan risiko penyakit ginjal yang dapat terjadi. Dengan demikian diharapkan tenaga kesehatan dan pemangku kebijakan dapat menerapkan upaya pencegahan obesitas sedini mungkin, sebelum menimbulkan komplikasi yang mengenai berbagai organ tubuh, termasuk ginjal.