Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

SEBARAN LINDI DI SEKITAR TPA BATU LAYANG PONTIANAK BERDASARKAN NILAI SELF-POTENTIAL Adriati Adriati; Muhardi Muhardi; Yuris Sutanto; Yoga Satria Putra; Radhitya Perdhana
JOURNAL ONLINE OF PHYSICS Vol. 8 No. 3 (2023): JOP (Journal Online of Physics) Vol 8 No 3
Publisher : Prodi Fisika FST UNJA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/jop.v8i3.27087

Abstract

Sebaran lindi dapat menyebabkan pencemaran pada air tanah di sekitar Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Penelitian ini bertujuan untuk memetakan sebaran lindi di sekitar TPA Batu Layang. Identifikasi sebaran lindi dilakukan berdasarkan sebaran nilai self-potential di permukaan. Pengukuran dilakukan menggunakan metode self potential (SP) dengan konfigurasi fixed base. Konfigurasi ini menggunakan 2 buah elektroda, 1 buah elektroda berada di titik referensi (base) dan elektroda lainnya berpindah-pindah di sepanjang lintasan (rover) untuk mengukur nilai self-potensial di titik pengukuran. Pengukuran di lapangan mengaplikasikan 4 lintasan dengan panjang masing-masing 110 m, jarak antar lintasan sebesar 5 m, dan jarak elektroda (porous pot) sebesar 5 m. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai self-potential yang diperoleh sebesar 7,62 mV hingga -12,38 mV. Akumulasi aliran lindi diinterpretasi memiliki nilai self-potensial yang relatif lebih rendah dengan nilai anomali -8 mV hingga -14 mV. Nilai potensial tinggi terdapat di bagian selatan, sedangkan nilai potensial rendah terdapat di bagian utara lokasi penelitian. Dengan demikian, aliran lindi diduga terakumulasi pada arah barat yang berdekatan dengan tumpukan sampah TPA Batu Layang.
Pemetaan Laju Infiltrasi Tanah Kota Pontianak Menggunakan Infiltrometer Cincin Tunggal Radhitya Perdhana; Muhardi Muhardi; Yuris Sutanto
BULETIN FISIKA Vol 25 No 1 (2024): BULETIN FISIKA February Edition
Publisher : Departement of Physics Faculty of Mathematics and Natural Sciences, and Institute of Research and Community Services Udayana University, Kampus Bukit Jimbaran Badung Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/BF.2024.V25.i01.p12

Abstract

Pontianak is a city located in the Kapuas River watershed. These geographical conditions have resulted in the frequent flooding and inundation that happen when the rainfall intensity is high. One of the driving factors for flooding is the soil infiltration capacity. This study aims to map the rate of soil infiltration in the city of Pontianak as a flood mitigation process. Infiltration rate was measured using simple single ring infiltrometer and kriging interpolation was used to map the distribution of infiltration rate. The results of mapping and validation with existing secondary data showed that the northern an eastern area of the study location has a low infiltration rate. The dominant clay deposits found in this area is considered as the cause. Clay deposits are tend to be impermeable.
Pemetaan Daerah Rawan Longsor di Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat Roso Subarkah; Muhardi; Radhitya Perdhana
Geo-Image Journal Vol. 13 No. 2 (2024): Spatial - Ecological - Regional
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kabupaten Sanggau, Propinsi Kalimantan Barat memiliki topografi yang tergolong kasar dengan relief perbukitan. Tujuan Penelitian ini adalah untuk memetakan daerah rawan longsor di Kabupaten Sanggau. Parameter yang digunakan untuk memetakan daerah rawan longsor adalah jenis tanah, jenis batuan, kemiringan lereng, curah hujan, dan penggunaan lahan. Penelitian ini menggunakan metode skoring dan pembobotan. Peta daerah rawan longsor diperoleh dengan melakukan overlay pada seluruh parameter yang mempengaruhi longsor. Hasil penelitian menunjukkan bahwa daerah rawan longsor di Kabupaten Sanggau diklasifikasikan menjadi 4 kelas, yaitu rendah, sedang, tinggi, dan sangat tinggi. Adapun daerah rawan longsor di Kabupaten Sanggau yaitu kategori rendah dengan luas 34.106,53 Ha atau 2,93%, kategori sedang dengan luas 1.059.118,13 Ha atau 91,06%, kategori tinggi dengan luas 50.336,49 Ha atau 4,33%, dan kategori sangat tinggi dengan luas 19.580,12 Ha atau 1,68%. Daerah di Kabupaten Sanggau yang mempunyai kelas rawan longsor tinggi hingga sangat tinggi paling luas yaitu Kecamatan Melaiau dan Entikong, dengan luas masing-masing 15.836,20 Ha dan 14.022,47 Ha