Andina Widyastuti
Departemen Konservasi Gigi, Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Perawatan saluran akar dengan instrumen putar dan restorasi resin komposit penguat fiber Andina Widyastuti; Pribadi Santosa
MKGK (Majalah Kedokteran Gigi Klinik) (Clinical Dental Journal) UGM Vol 4, No 1 (2018)
Publisher : Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/mkgk.61407

Abstract

Perawatan saluran akar (PSA) merupakan perawatan dengan prinsip triad endodontic (cleaning and shaping, medikasi dan obturasi saluran akar). Pulpitis ireversibel merupakan salah satu indikasi dilakukannya pulpektomi (PSA pada gigi vital). Restorasi gigi posterior pasca PSA dengan jaringan sehat gigi yang adekuat dapat dilakukan menggunakan resin komposit dengan penguat pasak fiber prefabricated. Studi kasus ini bertujuan untuk menunjukkan keberhasilan PSA pulpitis ireversibel dengan restorasi akhir menggunakan resin komposit yang diperkuat pasak fiber prefabricated. Pasienperempuan berusia 26 tahun datang ke klinik Konservasi Gigi RSGM UGM Prof. Soedomo dengan keluhan nyeri pada gigi geraham kanan bawah setelah mengunyah makanan. Nyeri dirasakan berdenyut dengan durasi semalaman hingga pagi harinya. Gigi tersebut pernah dilakukan perawatan kaping pulpa satu bulan sebelumnya. Pemeriksaan radiografmenunjukkan terdapat kavitas dengan pulpa terbuka pada permukaan distal gigi 46. Diagnosa kasus ini adalah pulpitis ireversibel disertai periodontitis apikalis. Dilakukan perawatan saluran akar multi kunjungan menggunakan instrumen putar (ProTaper NextTM, Dentsply Maillefer, Ballaigues, Switzerland) pada gigi 46. Satu minggu pasca PSA dilakukan tumpatan resin komposit dengan penguat pasak fiber prefabricated. Evaluasi satu minggu pasca restorasi menunjukkan kondisi klinis baik dan tidak ada keluhan yang dirasakan pasien. Perawatan saluran akar dengan instrumen putar disertai restorasi resin komposit dengan penguat pasak fiber prefabricated menunjukkan keberhasilan pada kasus pulpitis ireversibel dengan periodontitis apikalis.
Pengaruh pasta gigi fluorida dan low-abrasive fluoridated terhadap kekasaran permukaan gigi pasca home bleaching karbamid peroksida 20% Andina Widyastuti; Pribadi Santosa; Heribertus Dedy Kusuma Yulianto; Margareta Rinastiti; Raras Ajeng Enggardipta; Novia Sari Sulistyo
MKGK (Majalah Kedokteran Gigi Klinik) (Clinical Dental Journal) UGM Vol 8, No 2 (2022)
Publisher : Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/mkgk.77047

Abstract

Bleaching merupakan prosedur pemutihan gigi yang pada saat ini banyak diminati oleh masyarakat. Salah satu efek bleaching adalah terjadinya peningkatan porusitas email sehingga gigi lebih rentan terhadap terjadinya karies. Remineralisasi diperlukan untuk meningkatkan kekerasan email, salah satunya dengan pemberian pasta gigi. Terdapat beberapa jenis pasta gigi yang beredar di pasaran, namun belum diketahui pasta gigi manakah yang terbaikuntuk digunakan pada pasien pasca bleaching. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan pasta gigi fluorida dan pasta gigi low-abrasive fluoridated terhadap karakteristik permukaan gigi pasca aplikasi home bleaching menggunakan karbamid peroksida 20%. Penelitian ini menggunakan spesimen berupa 20 gigi premolar rahang atas yang sudah dilakukan ekstraksi, kemudian diberi perlakuan penyikatan dengan akuades, pasta giginonfluorida, pasta gigi fluorida, dan pasta gigi low-abrasive fluoridated. Uji kekasaran permukaan dilakukan sebelum bleaching, setelah bleaching, serta penyikatan setelah bleaching. Hasil uji ANAVA dua jalur menunjukkan nilai p < 0,05 maka terdapat perbedaan yang signifikan pada kelompok perlakuan penyikatan gigi dan kelompok waktu pengujian kekasaran permukaan. Uji post-hoc multiple comparison test LSD menghasilkan terdapat perbedaaan kekasaran permukaan gigi yang bermakna antara kelompok penyikatan gigi dengan pasta gigi fluorida dan pastagigi low-abrasive fluoridated. Proses bleaching pada penelitian ini menunjukkan peningkatan kekasaran permukaan email gigi secara signifikan. Perlakuan penyikatan gigi menurunkan kekasaran permukaan email secara bermakna. Berdasarkan hasil penelitian dapat diambil kesimpulan bahwa proses penyikatan dengan pasta gigi pasca bleaching dapat mengembalikan kondisi kekasaran permukaan email yang mendekati saat sebelum dilakukan bleaching.Penggunaan pasta gigi fluorida dan pasta gigi low-abrasive fluoridated direkomendasikan untuk digunakan pada pasien pasca perawatan bleaching.
Replantasi intensional fraktur gigi vertikal menggunakan mineral trioxide aggregate dan self adhesive resin cement terhadap pembentukan kolagen tipe I Tri Endra Untara; Yulita Kristanti; Andina Widyastuti
MKGK (Majalah Kedokteran Gigi Klinik) (Clinical Dental Journal) UGM Vol 8, No 2 (2022)
Publisher : Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/mkgk.81868

Abstract

Replantasi intensional merupakan salah satu cara untuk mempertahankan gigi yang mengalami fraktur vertikal. Replantasi gigi dengan fraktur vertikal memerlukan kerapatan pada sisi fraktur dengan baik. Hal ini dapat dicapai dengan cara penempatan perekat fragmen fraktur yang tepat yang dapat diterima tubuh agar dicapai penyembuhan yang baik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui reaksi regenerasi jaringan periradikuler dengan indikator pembentukan kolagen tipe I pada penggunaan self-adhesive resin cement dan mineral trioxide aggregate (MTA) sebagai bahan penutup garis fraktur. Penelitian menggunakan 27 ekor kelinci New Zealand jantan yang dibagi menjadi 3 kelompok perlakuan. Kelompok I tanpa aplikasi bahan (kontrol), kelompok II dengan aplikasi MTA dan kelompok III dengan aplikasi self-adhesive resin cement. Pengamatan pembentukan kolagen tipe I dilakukan pada hari ke-7 (minggu I), hari ke-14 (minggu II) dan hari ke-21 (minggu III). Serum diambil dari darah kelinci melalui vena auricularis. Kadar kolagen tipe I diamati dengan rabbit collagen type I kit menggunakan teknik ELISA. Data dianalisis dengan analisis variansi dan post hoc LSD dengan tingkat kepercayaan 95%. Hasil uji statistik dengan analisis variansi menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan (p < 0,05) penggunaan self-adhesive resin cement dan MTA sebagai penutup garis fraktur pada replantasi intensional fraktur gigi vertikal terhadap pembentukan kolagen tipe I. Pembentukan kolagen tipe I kelompok dengan aplikasi MTA lebih tinggi dari kelompok kontrol maupun kelompok self-adhesive resin cement pada pengamatan minggu II dan minggu III (p < 0,05). Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan bahwa pembentukan kolagen tipe I pada aplikasi MTA lebih tinggi daripada self-adhesive resin cement.
Effect of nanofilled self-adhesive protective coating on color changes and surface roughness of composite resin Margareta Rinastiti; Andina Widyastuti
Odonto : Dental Journal Vol 10, No 1 (2023): July 2023
Publisher : Faculty of Dentistry, Universitas Islam Sultan Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/odj.10.1.28-36

Abstract

Background: Discoloration of composite restorations may affecting aesthetic appearance. The aging-process and surface roughness may influence color changes. A nanofilled self-adhesive protecting coating has been developed for coating tooth restoration and expected to prolong the longevity of restoration. To evaluate the effect of nanofilled self-adhesive protective coating on the surface roughness and color-changes of flowable and packable composite after aging condition. Methods: The total of 40 discs (15x2mm) and 60 boxes (20×10× 2mm) specimens from flowable and packable composite were used. A half of the specimens was coated by using protective-coating. The reflectance chromameter was used to measure the color baseline. Afterward, the specimens were subjected into aging process by immersing in artificial saliva and carbonated drink (37oC,7d). The color changes were calculated based on the [CIE L*a*b*].For surface roughness, box-shaped specimens were measured in fresh condition, after aging conditions. Results: The color change ranged from 0.49 to 2.31. Applying protective-coating was associated with a significant decrease in the color-changes and surface roughness after aging. The changes of three color coordinates resulted in significant differences for both composite, with and without protective coating application. Conclusion: The application of protective-coating decrease the color-changes and surface roughness of flowable and packable composite-resin.