Wilma Fransisca Mamuly
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Perawatan Prakonsepsi Sebagai Upaya Preventif Aborsi Pada Remaja Wilma Fransisca Mamuly; Adriana Sainafat
JIK-JURNAL ILMU KESEHATAN Vol 7, No 1 (2023): JIK-April Volume 7 Nomor 1 Tahun 2023
Publisher : STIKes ALIFAH PADANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33757/jik.v7i1.638

Abstract

Aborsi merupakan masalah kesehatan masyarakat yang berdampak pada kesakitan dan kematian bagi pelaku, dan juga melanggar hukum, norma, nilai serta agama. Pada akhir-akhir ini kasus aborsi dikalangan remaja meningkat. Tujuan penelitian ini untuk mengeksplorasi pemahaman perawatan prakonsepsi pada remaja sebagai upaya preventif tindakan aborsi. Jenis penelitian ini kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Penelitian dilaksanakan di SMA Negeri 12 Kota Ambon dengan jumlah Informan 21 orang. Teknik pengambilan sampel purposive sampling. Pengumpulan data pengamatan digunakan yaitu wawancara mendalam dengan  menggunakan analisis isi. Hasil penelitian ditemukan bahwa pengetahuan anak tentang aborsi dan intervensi prakonsepsi masih kategori kurang, disebabkan karena pihak sekolah dan orang tua tidak terbuka kepada anak tentang pendidikan seks pada remaja seperti batasan pergaulan, batasan pacaran dan hal yang tidak diperbolehkan saat pacaran serta efek dari melakukan hubungan seks terlalu dini, akibat dari perilaku berisiko tersebut, maka keputusan orang tua dan anak akan memilih  tindakan aborsi karena pertimbangan usia yang terlalu dini dan faktor aib keluarga, dan bila pernikahan dilakukan di bawah 20 tahun, akan memiliki pandangan negatif serta risiko kesehatan 2 kali lipat dibandingkan menikah diusia lebih dari 20 tahun. Kesimpulan penelitian ini perawatan prakonsepsi merupakan intervensi pada remaja perlu mendapat perhatian khusus baik itu keluarga, sekolah, masyarakat dan petugas kesehatan, dimana masa remaja memiliki berbagai problem bila tidak diatasi, maka remaja akan mengalami krisis identitas yang berpengaruh terhadap orientasi masa depannya. Perawatan prakonsepsi perlu dioptimalkan dan dibicarakan bersama baik itu keluarga maupun pihak sekolah.
Empowerment of The Posyandu Kenari Partner Group in The Village of Angar in Kosabangsa Program for The Prevention of Stunting : Pemberdayaan Kelompok Mitra Posyandu Kenari Desa Angar Dalam Program Kosabangsa untuk Pencegahan Stunting Siahaya, Griennasty Clawdya; Wilma Fransisca Mamuly; Lea Mediatrix Janwarin; Febby Jeanry Polnaya; Helen C.D.Tuhumury; Diana Julaidy Patty
Dinamisia : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 9 No. 1 (2025): Dinamisia: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/dinamisia.v9i1.25102

Abstract

Stunting is one of the malnutrition problems in Indonesia that has become a serious concern for the government. The geographical condition factor, which is located in underdeveloped areas and categorized as an area of extreme poverty, is one of the factors for the high stunting rate in East Seram Regency region, especially in Angar village. The Posyandu Kenari group is one of the target partner groups for community service activities in the Kosabangsa program. The Kosabangsa program aims to intervene through the application of technology and innovation provided in answering the nutritional problems that occur in children under five in Angar Village as a preventive measure against stunting. For this reason, the solution provided through the DRTPM-Kemdikbudristek Kosabangsa Funding Program in 2024 collaboration between the UKIM Implementation Team and the UNPATTI Assistance Team together provides interventions to partners in the form of Health education on stunting in young children and prevention efforts, dissemination of the use of local foods made from sago in MP-ASI processing, training on MP-ASI processing made from sago flour (sago noodles and modified sago biscuits), establishment of Paparisa Stunting Corner at Posyandu Kenari, and installation of health education media in public places. The method of implementing this PkM activity starts from the preparation, implementation and monitoring and evaluation phases for the partners. The results obtained through the interventions provided showed that there was an increase in knowledge for partners which had an impact on behavior change, partners were able to process MP-ASI from sago starch raw materials with moringa leaf substitution, a stunting corner was created as a source of information on stunting problems and also a place for intervention in monitoring supplementary feeding.