Lea Mediatrix Janwarin
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Sikap dan persepsi keluarga terhadap anggota keluarga yang terinfeksi HIV/AIDS di Kota Ambon Daniel Nanlohy; Wilma Fransisca Mamuly; Lea Mediatrix Janwarin
MOLUCCAS HEALTH JOURNAL Vol 1, No 2 (2019): Agustus
Publisher : Lembaga Penerbitan Fakultas Kesehatan Universitas Kristen Indonesia Maluku

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (48.242 KB) | DOI: 10.54639/mhj.v1i2.48

Abstract

AIDS (Aquired Immuno Deficiency Syndrome) merupakan kumpulan beberapa penyakit yang disebabkan oleh virus HIV (Human Immunodeficiency Virus) yang mudah menular dan mematikan. Virus tersebut merusak sistem kekebalan tubuh manusia yang berakibat turun atau hilangnya daya tahan tubuh. Untuk provinsi Maluku kasus HIV/AIDS ditemukan pertama kali pada tahun 1994 di Tual, dan sampai saat ini periode Desember 2016 berjumlah 3.434 kasus dengan  jumlah kasus HIV sebanyak 1.747 kasus, sementara AIDS berjumlah 1.687 kasus, dan telah menyebar ke 11 Kabupaten/Kota dengan penyebaran terbesar  berada di Kota Ambon dari tahun 1996 sampai dengan Desember 2016 terdapat 1.803 kasus. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan sikap dan persepsi keluarga terhadap anggota keluarga yang terinfeksi HIV/AIDS di Kota Ambon. Metode penelitian menggunakan deskripsi dengan pendekatan kualitatif. Informan dalam penelitian ini adalah keluarga dekat  ODHA yang berada di dalam lingkungan Yayasan Pelangi Maluku Kelurahan Kuda Mati kota Ambon. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan pedoman wawancara . Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata sikap  keluarga ODHA  menunjukan bahwa  tidak semua keluarga menunjukan sikap penolakan terhadap ODHA, tetapi masih banyak keluarga yang tetap memunjukanss sikap menerima keberadaan ODHA dalam lingkungan keluarga mereka, walau pun mereka tahu bahwa anggota keluarganya telah tertular HIV,Sementara hasil penelitian terhadap Persepsi  keluarga menunjukan bahwa keluarga memiliki pandangan terhadap penderita HIV yaitu  rasa kasihan dan merasa simpati, selain itu juga keluarga  menganggap ODHA sebagai orang biasa saja sama seperti orang normal lain nya.Saran peneliti bagi keluarga agar dapat memahami tentang penyakit  HIV dan AIDS ,sehingga keluarga dapat bersikap dan memandang baik kepada penderita , untuk masyarakat agar tidak melakukan stigma dan diskriminasi  kepada penderita.Kata kunci: HIV/AIDS, sikap, persepsi
Sikap dan persepsi keluarga terhadap anggota keluarga yang terinfeksi HIV/AIDS di Kota Ambon Daniel Nanlohy; Wilma Fransisca Mamuly; Lea Mediatrix Janwarin
MOLUCCAS HEALTH JOURNAL Vol 1, No 2 (2019): Agustus
Publisher : Lembaga Penerbitan Fakultas Kesehatan Universitas Kristen Indonesia Maluku

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54639/mhj.v1i2.48

Abstract

AIDS (Aquired Immuno Deficiency Syndrome) merupakan kumpulan beberapa penyakit yang disebabkan oleh virus HIV (Human Immunodeficiency Virus) yang mudah menular dan mematikan. Virus tersebut merusak sistem kekebalan tubuh manusia yang berakibat turun atau hilangnya daya tahan tubuh. Untuk provinsi Maluku kasus HIV/AIDS ditemukan pertama kali pada tahun 1994 di Tual, dan sampai saat ini periode Desember 2016 berjumlah 3.434 kasus dengan  jumlah kasus HIV sebanyak 1.747 kasus, sementara AIDS berjumlah 1.687 kasus, dan telah menyebar ke 11 Kabupaten/Kota dengan penyebaran terbesar  berada di Kota Ambon dari tahun 1996 sampai dengan Desember 2016 terdapat 1.803 kasus. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan sikap dan persepsi keluarga terhadap anggota keluarga yang terinfeksi HIV/AIDS di Kota Ambon. Metode penelitian menggunakan deskripsi dengan pendekatan kualitatif. Informan dalam penelitian ini adalah keluarga dekat  ODHA yang berada di dalam lingkungan Yayasan Pelangi Maluku Kelurahan Kuda Mati kota Ambon. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan pedoman wawancara . Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata sikap  keluarga ODHA  menunjukan bahwa  tidak semua keluarga menunjukan sikap penolakan terhadap ODHA, tetapi masih banyak keluarga yang tetap memunjukanss sikap menerima keberadaan ODHA dalam lingkungan keluarga mereka, walau pun mereka tahu bahwa anggota keluarganya telah tertular HIV,Sementara hasil penelitian terhadap Persepsi  keluarga menunjukan bahwa keluarga memiliki pandangan terhadap penderita HIV yaitu  rasa kasihan dan merasa simpati, selain itu juga keluarga  menganggap ODHA sebagai orang biasa saja sama seperti orang normal lain nya.Saran peneliti bagi keluarga agar dapat memahami tentang penyakit  HIV dan AIDS ,sehingga keluarga dapat bersikap dan memandang baik kepada penderita , untuk masyarakat agar tidak melakukan stigma dan diskriminasi  kepada penderita.Kata kunci: HIV/AIDS, sikap, persepsi
Empowerment of The Posyandu Kenari Partner Group in The Village of Angar in Kosabangsa Program for The Prevention of Stunting : Pemberdayaan Kelompok Mitra Posyandu Kenari Desa Angar Dalam Program Kosabangsa untuk Pencegahan Stunting Siahaya, Griennasty Clawdya; Wilma Fransisca Mamuly; Lea Mediatrix Janwarin; Febby Jeanry Polnaya; Helen C.D.Tuhumury; Diana Julaidy Patty
Dinamisia : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 9 No. 1 (2025): Dinamisia: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/dinamisia.v9i1.25102

Abstract

Stunting is one of the malnutrition problems in Indonesia that has become a serious concern for the government. The geographical condition factor, which is located in underdeveloped areas and categorized as an area of extreme poverty, is one of the factors for the high stunting rate in East Seram Regency region, especially in Angar village. The Posyandu Kenari group is one of the target partner groups for community service activities in the Kosabangsa program. The Kosabangsa program aims to intervene through the application of technology and innovation provided in answering the nutritional problems that occur in children under five in Angar Village as a preventive measure against stunting. For this reason, the solution provided through the DRTPM-Kemdikbudristek Kosabangsa Funding Program in 2024 collaboration between the UKIM Implementation Team and the UNPATTI Assistance Team together provides interventions to partners in the form of Health education on stunting in young children and prevention efforts, dissemination of the use of local foods made from sago in MP-ASI processing, training on MP-ASI processing made from sago flour (sago noodles and modified sago biscuits), establishment of Paparisa Stunting Corner at Posyandu Kenari, and installation of health education media in public places. The method of implementing this PkM activity starts from the preparation, implementation and monitoring and evaluation phases for the partners. The results obtained through the interventions provided showed that there was an increase in knowledge for partners which had an impact on behavior change, partners were able to process MP-ASI from sago starch raw materials with moringa leaf substitution, a stunting corner was created as a source of information on stunting problems and also a place for intervention in monitoring supplementary feeding.