Etrin Z E S Linggar
Fakultas Kedokteran, Universitas Pattimura

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENANGANAN AWAL DARI SENGATAN HEWAN LAUT DI MALUKU TENGAH Etrin Z E S Linggar; Elpira Asmin; Astina Astina; Anisa Syahrani Tuakia; Nathalie Kailola; Josepina Mainase
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 7, No 2 (2023): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v7i2.12990

Abstract

Abstrak: Sengatan hewan laut merupakan proses racun disuntikkan melalui gigitan, tusukan atau sengatan. Sengatan dapat terjadi karena kontak langsung dengan hewan seperti tentakel ubur-ubur, atau dapat pula berupa hewan yang dapat mengeluarkan racun. Seiring dengan peningkatan minat masyarakat terhadap aktivitas air, baik pada bidang komersial maupun bidang rekreasional seperti permainan water sport, snorkeling dan diving, timbulah beberapa masalah medis baru. Oleh karena itu dibutuhkan upaya penanganan awal yang dapat meringankan dampak dari sengatan hewan laut tersebut. Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah meningkatkan pengetahuan dan keterampilan siswa tentang cara penanganan awal sengatan hewan laut yang berbahaya. Peserta kegiatan terdiri dari anak sekolah menengah pertama sederajat dari MTsN Maluku Tengah berjumlah 52 peserta. Tahapan pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah persiapan dengan melakukan koordinasi dengan MTsN, pelaksanaan penyuluhan dengan memberikan materi dan demonstrasi pembuatan larutan penanganan awal sengatan hewan laut yang didampingi tim pengabdi dan mahasiswa. Hasil evaluasi menggunakan prepost test yang menunjukkan peningkatan pengetahuan. Pretest menunjukkan bahwa hanya 10%-20% peserta yang mengetahui penanganan awal sengatan hewan laut. Postest menunjukkan terjadi peningkatan sebanyak 80% peserta telah mengetahui tentang penanganan awal sengatan hewan laut berbahaya setelah diberikan materi. Abstract: Sea animal sting is a process where poison is injected through a bite, puncture or sting. Stings can occur due to direct contact with animals such as jellyfish tentacles, or it can also be animals that can secrete poison. Along with the increasing public interest in water activities, both in the commercial and recreational fields such as playing water sports, snorkeling and diving, several new medical problems have arisen. Therefore, initial handling efforts are needed that can mitigate the impact of these marine animal stings. The purpose of this community service activity is to increase students' knowledge and skills on how to handle dangerous sea animal stings early. The participants in the activity consisted of 52 junior high school students from MTsN Maluku Tengah, totaling 52 participants. The stages of implementing this community service activity are preparation by coordinating with the MTsN, carrying out counseling by providing materials and demonstrations on making a solution for initial handling of sea animal stings accompanied by a team of volunteers and students. The results of the evaluation used the prepost test which showed an increase in knowledge. The pretest shows that only 10%-20% of participants know the initial handling of marine animal stings. Posttest showed that there was an increase of 80% of participants who knew about the initial handling of dangerous marine animal stings.  
PENYULUHAN PERAWATAN KULIT LANSIA DI MASA PANDEMI COVID-19 PADA PANTI SOSIAL Amanda Gracia Manuputty; Alessandra Saija; Is Ikhsan Hataul; Juan Felix Pangestu; Zechania Maelissa; Tiffani Wafi Idlal; Etrin Z E S Linggar
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 7, No 3 (2023): Juni
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v7i3.14873

Abstract

Abstrak: Penuaan menyebabkan kerusakan organ, termasuk kulit, menyebabkan berbagai masalah kesehatan di usia tua. Xerosis merupakan masalah yang sering terjadi, dimana prevalensinya berkisar 29% hingga 85%. Penggunaan hand sanitizer dan cuci tangan di era pandemi COVID-19 sangat penting, namun hal ini merupakan penyebab umum terjadinya xerosis dan iritasi terutama pada populasi lansia. Tujuan dilakukannya penyuluhan ini untuk mengatasi masalah yang berkaitan dengan kelainan kulit lansia pada masa pandemi COVID-19 melalui penyuluhan Perawatan Kulit Lansia di Masa Pandemi COVID-19. Tahapan pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah persiapan dengan melakukan koordinasi dengan Panti Sosial Tresna Werdha. Pelaksanaan penyuluhan dengan memberikan materi tentang cara perawatan kulit pada lansia yang didampingi tim pengabdi dan mahasiswa. Peserta kegiatan terdiri dari komunitas Panti Sosial Tresna Werdha yang berjumlah 33 peserta Hasil evaluasi menggunakan prepost test yang menunjukkan peningkatan pengetahuan. Pretest menunjukkan bahwa hanya 59% peserta yang mengetahui cara perawatan kulit pada lansia. Postest menunjukkan terjadi peningkatan sebanyak 85% setelah diberikan materi.Abstract: The aging process causes a decrease in organ function, including the skin, and causes various health problems in elderly. Pruritus is a complaint that is often found in old age. Xerosis is a common problem, with prevalence ranging from 29% to 85%. The use of hand sanitizers and washing hands in the era of the Covid-19 pandemic is of great importance and is therefore a common cause of dryness and inflammation in elderly patients. The purpose of this consultation is to overcome the problems related to skin diseases in the elderly during the Covid-19 pandemic.This can be achieved through advice on skin care for the elderly during the Covid-19 pandemic. The implementation phase of this community service is being prepared in coordination with the Tresna Werdha Social Institution. Provided materials on skin care for the elderly, accompanied by a team of volunteers and students to conduct consultations. The activity consisted of the Tresna Werdha, Social Institution community, totaling 33 participants. The evaluation results used a prepost test which showed an increase in knowledge. The pretest showed that only 59% of the participants knew how to care for their skin in the elderly. Posttest showed an increase of 85% after being given the material.