Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

S Strategi Pengembangan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Karya Utama di Desa Nusa Serasan Kecamatan Sungai Lilin Kabupaten Musi Banyuasin Dearis Ajuandi; Yulius Yulius
Agripita: Jurnal Agribisnis dan Pembangunan Pertanian Vol 6 No 1 (2022): JURNAL AGRIPITA
Publisher : Agribusiness Study Program, Universitas Sriwijaya in Collaboration with Indonesian Society of Agricultural Economics (PERHEPI/ISAE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36706/agripita.v6i1.53

Abstract

BUMDes Karya Utama adalah badan usaha di pedesaan yang menjalankan jenis usaha berdasarkan pengelolaan potensi desa setempat, bergerak di bidang perkebunan karet untuk masyarakat Desa Nusa Serasan, Kecamatan Sungaililin, Kabupaten Musi Banyuasin. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) bagaimana pengembangan usaha yang dilakukan oleh BUMDes Karya Utama. (2) mendeskripsikan kondisi internal dan eksternal BUMDes Karya Utama. (3) merumuskan strategi yang tepat dalam pengembangan BUMDes Karya Utama. Penelitian ini dilakukan di Desa Nusa Serasan, Kecamatan Sungai Lilin, Kabupaten Musi Banyuasin. Lokasi penelitian dipilih berdasarkan pertimbangan bahwa Desa Nusa Serasan merupakan salah satu desa yang sudah memiliki Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan purposive sampling yang terdiri dari pengurus BUMDes, perangkat desa, kelompok tani karet dan UPPB. BUMDes Karya Utama bergerak dalam bidang produksi asap cair yang digunakan sebagai freezer getah karet. Pengembangan usaha yang dilakukan oleh BUMDes adalah dengan membuat asap cair grade 1 dan grade 2 yang digunakan sebagai pengawet makanan. Kondisi internal BUMDes dapat dilihat dari aspek promosi, modal usaha yang digunakan, terkait proses produksi, terkait partisipasi anggota. Kondisi eksternal dapat dilihat dari harga yang ditawarkan, terkait partisipasi masyarakat desa, dan terkait kompetisi. Analisis matrik SWOT menunjukkan bahwa BUMDes Karya Utama berada pada posisi kuadran 2 strategi ST dengan menggunakan strategi diversifikasi. Strategi yang ditawarkan adalah (1) Membangun administrasi dengan mengurus perizinan
S Strategi Pengembangan Agribisnis Sayuran Hidroponik Di Pulau Kemaro Kelurahan Satu Ilir Kota Palembang Ulfa Trifiani; Yulius Yulius; Riswani Riswani
Agripita: Jurnal Agribisnis dan Pembangunan Pertanian Vol. 6 No. 2 (2022): JURNAL AGRIPITA
Publisher : Agribusiness Study Program, Universitas Sriwijaya in Collaboration with Indonesian Society of Agricultural Economics (PERHEPI/ISAE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36706/agripita.v6i2.54

Abstract

Perkembangan teknologi di bidang pertanian berkembang pesat, salah satunya adalah teknologi budidaya hidroponik. Sistem hidroponik muncul sebagai alternatif bercocok tanam di lahan terbatas. Hidroponik Pulau Kemaro Palembang merupakan peternakan yang bergerak di bidang produksi, pemasaran dan pemenuhan kebutuhan sayuran hidroponik di Kota Palembang. Agar proses bisnis dapat berjalan dengan baik maka diperlukan strategi pengembangan yang tepat untuk mendapatkan hasil dan pendapatan yang maksimal sehingga bisnis tersebut menguntungkan. Tujuan penelitian ini adalah: (1) mengukur pengetahuan, sikap dan keterampilan pelaku agribisnis sayuran hidroponik di Pulau Kemaro Desa Satu Ilir Kota Palembang, (2) mendeskripsikan peran pendamping dalam pengembangan agribisnis sayuran hidroponik di Pulau Kemaro, Desa Satu Ilir, Kota Palembang, (3 ) Merumuskan strategi pengembangan agribisnis sayuran hidroponik di Pulau Kemaro, Desa Satu Ilir, Kota Palembang. Penelitian ini dilakukan di Pulau Kemaro, Kecamatan Ilir Timur II, Kelurahan Satu Ilir, Kota Palembang, Sumatera Selatan. Penentuan lokasi ini dilakukan secara sengaja (purposive). Pengambilan data dilakukan pada bulan Februari – Maret 2022. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey. Sampel sampel dalam penelitian ini adalah petani sayuran hidroponik di Pulau Kemaro, Palembang. Pemilihan sampel yang digunakan adalah simple random sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) perilaku petani sayuran hidroponik di Pulau Kemaro Palembang diukur berdasarkan 3 indikator yaitu pengetahuan, sikap dan keterampilan termasuk dalam kriteria tinggi dengan skor total 37,26 (2) Peran pendamping dalam pengembangan agribisnis sayuran hidroponik di Pulau Kemaro Palembang memberikan hasil yang sangat baik. Hal ini dikarenakan adanya peran pendamping yang meliputi berbagai aspek peran yang telah dilakukan antara lain peran fasilitator, peran edukator, peran penghubung dan peran teknis untuk memberikan dampak bagi petani sayuran hidroponik baik dari segi permodalan, pengetahuan dan kegiatan agribisnis itu sendiri. (3) Matriks IFE menunjukkan Hidroponik Kemaro Palembang telah mampu memanfaatkan kekuatan untuk mengatasi kelemahan dengan total nilai 3,04 dan matriks EFE menunjukkan Hidroponik Kemaro Palembang telah mampu memanfaatkan peluang untuk mengatasi ancaman dengan nilai total 3,10 Pendekatan kuantitatif matriks SWOT menunjukkan Hidroponik Pulau Kemaro Palembang berada pada kuadran I yaitu strategi SO (Strength- Opportunities). Rumusan strategi pada diagram SWOT menghasilkan alternatif strategi yang sesuai dengan kondisi usahatani yaitu: meningkatkan produksi dan memperbanyak jenis sayuran yang dihasilkan untuk memenuhi permintaan konsumen dan mempertahankan manfaat kandungan yang ada pada sayuran hidroponik.
S Strategi Pengembangan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Anjam Di Desa Segamit Semende Darat Ulu Kabupaten Muara Enim Dalam Rangka Penuntasan Hapriani Hapriani; Yulius Yulius
Agripita: Jurnal Agribisnis dan Pembangunan Pertanian Vol 6 No 1 (2022): JURNAL AGRIPITA
Publisher : Agribusiness Study Program, Universitas Sriwijaya in Collaboration with Indonesian Society of Agricultural Economics (PERHEPI/ISAE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36706/agripita.v6i1.58

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan penyebab terhambatnya perkembangan bisnis dan ekonomi BUMDes Anjam Segamit; (2) Mendeskripsikan bentuk pemanfaatan dana BUMDes Anjam Segamit; (3) Merumuskan strategi pemerintah daerah dalam mengembangkan BUMDes, strategi pengembangan BUMDes Anjam Segamit dalam mencapai Soko Guru Perekonomian Nasional. Penelitian ini dilakukan di Desa Segamit, Kecamatan Semende Darat Ulu, Kabupaten Muara Enim. Sampel dalam penelitian dipilih secara acak yang terdiri dari Pengurus BUMDES, Pemerintah Desa, Kelompok PKK, Kelompok Tani dan Karang Taruna. BUMDes Anjam dalam pengembangan bisnis dan ekonomi memiliki peluang besar untuk meningkatkan keuntungan dalam bisnis yang dijalankannya. Pengumpulan data dilakukan pada bulan November hingga selesai. Data yang digunakan ada dua yaitu data primer dan data sekunder. Jenis usaha yang dijalankan oleh BUMDes Anjam Segamit adalah air bersih, gas elpiji dan persewaan tenda. Hasil penelitian ini adalah (1) BUMDes Anjam Segamit berperan dalam mengembangkan bisnis dan perekonomian; (2) penggunaan dana BUMDes Anjam digunakan untuk pembelian sarana dan prasarana dalam usaha yang sedang berjalan; (3) untuk strategi pengembangan BUMDes Anjam dalam pengentasan kemiskinan terletak pada kuadran 3 pada matrik analisis SWOT dengan harus mengubah strategi.
TINGKAT KESEJAHTERAAN PETANI DAN BREAK EVEN POINT (BEP) USAHATANI IKAN LELE (STUDI KASUS DI DESA SEGAYAM KECAMATAN GELUMBANG KABUPATEN MUARA ENIM) Apriana Rahmawati; Yulius Yulius; Nurilla Elysa Putri
Agripita: Jurnal Agribisnis dan Pembangunan Pertanian Vol 4 No 2 (2020): JURNAL AGRIPITA
Publisher : Agribusiness Study Program, Universitas Sriwijaya in Collaboration with Indonesian Society of Agricultural Economics (PERHEPI/ISAE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah (1) Untuk mengetahui pendapatan petani lele di Desa Segayam Kecamatan Gelumbang Kabupaten Muara Enim. (2) Mengetahui Kebutuhan Hidup Layak petani lele di Desa Segayam Kecamatan Gelumbang. (3) Mengetahui nilai Break Even Point (BEP) pada usaha ikan lele di Desa Segayam Kecamatan Gelumbang. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei. Penelitian dilakukan secara langsung ke responden di Desa Segayam dengan memberikan kuesioner sebagai alat pengumpulan data. Metode pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sensus berjumlah 17 orang yang tergabung dalam kelompok pembudidaya lele. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan Pendapatan petani lele di Desa Segayam Kecamatan Gelumbang Kabupaten Muara Enim rata-rata mencapai Rp3.851.653 per tahun. Pendapatan petani lele di Desa Segayam Kecamatan Gelumbang Kabupaten Muara Enim belum mencukupi kebutuhan Hidup Layak. Pendapatan rata-rata petani lele per bulan hanya Rp320.971 per rumah tangga. Nilai BEP (Rp) sebesar Rp 60.052.767 per-tahun dan nilai Break Even Point (Kg) sebesar 4.004 Kg per tahun Pembudidaya ikan lele harus mengembangkan kemampuan teknik budidaya ikan lele dalam meningkatkan keterampilannya.
Analisis Nilai Tambah Dan Keuntungan Pengolahan Ikan Sepat Segar Menjadi Ikan Asin Sepat (Studi Kasus Industri Ikan Asin Sepat Di Desa Ulak Kemang Kecamatan Pampangan) Melly Amir; Amruzi Minha; Yulius Yulius
Agripita: Jurnal Agribisnis dan Pembangunan Pertanian Vol 3 No 1 (2019): JURNAL AGRIPITA
Publisher : Agribusiness Study Program, Universitas Sriwijaya in Collaboration with Indonesian Society of Agricultural Economics (PERHEPI/ISAE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah (1) Mendeskripsikan proses pengolahan ikan sepat asin (2) Menghitung keuntungan yang diperoleh industri ikan asin pada pengolahan ikan segar menjadi ikan asin (3) Menganalisis nilai tambah yang diperoleh ikan asin industri pengolahan ikan segar menjadi ikan asin.Penelitian ini dilaksanakan di Desa Ulak Kemang Kecamatan Pampangan Kabupaten Ogan Komering Ilir pada bulan September 2018. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi kasus. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengolahan ikan sepat segar menjadi ikan asin terdiri dari beberapa tahapan yaitu pembersihan, pembersihan jeroan, pencucian, penggaraman, pengeringan dan pengemasan. Keuntungan yang diperoleh industri ikan asin sebesar Rp. 2.869.100,00 per satu kali proses produksi. Kemudian untuk hasil R/C ratio adalah 1,47 yang artinya pengolahan ikan sepat segar menjadi ikan asin di industri Pak Bambang menunjukkan sudah efisien atau layak untuk dijalankan. Pada kurs jual 203,55 Kg dan harga Rp. 20.186,33 pengusaha mencapai titik impas. Nilai tambah yang diperoleh dari pengolahan 1 kg ikan sepat segar menjadi ikan sepat asin adalah sebesar Rp 7.778,20 dengan perbandingan nilai tambah yang diperoleh sebesar 43,58 persen.