Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Kerentananketahanan Pangan Wilayah dan Hubungannya dengan Karakteristik Sosial Ekonomi Petani dalam Konsep “Wellbeing” Yamin, Muhammad; Putri, Nurilla Elysa; Mulyana, Eka
Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis Vol 3, No 3 (2019)
Publisher : Department of Agricultural Social Economics, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (237.13 KB) | DOI: 10.21776/ub.jepa.2019.003.03.5

Abstract

Gambaran kondisi kerentanan ketahanan pangan ditingkat wilayah dan rumahtangga sehingga mampu memberikan rekomnedasi dalam upaya peningkatan kesejahteraan rumahtangga petani serta peningkatan ketahanan pangan wilayah. Tujuan dari penelitian ini adalah menilai tingkat kerentanan ketahanan pangan wilayah Sumatera Selatan, mengukur welllbeing melalui tingkat kesejahteraan objektif dan kesejahteraan subyektif keluarga petani sawah di Sumatera Selatan, memberikan rekomendasi upaya antisipasi kerentanan ketahanan pangan dan peningkatan wellbeing petani sawah di Sumatera Selatan. Metode yang digunakan adalah metode survey, data yang dikumpulkan meliputi data primer dan data skunder.  Metode Analisis data yang dilakukan terdiri dari analisis Kualitatif dan analisis kuantitatif. Analisis kuantitatif dilakukan dengan melakukan penilaian tingkat komposit terhadap tingkat kerawanan pangan wilayah, selanjutnya dilakukan pengukuran objective wellbeing dan subjective wellbeing. Provinsi Sumatera Selatan berada pada kondisi tahan pangan, dimana nilai IFI berada pada range 0,00-0,43 yang memunjukkan bahwa di daerah ini belum rawan pangan, akan tetapi masih berada pada prioritas 4 dan 5 yang menunjukkan adanya potensi rawan pangan. Indeks komposit tertinggi yaitu di Kabupaten Banyuasin dan OKU Selatan serta OKU Timur.Berdasarkan Objective wellbeing diperoleh hasil bahwa petani yang memiliki pendapatan perkapita diatas garis kemiskinan di Desa Kayuara Batu sebesar 56,67 persen, sedangkan petani yang memiliki pendapatan perkapita dibawah garis kemiskinan sebesar 43,33 persen. Petani yang memiliki pendapatan perkapita diatas garis kemiskinan  18,51 persen, sedangkan petani yang memiliki pendapatan perkapita dibawah garis kemiskinan sebesar 81,49 persen. Skor total kesejahteraan subjektif petani padi di Desa Kayuara Batu memperoleh skor 2,84 dan Desa Segayam memperoleh skor 2,62 artinya secara keseluruhan kesejahteraan subjektif termasuk kriteria baik. Hal ini membuktikan petani puas terhadap kehidupan personal dan sosial, bahagia dalam menjalankan kehidupan sehari-hari dan memiliki makna dalam hidupnya. Berdasarkan perhitungan yang sudah dilakukan diperoleh  hitung sebesar 0,201, nilai positif yang didapatkan artinya hubungan antara variabel pendapatan total dan kesejahteraan subjektif searah, dimana peningkatan pendapatan bersamaan dengan peningkatan kesejahteraan subjektif Nilai signifikansi 0,314 > 0,05 maka tidak terdapat hubungan yang siginifikan antara pendapatan total dan kesejahteraan subjektif
Preferensi Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian Sayuran Organik di Supermarket Diamond Kota Palembang Erica Fajarani; Elisa Wildayana; Nurilla Elysa Putri
Jurnal Prodi Agribisnis Vol. 2 No. 1 (2021): Jurnal KaliAgri
Publisher : Program Studi Agribisnis Universitas Sumatera Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (866.374 KB)

Abstract

Tujuan dari penelitian ini yaitu: (1) Mengidentifikasi proses pengambilan keputusan pembelian sayuran organik di Supermarket Diamond Kota Palembang, (2) Menganalisis bauran pemasaran sayuran organik yang mempengaruhi keputusan pembelian konsumen di Supermarket Diamond Kota Palembang, (3) Menganalisis preferensi konsumen terhadap pembelian sayuran organik dan atribut yang paling dipertimbangkan konsumen dalam keputusan pembelian sayuran organik di Supermarket Diamond Kota Palembang. Teori preferensi digunakan untuk menganalisa tingkat kepuasan konsumen. Sayuran organik merupakan sayuran yang terbebas dari residu dan zat kimia. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode survei dengan menggunakan metode Accidental Sampling. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2020 sampai Desember 2020 dengan total sampel yang diambil sebanyak 60 responden. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan dua jenis data yaitu data primer dan data sekunder. Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif tabulasi, skala guttman model cross sectional dan analisis chi-square dengan uji validitas serta reliabilitas. Proses pengambilan keputusan pembelian sayuran organik meliputi pengenalan masalah, pencarian informasi, Evaluasi alternatif, Keputusan pembelian dan Pasca Pembelian. Bauran pemasaran mempengaruhi keputusan pembelian konsumen terhadap sayuran organik yaitu kualitas sayuran organik, harga yang sesuai dengan kualitas, tempat nyaman dan bersih, serta penempatan sayuran organik yang mudah dijangkau. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa preferensi konsumen terdapat perbedaan yang nyata. Atribut sayuran organik yang paling dipertimbangkan konsumen dalam keputusan pembelian sayuran organik yaitu kesempurnaan fisik, lama kesegaran sayuran, harga, kemasan, dan warna sayuran.
Hubungan Karakteristik Petani Dengan Wellbeing Petani Padi di Desa Pelabuhan Dalam Kecamatan Pemulutan Kabupaten Ogan Ilir M. Yamin; Nukmal Hakim; Nurilla Elysa Putri; Atikah Juliyanti Putri
Seminar Nasional Lahan Suboptimal 2018: Prosiding Seminar Nasional Lahan Suboptimal "Tantangan dan Solusi Pengembangan PAJALE dan Kela
Publisher : Pusat Unggulan Riset Pengembangan Lahan Suboptimal (PUR-PLSO) Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (588.986 KB)

Abstract

Yamin et al, 2019. The Correlations of Farmer Characteristics With Wellbeing of Paddy Farmers in Pelabuhan Dalam Village Pemulutan Subdistrict Ogan Ilir Regency. pp. 270-280.The wellbeing measurement not only based on qualitative, but also leads to a condition of subjective wellbeing. The different of farmer characteristics will make the different result of objective wellbeing and subjective wellbeing The purposes of this research were to : (1) measure the objective wellbeing of paddy farmers in Pelabuhan Dalam Village Pemulutan Subdistrict Ogan Ilir Regency, (2) measure of subjective wellbeing of paddy farmers in Pelabuhan Dalam Village Pemulutan Subdistrict Ogan Ilir Regency, (3) analyze the correlation between the characteristics of paddy farmers with subjective wellbeing of Paddy Farmers in Pelabuhan Dalam Village Pemulutan Subdistrict Ogan Ilir Regency. This research was conducted in Pelabuhan Dalam Village Pemulutan Subdistrict Ogan Ilir Regency on May 2018. The research method used was survey method, with the sampling method was simple random sampling and took 30 sample. The results showed there were 18 farmers or 60 percent above poverty line and 12 farmers or 40 percent below poverty line. The subjective wellbeing of Paddy Farmers in Pelabuhan Dalam Village Pemulutan Subdistrict Ogan Ilir was included in the high category with an average score of 99,37 (score range 93,35 < x ≤120,00). Based on the calculation of rank Spearman correalation obtained there is no correlation between age and number of family members with subjective wellbeing, and there were correlation between formal education and total income with subjective wellbeing.
Analisis Logical Framework Approach terhadap Keberadaan Pasar Kalangan Desa dalam Pemenuhan Pangan Rumah Tangga di Desa Ulak Pianggu Kecamatan Pampangan Kabupaten Ogan Komering Ilir Nurilla Elysa Putri; Armika Armika
Seminar Nasional Lahan Suboptimal 2021: Prosiding Seminar Nasional Lahan Suboptimal ke-9 “Sustainable Urban Farming Guna Meningkatkan
Publisher : Pusat Unggulan Riset Pengembangan Lahan Suboptimal (PUR-PLSO) Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Putri NE, Armika A. 2021. The analysis of logical framework approach to the existence of village markets in fulfilling household food in Ulak Pianggu Village Pampangan District Ogan Komering Ilir Regency. In: Herlinda S et al. (Eds.), Prosiding Seminar Nasional Lahan Suboptimal ke-9 Tahun 2021, Palembang  20 Oktober 2021. pp. 900-910. Palembang: Penerbit & Percetakan Universitas Sriwijaya (UNSRI). Household food in rural areas is related to the availability of existing food access, one of the providers of food access in rural areas is the village market. The village market in South Sumatra is better known as the circle market. The purpose of this study was to identify efforts to increase the role of the village market in fulfilling household food in Ulak Pianggu Village. This study uses the Logical Framework Approach (LFA) method which consists of four analyzes, namely stakeholder analysis, problem analysis, objective analysis, and strategy analysis. The results of this study found that the market for Ulak Pianggu Village did not play a role in fulfilling household food, because the food available in the Ulak Pianggu Village market was incomplete. Based on the analysis of the Logical Framework Approach (LFA), a recommended solution was found, namely by increasing the availability of food types in the community market in order to increase the role of the village market in fulfilling household food in Ulak Pianggu Village.
Persepsi Petani Terhadap Asuransi Pertanian Sebagai Upaya Meminimalkan Risiko Gagal Panen di Lahan Sawah (Studi Kasus Petani Padi di Kabupaten OKI Sumatera Selatan) Nurilla Elysa Putri; Muhammad Yamin; Eries Anggraini; Ary Hayati
Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis Vol 3, No 3 (2019)
Publisher : Department of Agricultural Social Economics, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (212.961 KB) | DOI: 10.21776/ub.jepa.2019.003.03.1

Abstract

Agricultural insurance is one solution for farmers to minimize the risk of crop failure. The condition of climate change, especially flooding that occurs in paddy fields, of course requires an effort to minimize the risk of crop failure for farmers, one of the efforts that have been made is to provide agricultural insurance for farmers. In Ogan Komering Ilir (OKI) Regency this agricultural insurance program has been implemented. Therefore research or study is needed on farmers 'perceptions of agricultural insurance as an effort to minimize the risk of crop failure, so the purpose of this study is to measure farmers' perceptions of agricultural insurance as an effort to minimize the risk of crop failure in rice fields.  Identify what factors support and hinder the implementation of insurance and formulate recommendations for developing agricultural insurance that can be done.  Hasil dari penelitian ini menujukkan bahwa Persepsi Petani terhadap asuransi Pertanian secara umum sangat baik. Indikator yang masih perlu diperbaiki adalah sosialisasi asuransi pertanian yang baru dilakukan satu kali serta perbaikan pada jumlah klaim asuransi yang diajukan petani baik dari lamanya waktu pembayaran maupun dalam jumlah klaim yang dibayarkan. Rekomendasi pengembangan program yang diprioritaskan agar asuransi pertanian dapat berkelanjutan adalah kegiatan sosialisasi secara berkala dari pihak perusahaan penyedian asuransi pertanian, pemilahan tingkat premi dan klaim berdasarkan tipologi lahan, peninjauan langsung oleh pihak asuransi saat ada klaim yang diajukan petani sehingga lebih objektif.
Analisis Keberlanjutan Usahatani Kelapa Sawit Swadaya di Desa Bangun Sari Kecamatan Tanjung Lago Kabupaten Banyuasin Eko Wibowo; Yulian Junaidi; Nurilla Elysa Putri
Agripita: Jurnal Agribisnis dan Pembangunan Pertanian Vol 3 No 2 (2019): JURNAL AGRIPITA
Publisher : Agribusiness Study Program, Universitas Sriwijaya in Collaboration with Indonesian Society of Agricultural Economics (PERHEPI/ISAE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah (1) menganalisis pendapatan usahatani kelapa sawit swadaya di Desa Bangun Sari Kecamatan Tanjung Lago Kabupaten Banyuasin (2) menganalisis saluran pemasaran, efisiensi pemasaran, dan pangsa petani kelapa sawit swadaya di Desa Bangun. Desa Sari Kecamatan Tanjung Lago Kabupaten Banyuasin Penelitian dilaksanakan di Desa Tanjung Lago Desa Bangun Sari Kabupaten Banyuasin pada bulan Nopember 2018. Metode penelitian yang digunakan adalah metode Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode purposive sampling. merupakan data primer dan sekunder Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kesimpulan sebagai berikut: (1) Penerimaan petani kelapa sawit swadaya di Desa Bangun Sari Kecamatan Tanjung Lago Kabupaten Banyuasin sebesar Rp34.006.000/Lg/Th (Rp .18.960.666,67 / Ha / Th) dengan total penerimaan Rp. 19.565.941,67 / Lg / Th (Rp 10.943.665,74 / Ha / Th). Berdasarkan hasil analisis R/C ratio diperoleh nilai sebesar 2,35/Lg/Ha/Th, serta hasil perhitungan B/C ratio sebesar 1,35/Lg/Ha/Th. (2) Pemasaran kelapa sawit di Desa Bangun Sari Kecamatan Tanjung Lago memiliki satu saluran pemasaran dengan konsumen akhir yaitu Pabrik Kelapa Sawit. Dengan tingkat efisiensi 13,79 persen dan Farmer Share 72,41
TINGKAT KESEJAHTERAAN PETANI DAN BREAK EVEN POINT (BEP) USAHATANI IKAN LELE (STUDI KASUS DI DESA SEGAYAM KECAMATAN GELUMBANG KABUPATEN MUARA ENIM) Apriana Rahmawati; Yulius Yulius; Nurilla Elysa Putri
Agripita: Jurnal Agribisnis dan Pembangunan Pertanian Vol 4 No 2 (2020): JURNAL AGRIPITA
Publisher : Agribusiness Study Program, Universitas Sriwijaya in Collaboration with Indonesian Society of Agricultural Economics (PERHEPI/ISAE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah (1) Untuk mengetahui pendapatan petani lele di Desa Segayam Kecamatan Gelumbang Kabupaten Muara Enim. (2) Mengetahui Kebutuhan Hidup Layak petani lele di Desa Segayam Kecamatan Gelumbang. (3) Mengetahui nilai Break Even Point (BEP) pada usaha ikan lele di Desa Segayam Kecamatan Gelumbang. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei. Penelitian dilakukan secara langsung ke responden di Desa Segayam dengan memberikan kuesioner sebagai alat pengumpulan data. Metode pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sensus berjumlah 17 orang yang tergabung dalam kelompok pembudidaya lele. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan Pendapatan petani lele di Desa Segayam Kecamatan Gelumbang Kabupaten Muara Enim rata-rata mencapai Rp3.851.653 per tahun. Pendapatan petani lele di Desa Segayam Kecamatan Gelumbang Kabupaten Muara Enim belum mencukupi kebutuhan Hidup Layak. Pendapatan rata-rata petani lele per bulan hanya Rp320.971 per rumah tangga. Nilai BEP (Rp) sebesar Rp 60.052.767 per-tahun dan nilai Break Even Point (Kg) sebesar 4.004 Kg per tahun Pembudidaya ikan lele harus mengembangkan kemampuan teknik budidaya ikan lele dalam meningkatkan keterampilannya.
2326 Pelatihan Pemberdayaan Masyarakat Dengan Modifikasi Bekasam Aneka Rasa Di Desa Meranjat II Kecamatan Indralaya Selatan Kabupaten Ogan Ilir Eka Mulyana; Fachrurrozie Sjarkow; M. Yamin M. Yamin; Nurilla Elysa Putri; Desliana Opie Harliani
Prosiding Seminar Nasional Unimus Vol 4 (2021): Inovasi Riset dan Pengabdian Masyarakat Post Pandemi Covid-19 Menuju Indonesia Tangguh
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ikan merupakan bahan pangan yang bernilai gizi tinggi, akan tetapi ikan bersifatperishablefood(mudah rusak) sehingga perlu adanya pengolahan atau pengawetan untuk memperpanjang umursimpan, salah satu teknik pengolahan tradisional adalah fermentasi. Bekasam merupakan produkfermentasi ikan tradisional yang di fermentasi spontan dengan adanya penambahan garam dan nasi,bekasam memiliki rasa yang asam dan banyak dikenal di berbagai daerah Indonesia, terutama diSumatera Selatan. Kendati pembuatanolahan bekasamsudahmenjadi aktifitas rutinkaumperempuandiDesaMeranjatII,namunperkembanganusahadankreatifitasnyatidakadaperkembangan yang berarti. Selama ini olahan bekasam hanya dikonsumsi dan dijual di sekitaranwilayah di dekat Desa saja dan belum dimodifikasi atau didiversifikasi menjadi olahan yang lebihmodern. Tujuan pelatihan pemberdayaan masyarakat dengan modifikasi bekasam di Desa MeranjatII merupakan upaya untuk mengajak pengrajin bekasam untuk berpikir kritis dalam mempetahankankelangsungan usaha mereka salah satunya dengan melakukan upgrade terhadap produk bekasam yangmereka hasilkan.Kata Kunci :bekasam, fermentasi, pengrajin bekasam
Optimalisasi Lahan Sempit dan Pemanfaatan Limbah Eceng Gondok dalam Program Zero Waste Hearttiana, Shendy; Yamin, M.; Elysa Putri, Nurilla
J-Dinamika : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 9 No 1 (2024): April
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/j-dinamika.v9i1.4391

Abstract

Kampung Aer yang terletak di tepian Sungai Musi membuat masyarakat memiliki keterbatasan dalam melakukan kegiatan pertanian dan lahan yang sempit. Terlebih letak yang berada di aliran sungai terdapat banyak limbah eceng gondok dengan kecepatan pertumbuhan tanaman yang dinilai cepat dalam memperbanyak diri. Tanaman eceng gondok ini dapat bertahan meskipun di lingkungan air yang tercemar. Pelatihan diselenggarakan untuk memberdayakan masyarakat terutama ibu rumah tangga yang berada di Kampung Aer. Pada pelatihan program Zero Waste sasaran diberikan penyuluhan dan pelatihan tentang cara pembuatan kompos berbahan dasar eceng gondok dan penanaman sistem hidroponik dalam upaya optimalisasi lahan sempit dan limbah eceng gondok. Metode yang digunakan adalah FGD (Focus Grup Discussion) dengan tiga tahapan yaitu penyampaian materi penyuluhan oleh dosen pembimbing lapangan disertai tanya jawab, praktik secara langsung bersama pendamping, dan tahap evaluasi. Hasil dari kegiatan ini menunjukkan masyarakat antusias dalam penyuluhan dan memahami cara pembuatan kompos maupun hidroponik setelah penyuluhan. Hasil yang nyata membuat masyarakat ingin terus mengembangkan usaha menjadi skala yang lebih besar
PELATIHAN HARGA POKOK PRODUKSI OLEH PT PLN UIP SUMBAGSEL DALAM MENDUKUNG PENGEMBANGAN UMKM DI DESA AIR SEMPIANG KABUPATEN KEPAHIANG PROVINSI BENGKULU Kholek, Abdul; Putri, Nurilla Elysa; Nasyaya, Annada; Simarmata, Marudut J.F.; Anugrah, Erwin C; Pahira, Lira; Zalyanti, Detia; Akbar, Dinar Tri
E-Amal: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 4 No 2: Mei-Agustus 2024
Publisher : LP2M STP Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47492/eamal.v4i2.3014

Abstract

MSMEs Putri Land Bouw, located in Air Sempiang Village, Kepahiang Regency, Bengkulu Province, is one of the beneficiaries of the TJSL (Social and Environmental Responsibility) Program initiated by PT PLN (Persero) UIP Sumbagsel in fulfilling its commitment to encourage and be involved in the advancement of Micro and Small Enterprises. and Medium to become more advanced and independent creative economic businesses. Training is a form of initial encouragement which is quite important in providing information, education and discussion forums. MSMEs often do not take into account production costs which can result in the company's selling price being set too high or too low. In this case, the TJSL program for Putri Land Bouw MSMEs was carried out by providing training on cost of production. The training was carried out using seminar, discussion, practice and post test methods, all of which were aimed at deepening understanding of the production costs of Putri Land Bouw MSMEs. The result of these two trainings was that the training participants were able to understand the material presented by the resource person well. One of the ways this is proven is the increase in knowledge between before and after training which can be seen from the results of the practice of determining Cost of Goods Production in groups and the results of the existing post-test average scores. Participants were also active in practice, questions and answers and discussions