Stunting menjadi permasalahan gizi yang memiliki dampak serius pada tumbuh kembang anak di Kabupaten Malang. Salah satu faktor yang dinilai menjadi kendala adalah keterbatasan media untuk deteksi dini stunting. Kondisi ini mendorong kebutuhan inovasi intervensi untuk meningkatkan kapasitas masyarakat dalam mengidentifikasi risiko stunting. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, pengetahuan dan keterampilan masyarakat Kabupaten Malang dalam melaksanakan deteksi dini risiko stunting secara mandiri melalui pemanfaatan media StuntAlert. Pelaksanaan program ini meliputi analisis masalah dan koordinasi pihak terkait, pembuatan media StuntAlert berbasis QR-Code dan Augmented Reality, sosialisasi dan pelatihan penggunaan, serta evaluasi efektivitas melalui analisis pre-test dan post-test menggunakan paired t-test. Tim pengabdian memberikan edukasi mengenai pentingnya deteksi dini stunting yang dilanjutkan dengan pelatihan penggunaan kartu StuntAlert dalam deteksi dini stunting. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan pengetahuan peserta sebesar 21% berdasarkan formulir pre-test dan post-test. Peserta yang terdiri dari ibu hamil, kader dan keluarga balita mampu mempraktikkan penggunaan StuntAlert untuk deteksi dini secara mandiri. Partisipasi aktif peserta selama sesi pelatihan dan sosialisasi mengindikasikan tingginya minat dan kebutuhan terhadap informasi ini. Media StuntAlert terbukti efektif dan diterima dengan baik sebagai alat bantu yang inovatif, praktis, dan mudah digunakan oleh masyarakat sasaran di Kabupaten Malang. Berdasarkan hasil pengamatan tim pengabdian, peserta tampak antusias mengikuti kegiatan yang diukur dari adanya 8 orang penanya selama sesi edukasi dan pelatihan berlangsung. Hasil pengabdian ini menunjukkan StuntAlert dapat digunakan sebagai kartu deteksi dini stunting bagi ibu, keluarga balita, dan kader posyandu di Kabupaten Malang.