Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Macronutrient and Sensory Analysis of Block, Crystal, and Liquid Coconut Sugar Cassandra Permata Nusa; Rimbawan Rimbawan
Bulletin of Culinary Art and Hospitality Vol. 2 No. 2 (2022)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (221.664 KB) | DOI: 10.17977/um069v2i22022p51-56

Abstract

This study aimed to determine the nutritional content of the block, crystal, and liquid coconut sugar, along with the preferred coconut sugar type, through sensory analysis. The design of this research was descriptive analysis. The nutrient content analysis method was carried out proximately, while sensory analysis used a hedonic test and a hedonic quality test. The results showed that crystal coconut sugar had the highest energy, fat, protein, and carbohydrate content of 377 kcal/100g, 0.56 percent, 1.29 percent, and 91.7 percent, respectively. Block coconut sugar presented energy of 363.14 kcal/100g, 0.46 percent fat, 1.2 percent protein, and 88.55 percent carbohydrates. Meanwhile, liquid coconut sugar showed 293.7 kcal/100g of energy, 0.22 percent fat, 1.24 percent protein, and 71.69 percent carbohydrates. The results of the sensory analysis showed no significant differences between each form of coconut sugar in aroma (p=0.66) and texture (p=0.08) elements from the hedonic test. Additionally, there were significant differences in the color and taste attributes (p=0.00). Contrastingly, the hedonic quality test showed significant differences in all attributes of all forms of coconut sugar. Besides, crystal coconut sugar was preferred over the block and liquid coconut sugar. It has a slightly typical brown sugar aroma, insignificant fine to fine texture, dark brown to light brown color, and slightly sweet to sweet taste. Therefore, crystal coconut sugar is the most preferred form with the highest nutritional content.
Karakteristik Fisikokimia dan Aktivitas Antiemesis Ekstrak dan Mikrokapsul Propolis Trigona itama Cassandra Permata Nusa; Ahmad Sulaeman; Sri Anna Marliyati
Indonesian Journal of Human Nutrition Vol. 7 No. 2 (2020)
Publisher : Department of Nutrition, Faculty of Health Sciences, Universitas Brawijaya Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.ijhn.2020.007.02.4

Abstract

ABSTRAKPropolis merupakan senyawa resin yang dikumpulkan oleh lebah dari bagian tanaman untuk membangun dan melindungi sarangnya. Propolis memiliki banyak manfaat, salah satunya adalah aktivitas antiemetik. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui fisikokimia dan aktivitas antiemetik ekstrak dan mikrokapsul propolis Trigona itama. Propolis diekstraksi menggunakan ultrasonic bath dengan pelarut air. Ekstrak propolis kemudian dikeringkan dengan teknik pengeringan semprot menggunakan maltodekstrin dan gum arab sebagai bahan penyalut. Rendemen ekstrak dan mikrokapsul propolis ditentukan dengan menimbang berat ekstrak kering atau mikrokapsul. Uji aktivitas antioksidan menggunakan metode DPPH. Total flavonoid dan total fenol dianalisis secara berurutan dengan menggunakan metode AlCl3 dan Follin-Ciocalteu. Aktivitas antiemetik diamati pada hewan coba anak ayam yang diinduksi dengan tembaga sulfat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak propolis memiliki rendemen sebesar 13,73%, sementara rendemen mikrokapsul sebesar 32,27%. Aktivitas antioksidan, total flavonoid, dan total fenol ekstrak propolis lebih tinggi dibandingkan mikrokapsul propolis. Penelitian ini menyajikan bahwa ekstrak dan mikrokapsul propolis Trigona itama memiliki aktivitas antiemetik, di mana ekstrak propolis memiliki aktivitas yang lebih tinggi daripada mikrokapsul.Kata kunci: lebah tanpa sengat, mikrokapsul, pengeringan semprot, propolis, Trigona itamaABSTRACTPropolis is a resinous-like substance collected by bees from plant parts to build and protect their hives. Propolis has many benefits, one of which is the antiemetic activity. This study aimed to investigate the physicochemical and antiemetic activity of extract and microcapsule of Trigona itama propolis. Propolis was extracted using an ultrasonic bath with water solvent. Propolis extract was then spray-dried using maltodextrin and gum arabic as a coating agent. The yield of propolis extract and microcapsule was determined by weighing the dry extract or microcapsule. Antioxidant activity assay was conducted using the DPPH method. Total flavonoids and total phenolic were analyzed using AlCl3 and Follin-Ciocalteu methods, respectively. The antiemetic activity was observed on chicks induced with copper sulfate. The results showed that propolis extract has 13,73% produce, while the microcapsule has 32,27% produce. Antioxidant activity, total flavonoid, and total phenolic of propolis extract were higher than those of propolis microcapsule. This study presents that Trigona itama propolis extract and microcapsule have antiemetic activity, where propolis extract has higher activity than microcapsule.Keywords: microcapsule, propolis, spray drying, stingless bee, Trigona itama
Pelatihan Pemanfaatan Bekatul Sebagai Snack Bar Sumber Serat di Desa Rojopolo Nusa, Cassandra Permata; Nurhayati, Aprinia Dian; Nirbaya, Arindra
Prosiding Seminar Nasional Pengabdian kepada Masyarakat (SINAPMAS) 2024: Membangun Masyarakat Berkelanjutan melalui Penerapan Teknologi di Era Society 5.0
Publisher : Prosiding Seminar Nasional Pengabdian kepada Masyarakat (SINAPMAS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bekatul, produk turunan padi merupakan salah satu sumber pangan lokal di Desa Rojopolo yang belum optimal pemanfaatannya. Seringnya bekatul digunakan masyarakat sekitar sebagai pakan ternak. Hal ini disebabkan oleh kurangnya pemahaman tentang potensinya, terbatasnya akses teknologi dan pengetahuan pengolahan, serta belum tersedianya pasar yang mendukung. Bekatul berpotensi untuk dikembangkan karena tinggi protein, serat, mineral, dan senyawa nutraseutikal. Pengolahan bekatul sebagai limbah pangan juga sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan atau SDGs ke-12 yaitu zero waste product. Pengabdian kepada masyarakat di Desa Rojopolo bertujuan untuk memberikan pelatihan kepada masyarakat sekitar terkait pemanfaatan bekatul sebagai snack bar sumber serat. Snack bar dipilih karena sifatnya yang praktis dan mudah dibawa sebagai camilan. Kegiatan pelatihan dilaksanakan dengan menggunakan metode Participatory Action Research (PAR). Kegiatan ini diawali dengan pemberian materi edukasi tentang bekatul dan kandungan gizinya, kemudian dilanjutkan dengan praktek pembuatan produk, dan sesi tanya jawab. Hasilnya menunjukkan bahwa peserta antusias dengan pelatihan tersebut ditandai dengan aktifnya peserta yang bertanya. Sebanyak 36 orang turut berpartisipasi dalam kegiatan ini dan beberapa peserta langsung mempraktekkan cara pembuatan snack bar bekatul. Keterampilan ini diharapkan dapat mengatasi permasalahan masyarakat setempat terkait limbah pangan dan dapat meningkatkan perekonomian lokal melalui produksi snack bar bekatul. Kata kunci—bekatul, pengabdian masyarakat, snack bar, sumber serat, zero waste product
Inovasi Teknologi Dimsum Steamer sebagai Sarana Peningkatan Kemandirian Warga Binaan Lapas Ngajum Nurjanah, Nunung; Kiranawati, Titi Mutiara; Nusa, Cassandra Permata; Widiyanti, Widiyanti; Effendi, Muhammad Idris; Zahroh, Ardiana Auliya
I-Com: Indonesian Community Journal Vol 5 No 2 (2025): I-Com: Indonesian Community Journal (Juni 2025)
Publisher : Fakultas Sains Dan Teknologi, Universitas Raden Rahmat Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70609/i-com.v5i2.7426

Abstract

Program pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan kuliner dan kemandirian ekonomi warga binaan Lapas Ngajum melalui pelatihan berbasis teknologi tepat guna. Inovasi yang ditawarkan berupa Dimsum Steamer berbahan stainless steel yang efisien, aman, dan mudah dioperasikan. Metode pelaksanaan meliputi tahap perencanaan, pelatihan teori dan praktik, serta evaluasi partisipatif. Hasil pelatihan menunjukkan peningkatan kompetensi peserta dalam produksi dimsum dan pemanfaatan alat. Evaluasi juga menunjukkan respon positif terhadap kebermanfaatan teknologi dan keterlaksanaan program. Program ini berkontribusi pada penguatan Bimbingan Kerja (Bimker) dan kesiapan reintegrasi sosial warga binaan. Temuan ini menegaskan pentingnya sinergi antara teknologi tepat guna dan pelatihan vokasional dalam mendukung rehabilitasi narapidana.
PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN IBU MENGGUNAKAN KARTU STUNTALERT DALAM DETEKSI DINI STUNTING DI KABUPATEN MALANG Nurhayati, Aprinia Dian; Zanieqah, Dzata Ziek; Manik, Hanna Eklesia; Nusa, Cassandra Permata; Setyo, Didiek Darmadi Tri; Paramita, Farah; Wahyuningsih, Dwi Oktavia; Athaya, Nazhira; Sepbrina, Aurelia Faza; Apriah, Neni Nur; Mulya, Hasti; Habibatullah, Hanifah
Jurnal Abdi Insani Vol 12 No 8 (2025): Jurnal Abdi Insani
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/abdiinsani.v12i8.2713

Abstract

Stunting menjadi permasalahan gizi yang memiliki dampak serius pada tumbuh kembang anak di Kabupaten Malang. Salah satu faktor yang dinilai menjadi kendala adalah keterbatasan media untuk deteksi dini stunting. Kondisi ini mendorong kebutuhan inovasi intervensi untuk meningkatkan kapasitas masyarakat dalam mengidentifikasi risiko stunting. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, pengetahuan dan keterampilan masyarakat Kabupaten Malang dalam melaksanakan deteksi dini risiko stunting secara mandiri melalui pemanfaatan media StuntAlert. Pelaksanaan program ini meliputi analisis masalah dan koordinasi pihak terkait, pembuatan media StuntAlert berbasis QR-Code dan Augmented Reality, sosialisasi dan pelatihan penggunaan, serta evaluasi efektivitas melalui analisis pre-test dan post-test menggunakan paired t-test. Tim pengabdian memberikan edukasi mengenai pentingnya deteksi dini stunting yang dilanjutkan dengan pelatihan penggunaan kartu StuntAlert dalam deteksi dini stunting. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan pengetahuan peserta sebesar 21% berdasarkan formulir pre-test dan post-test. Peserta yang terdiri dari ibu hamil, kader dan keluarga balita mampu mempraktikkan penggunaan StuntAlert untuk deteksi dini secara mandiri. Partisipasi aktif peserta selama sesi pelatihan dan sosialisasi mengindikasikan tingginya minat dan kebutuhan terhadap informasi ini. Media StuntAlert terbukti efektif dan diterima dengan baik sebagai alat bantu yang inovatif, praktis, dan mudah digunakan oleh masyarakat sasaran di Kabupaten Malang. Berdasarkan hasil pengamatan tim pengabdian, peserta tampak antusias mengikuti kegiatan yang diukur dari adanya 8 orang penanya selama sesi edukasi dan pelatihan berlangsung. Hasil pengabdian ini menunjukkan StuntAlert dapat digunakan sebagai kartu deteksi dini stunting bagi ibu, keluarga balita, dan kader posyandu di Kabupaten Malang.
Optimizing The Utilization of Candi Banana as Functional Food and Import Substitution of Industrial Raw Materials through The Application of Appropriate Technology Soesilowati, Etty; Mizar, M. Alfian; Fauzan, Slamet; Nusa, Cassandra Permata; Nurinda, Mei Sulfia
Proceedings International Conference on Education Innovation and Social Science 2024: Proceedings International Conference on Education Innovation and Social Science
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia is one of the countries known as the world's banana (Musa Paradisiaca) producer, where 50% of Asian banana production comes from Indonesia. Bananas are one of the sources of prebiotics that fight free radicals that trigger oxidative stress, especially for people with hypercholesterolemia, Alzheimer's Disease, and Autism. There is a type of Pisang Candi (Musa Paradisiaca Fa. Corniculata) that is gluten free and is the largest commodity in Malang Regency, especially Sidodadi village. The research aims to process bananas into various forms of functional food through the use of appropriate technology and test their physiochemical content. The method of activity was carried out through technological engineering and proximate testing through a research & development approach. The results showed that 100 grams of banana flour contained 3.297% protein, 82.966% carbohydrate, 0.573% fat, 2.384% ash/mineral, and 10.780% water. For the banana to have a long shelf life and not easily experience browning due to its polyphenol content, it is dried and made into flour. The benefits of the research and development are increased capacity of farmers, increased quality and added value of temple banana products, and the availability of import substitution of industrial raw materials, which has implications for increasing their income.
Pelatihan Finansial Literasi Wirausaha Untuk Pekerja Migran Indonesia Di Hong Kong Sebagai Bekal Keterampilan Pasca Kerja Rahmawati, Nila; Wulandari, Dwi; Prasetyo, Abdul Rahman; Nusa, Cassandra Permata
Innovative Journal of Community Engagement Vol. 1 No. 1 (2024): Innovative Journal of Community Engagement
Publisher : Nexus Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63011/ijce.v1i1.6

Abstract

Kurangnya pengetahuan yang dimiliki Pekerja Migran Indonesia (PMI) dalam pengelolaan keuangan dengan baik menghasilkan penghasilan pasca kerja habis untuk kebutuhan konsumtif, sehingga memaksa untuk kembali lagi menjadi PMI di Hong Kong. Pelaksanaan kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman literasi keuangan dalam berwirausaha kuliner sebagai bekal pasca kerja. PMI Indonesia diberikan bekal bagaimana mengatur keuangan dan mengembangkan dana yang dimiliki agar dapat bertambah dan dimanfaatkan dengan sangat baik. Kegiatan ini diikuti oleh 40 Pekerja Migran Indonesia di Hong Kong. Metode kegiatan yang digunakan adalah metode praktik langsung dan pendampingan. Kegiatan dilakukan dengan bantuan PMI yang menjadi mahasiswa di Universitas Terbuka di Hong Kong. Hasil dari pelaksanaan kegiatan ini yaitu PMI sukses praktik melakukan pembukuan keuangan yang dapat digunakan untuk mencatat pemasukan dan pengeluaran keuangan dalam berwirausaha. Hal ini tidak hanya membantu dalam pengelolaan keuangan secara tepat, tetapi juga meningkatkan kesadaran PMI tentang pentingnya pengelolaan keuangan dalam berwirausaha. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa para PMI sudah dapat melakukan pembukuan dalam memulai berwirausaha dan memahami literasi finansial. Setelah pengabdian, secara berkala mengumpulkan laporan keuangan usaha peserta dan membantu jika ada kendala.