Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

SOSIALISASI PENGGUNAAN FILTRASI DENGAN VARIASI FABA UNTUK MENINGKATKAN pH AIR SUMUR WARGA DI DESA KARANG RAJA, SUMATERA SELATAN Gobel, Alieftiyani Paramita; Bochori, Bochori; Muharomah, Riani; Ilham, Muhamad Hidayatullah; Gobel, Chairunnisa Van
Jurnal Abdi Insani Vol 12 No 7 (2025): Jurnal Abdi Insani
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/abdiinsani.v12i7.2592

Abstract

Keberadaan air bersih merupakan kebutuhan mendasar bagi kelangsungan hidup manusia. Air bersih  pada pemukiman yang terletak pada radius terdekat dengan kegiatan pertambangan memiliki potensi terjadi pencemaran lingkungan terutama pencemaran air permukaan dan air tanah. Oleh karena itu, pemukiman masyarakat di sekitar tambang untuk melakukan pengecekan secara berkala terhadap kualitas air sumur guna meminimalisir penggunaan air tercemar. Upaya perbaikan kualitas air dapat dilakukan dengan berbagai metode salah satunya dengan filtrasi dengan bahan sederhana. Namun seiring dengan perkembangannya, metode filtrasi air bukan sekedar untuk mendapatkan kejernihan air namun dapat menurunkan konsentrasi logam berbahaya dalam air. Untuk itu, pada teknologi filtrasi ditambahkan bahan-bahan aktif seperti zeolite, karbon, dan silika fly ash dan bottom ash sebagai bahan penyerap logam berat. Sehingga kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) bertujuan untuk berbagi ilmu dari hasil riset penulis melalui sosialisasi ke masyarakat mengenai keberhasilan teknologi filtrasi sederhana yang divariasikan dengan material fly ash dan bottom ash (FABA) dalam meningkatkan kualitas air. Kegiatan PKM dilaksanakan di Desa Karang Raja, Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan yang dihadiri oleh perangkat desa Karang Raja dan petani  dan kegiatan sosialisasi dilakukan dengan 2 sesi yaitu sesi pertama penyampaian materi dan diskusi kemudian sesi kedua melakukan pengujian alat filtrasi FABA menggunakan air sampel di Kantor Desa Karang Raja. Hasil dari kegiatan PKM ini adalah masyarakat mengetahui bahwa air sumur di kantor desa Karang Raja memiliki pH yang rendah yaitu pH 4 sehingga tidak disarankan untuk digunakan untuk keperluan sanitasi karena dapat menyebabkan gangguan kesehatan. Adanya pH rendah pada air memiliki indikasi memiliki kandungan logam yang tinggi dalam air. Sehingga jika air tersebut digunakan dapat terjadi gangguan kesehatan pada kulit dan pencernaan. Sedangkan air hasil filtrasi air dengan variasi FABA meningkatkan dari pH 4 menjadi pH 7. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja alat filtrasi dengan variasi FABA berhasil meningkatkan pH air. Kesimpulan dari kegiatan ini adalah masyarakat menjadi sadar bahwa air sumur yang selama ini digunakan memiliki pH rendah dan upaya peningkatan pH dapat dilakukan dengan filtrasi sederhana sekaligus masyarakat sangat antusias terlibat pada kegiatan PKM ini dan diharapkan keberlanjutan kegiatan.
Pengaruh Waktu Reaksi dan Laju Alir Oksigen Pada Proses Delignifikasi Tandan Kosong Kelapa Sawit Miftahul Jannah, Asyeni; Fitria, Syarifah; Muharomah, Riani; Putri Andini, Handalia; Bonawati, Annisa
Jurnal Ilmiah Teknik Kimia Vol. 9 No. 1 (2025): JURNAL ILMIAH TEKNIK KIMIA
Publisher : Program Studi Teknik Kimia, Universitas Pamulang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32493/jitk.v9i1.45925

Abstract

Oil palm empty fruit bunches have a high lignocellulose content. Lignocellulose consists of hemicellulose, cellulose, and lignin. Lignin is the binder of cells in biomass. The structure of lignin is very complex and difficult to break down. The presence of lignin will hinder the processing of OPEFB and need to do delignification. One effective way to reduce lignin content is by ozonolysis. In this study, the effect of reaction time and oxygen flow rate on the OPEFB was studied. The reaction times in this process were 5, 10, and 15 min, and oxygen flowrates were 1, 2, 3 L/min. Lignin content was analyzed using the Kappa method. The least lignin content was obtained in the sample with 2 L/min flow rate for 5 min, which was 11.01% with a cellulose content was 64.72% and hemicellulose was 15.16%.
Diseminasi Fertigasi Otomatis Nirdaya untuk Budidaya Sayuran di Kota Tasikmalaya Setiawan, Budi Indra; Suwardi, Suwardi; Muharomah, Riani
Agrokreatif: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 10 No. 2 (2024): Agrokreatif Jurnal Ilmiah Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Institut Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/agrokreatif.10.2.156-165

Abstract

Unpowered Automatic Fertigation (FONi) is a new technology developed by IPB University. FONi applies the concept of evapotranspiration irrigation, which can meet plants' water needs at any time without using electricity. FONi is a series of plant pots connected to a water supply tank, and the water level is maintained to form a connected vessel system. The nutrient solution can be put into a water tank to make fertilizer application more practical. This activity aims to introduce FONi to the broader community so that it can utilize non-productive land for planting valuable vegetables and getting feedback for further development. Types of vegetables cultivated are long beans intercropped with kale. This activity was carried out in a residential area located on Jl. Burujul II, RW 03, Cipedes, Tasikmalaya City, West Java. Activities range from designing, installing, planting, maintaining, observing, harvesting, and explaining to the community, local government, and mass media. After 14 days, kale was picked, while long beans were picked after 48 days. Within 48 days, the prolonged bean harvest reached 3 Kg with land and water productivity of 2.9 kg m-2 and 2.3 kg L-1, respectively. CCTV monitoring shows prolonged bean picking is still carried out for up to 60 days. The economic value of cultivating long beans and kale in one season exceeds the cost of construction and production. The public's interest is high, implied by a strong desire to apply it. If this activity continues, it is hoped that the nutritional needs and adequacy of safe and healthy vegetables for all residents in the future can be fulfilled and that it will strengthen the image of Tasikmalaya City as a Kota Resik.