Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Review: Sintesis Senyawa Turunan Andrografolid pada Gugus Hidroksil C-14 Sabila, Rusydina; Megantara, Sandra; Saputri, Febrina Amelia
Jurnal Farmasi Sains dan Terapan Vol 7, No 2 (2020): Oktober
Publisher : Jurnal Farmasi Sains dan Terapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33508/jfst.v7i2.2508

Abstract

Andrografolid merupakan suatu diterpenoid lakton yang terkandung dalam tanaman sambiloto (Andrographis paniculata) sebagai senyawa aktif utama. Andrografolid memiliki banyak aktivitas biologis, diantaranya sebagai antiinflamasi, antikanker, hepatoprotektor, antioksidan, antidiabetes, antihiperlipidemia, antibakteri, dan antivirus. Untuk meningkatkan sifat fisikokimia dan mengoptimalkan aktivitas terapeutik dari andrografolid, diperlukan modifikasi struktur andrografolid. Pada review ini akan dibahas mengenai metode yang dapat dilakukan dalam memodifikasi struktur andrografolid terutama pada gugus hidroksil C-14 dan membandingkan potensi dari aktivitas biologisnya setelah dimodifikasi. Terdapat dua metode modifikasi yaitu dengan cara memproteksi gugus hidroksil C-3 dan C-19 terlebih dahulu untuk menghasilkan senyawa 3,19-isopropiliden andrografolid yang kuat terhadap serangan nukleofil dan cara kedua yaitu langsung mereaksikannya dengan klorida asam dengan bantuan amina tersier seperti trietilamin dan piridin. Dari hasil review didapatkan bahwa modifikasi terhadap gugus hidroksil C-14 dapat meningkatkan potensi aktivitas biologis andrografolid dan metode yang paling baik untuk memodifikasi andrografolid pada gugus hidroksil C-14 yaitu dengan cara memproteksi gugus hidroksil C-3 dan C-19 terlebih dahulu serta mereaksikannya dengan klorida asam atau anhidrida asam agar diperoleh rendemen yang lebih banyak.
Validasi Metode Analisis Kurkuminoid dan Xantorizol pada Rimpang Temulawak (Curcuma xanthorrhiza) dengan KLT- Densitometri Saputri, Febrina Amelia; Mun'im, Abdul; Putri, Chinthia Rahadi; Aryani, Dewi
MPI (Media Pharmaceutica Indonesiana) Vol. 4 No. 2 (2022): DECEMBER
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24123/mpi.v4i2.5297

Abstract

Rimpang temulawak (Curcuma xanthorrhiza) merupakan bagian tanaman yang banyak dimanfaatkan untuk pengobatan tradisional. Metabolit sekunder yang memberikan aktivitas farmakologisnya adalah senyawa kurkuminoid dan xantorizol. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh metode analisis kurkuminoid dan xantorizol yang tervalidasi, cepat, dan sederhana. Analisis dilakukan dengan menggunakan fase diam berupa lempeng KLT silika gel 60 GF254 dan fase gerak diklorometana-kloroform (4:6). Pemindaian (scanning) densitometrik dilakukan pada 224 nm untuk xantorizol dan 425 nm untuk kurkuminoid. Metode menunjukan linieritas, akurasi, dan presisi yang baik, dengan batas deteksi kurkuminoid dan xantorizol yaitu 7,88 bpj dan 28,23 bpj dan batas kuantitasi kurkuminoid dan xantorizol yaitu 23,89 bpj dan 85,55 bpj. Kadar kurkuminoid dan xantorizol pada ekstrak rimpang temulawak adalah 4,95 ± 0,01 dan 31,30 ± 0,09 mg/g serbuk simplisia. The rhizome of temulawak (Curcuma xanthorrhiza) is a part of the plant that is widely used for traditional medicine. Secondary metabolites that provide pharmacological activity are curcuminoids and xanthorrhizol. This study aims to obtain a validated, fast, and simple analytical method for curcuminoids and xanthorrhizol. The analysis was carried out with the stationary phase TLC plates silica gel 60 GF254. The mobile phase used was dichloromethane-chloroform (4:6), with densitometric scanning at 224 nm for xanthorrhizol and 425 nm for curcuminoids. The method showed good linearity, accuracy, and precision, with curcuminoids and xanthorrhizol detection limits of 7.88 ppm and 28.23 ppm, curcuminoids and xanthorrhizol quantitation limits of 23.89 ppm and 85.55 ppm, respectively. The content of curcuminoids and xanthorrhizol in temulawak rhizome extract were 4.95 ± 0.01 and 31.30 ± 0.09 mg/g Simplicia powder, respectively.
Review: Sintesis Senyawa Turunan Andrografolid pada Gugus Hidroksil C-14 Sabila, Rusydina; Megantara, Sandra; Saputri, Febrina Amelia
Jurnal Farmasi Sains dan Terapan (Journal of Pharmacy Science and Practice) Vol. 7 No. 2 (2020): Oktober
Publisher : Faculty of Pharmacy, Widya Mandala Surabaya Catholic University, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33508/jfst.v7i2.2508

Abstract

Andrografolid merupakan suatu diterpenoid lakton yang terkandung dalam tanaman sambiloto (Andrographis paniculata) sebagai senyawa aktif utama. Andrografolid memiliki banyak aktivitas biologis, diantaranya sebagai antiinflamasi, antikanker, hepatoprotektor, antioksidan, antidiabetes, antihiperlipidemia, antibakteri, dan antivirus. Untuk meningkatkan sifat fisikokimia dan mengoptimalkan aktivitas terapeutik dari andrografolid, diperlukan modifikasi struktur andrografolid. Pada review ini akan dibahas mengenai metode yang dapat dilakukan dalam memodifikasi struktur andrografolid terutama pada gugus hidroksil C-14 dan membandingkan potensi dari aktivitas biologisnya setelah dimodifikasi. Terdapat dua metode modifikasi yaitu dengan cara memproteksi gugus hidroksil C-3 dan C-19 terlebih dahulu untuk menghasilkan senyawa 3,19-isopropiliden andrografolid yang kuat terhadap serangan nukleofil dan cara kedua yaitu langsung mereaksikannya dengan klorida asam dengan bantuan amina tersier seperti trietilamin dan piridin. Dari hasil review didapatkan bahwa modifikasi terhadap gugus hidroksil C-14 dapat meningkatkan potensi aktivitas biologis andrografolid dan metode yang paling baik untuk memodifikasi andrografolid pada gugus hidroksil C-14 yaitu dengan cara memproteksi gugus hidroksil C-3 dan C-19 terlebih dahulu serta mereaksikannya dengan klorida asam atau anhidrida asam agar diperoleh rendemen yang lebih banyak.