Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Anomali Imbuhan Pada Segmen Zona Transfer Sistem Fluvial Cikapundung, Jawa Barat Tanuwijaya, Zamzam A. J.; Hendarmawan, Hendarmawan; Sudrajat, Adjat; Kuntjoro, W.
Bulletin of Scientific Contribution Vol 14, No 3 (2016): Bulletin of Scientific Contribution
Publisher : Fakultas Teknik Geologi Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1166.169 KB) | DOI: 10.24198/bsc.v14i3.10968

Abstract

     Terdapat indikasi adanya gejala kehilangan debit sungai yang bersifat alami (non-rekayasa) pada segmen zona transfer Cikapundung, yaitu pada jalur sungai antara daerah Maribaya dan Curug Dago. Karena segmen ini bersifat effluent (air tanah mengisi air sungai) maka gejala imbuhan yang terjadi pada segmen ini merupakan suatu anomali influent (air sungai mengisi air tanah). Bagian dasar sungai pada zona ini ditutupi oleh lapisan lava basal yang masif, sehingga proses imbuhan yang terjadi diduga melalui struktur rekahan batuan. Berdasarkan hasil pengujian statistik dapat disimpulkan bahwa pada zona transfer memang terjadi gejala anomali imbuhan, yaitu pada sub-segmen sungai yang bergradien rendah dan berdensitas kelurusan regional tinggi. Sub-segmen yang berdensitas kelurusan tinggi secara umum memiliki densitas rekahan batuan yang tinggi pula.Kata kunci: zona transfer, imbuhan, effluent, influent     There is an indication of a natural loss of discharge phenomenon within the zone transfer of Cikapundung which are located between Maribaya area and Curung Dago. Because this segment is effluent in nature, the symptom of recharge that happened in this segment is an anomaly. The river bed in this zone is covered by massive basalt layers. Therefore the recharge process that happened is through the fractured of basalt. The results of a statistical test conclude that in the transfer zone there is a recharge anomaly phenomenon which is in the sub-segment of the river which has both a low gradient and a high regional lineament density. In general, the sub-segment that is of a high lineament density also shows high fracture density.Keywords: transfer zone, recharge, effluent, influent
Karakteristik Musiman Debit Sungai Cikapundung di Kawasan Bandung Utara, Jawa Barat Tanuwijaya, Zamzam A.J.; Hendarmawan, .; Sudrajat, Adjat; Kuntjoro, W.
Bulletin of Scientific Contribution Vol 16, No 1 (2018): Bulletin of Scientific Contribution GEOLOGY
Publisher : Fakultas Teknik Geologi Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (788.612 KB)

Abstract

Debit sungai di DAS Cikapundung KBU (Kawasan Bandung Utara) secara umum mengandung oleh komponen musiman dan komponen anomali. Dalam penelitian ini diterapkan analisis harmonik terhadap komponen musiman untuk mengekstrak siklus-siklus yang membangun komponen ini. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa rataan normal debit dibangun oleh tiga siklus utama: siklus tahunan, tengah tahunan, dan 4 bulanan. Hasil ini diperkuat oleh analisis spektral terhadap data mentah debit yang memunculkan sinyal-sinyal signifikan pada tiga periode tersebut. Berdasarkan analisis spektrum silang dan koherensi, dapat disimpulkan bahwa determinan utama variasi debit adalah pola curah hujan di cekungan drainase Lembang (DAS Cikapundung Hulu). Puncak debit sungai rata-rata terjadi pada masa musim penghujan kedua (Monsun Australia), sedangkan puncak curah hujan rata-rata terjadi pada masa musim penghujan pertama (Monsun Asia). Kata kunci: debit, musiman, monsun, harmonik, koherensi
ANOMALI IMBUHAN PADA HULU ZONA DEPOSISI SISTEM FLUVIAL CIKAPUNDUNG, JAWA BARAT Tanuwijaya, Zamzam A.J.; Hendarmawan, Hendarmawan; Sudrajat, Adjat; Kuntjoro, W.
Bulletin of Scientific Contribution Vol 15, No 1 (2017): Bulletin of Scientific Contribution
Publisher : Fakultas Teknik Geologi Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (673.772 KB)

Abstract

Abstrak     Terdapat adanya indikasi kehilangan debit sungai Cikapundung yang bersifat alami pada segmen Maribaya-Gandok. Segmen ini secara umum bersifat effluent (air tanah mengisi air sungai), sehingga gejala imbuhan influent (air sungai mengisi air tanah)yang terjadi pada segmen ini merupakan suatu anomali. Gejala imbuhan terbesar diduga terjadi di daerah Gandok yang merupakan area hulu zona deposisi. Penelitian ini dilakukan untuk menguji dugaan tersebut. Dilakukan survey debit sungai dan identifikasi kondisi-kondisi geologi pada sepanjang segmen yang diteliti. Adapun pengujian secara statistik terkait pengaruh variabilitas debit sungai terhadap muka air tanah dilakukan melalui analisis deret waktu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses imbuhan terbesar memang terjadi di area yang telah diduga, yaitu pada segmen yang memiliki faktor gradien terendah dan berdensitas kelurusan tinggi. Proses imbuhan terjadi khususnya melalui zona kontak perlapisan antara formasi Cibeureum dan Cikapundung.Kata kunci: zona deposisi, imbuhan, efluent, influentAbstract     There is an indication of the natural discharge loss of the Cikapundung river in the Maribaya-Gondok segment. Generally, the characteristic of this segment is effluent, so the influent process in this segment is an anomaly. It is suspected that the major recharge happened in the Gandok area which is an upper area of the deposition zone. This research examines this hypothesis. The process of surveying discharge and identifying the supporting geological conditions has done along the segment. While the statistical testing is used to measure the influence of discharge variability to the water table through time series analysis. The result of this study shows that the major recharge happens in the suspected area, which is in the segment that has the lowest gradient factor and high density lineaments. The process of recharge happens especially through the contact zone between the Cibeureum and the Cikapundung formation.Keywords: deposition zone, recharge, effluent, influent