Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Formulasi dan Evaluasi Gel Antijerawat Ekstrak Daun Jeringau Hijau (Acorus Calamus L.) Dengan Variasi Konsentrasi Carbopol 940 Sebagai Gelling Agent Ferawati Suzalin; Dewi Marlina; Selvi Agustini
Jurnal Kesehatan Farmasi Vol 3, No 1 (2021)
Publisher : Jurusan Farmasi, Poltekkes Kemenkes Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1003.952 KB) | DOI: 10.36086/jpharm.v3i1.901

Abstract

Latar Belakang: Gel merupakan salah satu bentuk sediaan yang bisa digunakan untuk mengobati jerawat.Basis gel yang biasa digunakan adalah carbopol 940 karena dengan konsentrasi kecil yaitu 0,5%-2% dapat menghasilkan gel yang jernih dengan viskositastinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi carbopol 940 yang optimal untuk menghasilkan gel yang stabil dan memenuhi persyaratan. Gel yang dibuat menggunakan zat aktif daun jeringau hijau (Acorus calamus L.) dengan kandungan senyawa aktif flavonoid dan saponin Metode: Penelitian ini menggunakan metode eksperimental, dengan esktrak daun jeringau hijau (Acorus calamus L.) sebanyak 3,6% sebagai zat aktif dan memvariasikan carbopol 940 sebagai gelling agent dengan konsentrasi 0,75% pada formula I, 1% pada formula II dan 1,25% pada formula III. Kemudian dilakukan evaluasi sediaan pada suhu kamar dan uji dipercepat (Cycling Test) meliputi pH, daya sebar, sineresis/swelling, homogenitas, warna dan bau serta iritasi kulit Hasil: Hasil evaluasi menunjukkan bahwa pH sediaan pada kedua uji penyimpanan mengalami kenaikan, dan hasil pengujian daya sebar sediaan pada suhu kamar serta uji dipercepat mengalami penurunan namun masih memenuhi syarat. Semua sediaan gel antijerawat tidak mengalami peristiwa sineresis/swelling dan memiliki homogenitas yang baik, gel antiijerawat juga tidak mengalami perubahan warna, bau serta tidak mengiritasi kulit baik pada penyimpanan suhu kamar maupun uji dipercepat Kesimpulan: Ekstrak daun jeringau hijau (Acorus calamus L.) dapat diformulasikan menjadi sediaan gel antijerawat yang stabil dan memenuhi persyaratan serta dapat bertahan selama 12 bulan dengan konsentrasi carbopol 940 yang paling optimal sebesar 1% Kata Kunci: Gel, Ekstrak Daun Jeringau Hijau (Acorus calamus L.), Carbopol 940
Hubungan Karakteristik Demografi Dengan Kesediaan Untuk Membayar Vaksin Covid-19 Pada Masyarakat Di Kecamatan Tanah Grogot Kalimantan Timur Faridah Baroroh; Guntur Ilham Wahyudi; Ferawati Suzalin
Jurnal Kesehatan Farmasi Vol 4, No 1 (2022)
Publisher : Jurusan Farmasi, Poltekkes Kemenkes Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (647.71 KB) | DOI: 10.36086/jpharm.v4i1.1235

Abstract

Latar Belakang: Vaksin COVID-19 merupakan salah satu upaya untuk memutus penyebaran penyakit COVID-19. Dengan hasil penelitian yang menunjukkan kemanjuran vaksin 65,30% dalam mencegah penyakit COVID-19, diperlukan vaksinasi ulang selama beberapa waktu yang akan datang karena kemungkinan penurunan kekebalan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara karakteristik demografi dengan kesediaan untuk membayar vaksin COVID-19. Metode: Metode penelitian adalah observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Pengumpulan data dilakukan dengan kuisioner online googleform. Subyek penelitian ini adalah masyarakat Kecamatan Tanah Grogot dan memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi. Teknik pengambilan sampel menggunakan accidental sampling. Analisis hubungan antara demografi masyrakat dengan kesediaan untuk membayar vaksin pada penelitian ini menggunakan uji chi square. Hasil: Penelitian ini melibatkan 108 responden yang memenuhi kriteria inklusi. Sebanyak 64,81% bersedia untuk membayar vaksin COVID-19. Terdapat hubungan antara karakteristik demografi pendapatan (p=0,000) (OR=5,056;CI95%:2,152-11,875) dan tingkat pendidikan (p=0,000) (OR=13,533;CI95%:5,220-35,089) dengan kesedian membayar vaksin COVID-19. Tidak terdapat hubungan antara karakteristik demografi usia (p=0,520) dan jenis kelamin (p=0,358) dengan kesedian membayar vaksin COVID-19. Kesimpulan: Kesimpulan penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara karakteristik demografi pendapatan dan tingkat pendidikan dengan kesedian membayar vaksin COVID-19, serta tidak terdapat hubungan antara karakteristik demografi usia dan jenis kelamin dengan kesedian membayar vaksin COVID-19.
Potensi Farmakologis, Toksisitas Dan Farmakokinetik Dari Mangiferin Secara In Silico Dhanang Prawira Nugraha; Ferawati Suzalin; Mar'athus Solikhah
Jurnal Kesehatan Farmasi Vol 4, No 2 (2022)
Publisher : Jurusan Farmasi, Poltekkes Kemenkes Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (740.313 KB) | DOI: 10.36086/jpharm.v4i2.1440

Abstract

Latar Belakang: Mangiferin adalah senyawa yang terdapat pada daun mangga yang secara empiris memiliki banyak khasiat. Pendekatan in silico memungkinkan untuk menguji senyawa secara mudah, murah dan singkat selain menguji potensi farmakologisi pendekatan in silico juga dapat menguji tokisistas serta farmakokinetik dari senyawa yang ada. Sehingga tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat potensi farmakologis, toksisitas serta farmakokinetik dari mangiferin Metode: Alat yang digunakan pada penelitian ini adalah seperangkat komputer serta koneksi internet dan program komputer sepert chemoffice, pass-online, protox, pkCSM Hasil: Hasil dari penelitian ini menujukkan bahwa mangiferin memiliki banyak potensi farmakologis seperti antineoplastik, antidiabetes, antioksidan, protektan serta antimikrobia. Untuk toksistasnya memiliki LD50 sebesar 2 mg/kg serta memiliki mutagenisitas serta imunotoksisitas untuk parameter farmakokinetiknya mangiferin diabsorbsi dengan baik di saluran cerna, didistribusikan melalui ikatan dengan albumin serta tidak dimetabolisme di liver dan memiliki clearance yang baik. Kesimpulan: Mangiferin memiliki potensi untuk dikembangkan lebih lanjut sebagai bahan baku obat yang berasal dari tanaman . Kata kunci : Mangiferin, Farmakologis, Toksisitas, Farmakokinetik, In silico
Model Intervensi Kepatuhan Minum Obat dan Kontrol Gula Darah Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 : Systematic Review Nabilla Andasari Putri; Ferawati Suzalin
Jurnal Kesehatan Farmasi Vol 5, No 1 (2023)
Publisher : Jurusan Farmasi, Poltekkes Kemenkes Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36086/jkpharm.v5i1.1537

Abstract

Latar Belakang: Pengobatan oral pada pasien diabetes mellitus tipe 2 berhubungan dengan perilaku kesadaran diri dan peningkatkan kualitas hidup. Namun, ketidakpatuhan terhadap pengobatan diabetes menyebabkan komplikasi penyakit parah hingga kematian. Faktor yang menyebabkan ketidakpatuhan dibagi menjadi 2 yaitu intentional dan unintentional. Intentional adalah kondisi dimana pasien memilih untuk tidak mau patuh, sedangkan untentional adalah kondisi dimana pasien sebenarnya ingin patuh terhadap pengobatan namun tidak bisa. Mayoritas ketidakpatuhan yang terjadi penyebab intentional lebih banyak dibandingkan unintentional. Pendekatan multidisiplin tenaga kesehatan dapat mendukung keberhasilan kepatuhan dan dapat meningkatkan manajemen perawatan diabetes yang lebih efektif. Salah satu pendekatan dalam perawatan diabetes yaitu dengan melibatkan seorang apoteker. Tinjauan skrining penelitian yang dilakukan menggunakan jenis RCT, jurnal yang dipilih menggunakan bahasa Inggris dan bahasa Indonesia. Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis efektivitas intervensi apoteker dalam meningkatkan kepatuhan minum obat oral pada diabetes mellitus tipe 2. Metode: Skrining penelitian di database pubmed, google schoolar, science direct dan jenis penelitian menggunakan randomized controlled trials. Kualitas penelitian dinilai dengan menggunakan CASP Randomised Controlled Trial Standard Checklist. Kriteria inklusi meliputi jurnal diambil tahun 2007-2021, pasien usia (≥18 tahun), intervensi dilakukan oleh farmasi, full text, metode intervensi berupa konseling, terdapat kelompok control dan kelompok intervensi, terdapat hasil laboratorium gula darah, jurnal yang diambil dilakukan di Asia. Kriteria eksklusi meliputi judul tidak berhubungan , duplikasi, tidak terdapat abstrack, tidak full text, metode intervensi tidak berupa konseling, melakukan intervensi bukan seorang farmasi/Apoteker, bukan pasien DM tipe 2, tipe artikel tidak RCT, tidak terdapat kelompok control, populasi anak-anak dan wanita hamil, pasien patuh terhadap pengobatan, pengobatan non oral, penelitian tidak dilakukan di Asia, tidak membahas intervensi, file tidak bisa dibuka. Diikuti pencarian kata kunci menggunakan "Type 2 diabetes mellitus" [All Fields] AND “adherence” [All Fields] AND “pharmacist counseling” [All Fields]. Hasil: Dari 466 jurnal, 8 jurnal dimasukkan dalam systematic review. Delapan jurnal meneliti asalan ketidakpatuhan pasien terkait cek rutin pengobatan dan minum obat. Intervensi Apoteker diberikan dengan berbagai metode yang berfungsi untuk meningkatkan kepatuhan pada pasien. Hasil menunjukan bahwa dari semua jurnal pada kelompok intervensi yang diberikan konseling jauh lebih baik dalam peningkatan pengukuran kulaitas hidup (QoL), pasien lebih mengetahui informasi terkait penyakit dan obat diabetes melitus tipe 2, perubahan gaya hidup dan pola makan, penurunan secara signifikan pada nilai kadar gula darah. Setelah dilakukan skrining, didapatkan hanya 6 jurnal yang hasil metode intervensi dapat diterapkan pada populasi penelitian. Kesimpulan: Intervensi apoteker dengan pemberian konseling berpotensi meningkatkan kepatuhan terhadap pengobatan diabetes mellitus tipe 2 yang ditandai dengan dampak peningkatan persepsi pengetahuan tentang penyakit dan pengobatan diabetes mellitus tipe 2, perubahan gaya hidup, perubahan pola makan, peningkatan kualitas hidup dan pasien bisa lebih mengontrol glukosa darah. Kata kunci : Kepatuhan, Farmasi Konseling, Diabetes Mellitus Tipe 2