Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

STRATEGI PENERAPAN TRANSPORTATION DEMAND MANAGEMENT (TDM) DI KAWASAN INDUSTRI KRAKATAU KOTA CILEGON Pradana, M. Fakhruriza; Bethary, Rindu Twidi; Agustianto, Irfan
Prosiding Forum Studi Transportasi Antar Perguruan Tinggi Vol 2 No 1 (2015): Prosiding Forum Studi Transportasi antar Perguruan Tinggi
Publisher : FSTPT Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The increasing of development and economic growth projections in the big cities such as Krakatau Industrial Area in Cilegon city, that would cause transportation problems such as traffic jam. The presence of transportation problem is need for appropriate handling, this handling does not put forward the problem solving instantly without regard to sustainability. Therefore, the policy development of urban transport infrastructure system in Indonesia using conventional approaches that are predict and provide should be abandoned and replaced with new approach that are predict and Prevent with the concept of Transportation Demand Management (TDM). The method used to choose the TDM strategy in Krakatau Industrial Area Cilegon city is the ranking method. Data was obtained by filling the questionnaire on 8 respondents who understand and can take transportation policy in Krakatau Industrial Area Cilegon city. Data processing by the help of Microsoft Excel program with the results Telework is the first rank as an appropriate strategy to be applied, and the program appropriate with the characteristics of Krakatau Industrial Area Cilegon city. Based on the results of the simulation analysis by using the methods of literature study on the implementation of telework, probability about 6.12% -23.66% of workers potentially do telework.
Analisis Kinerja Simpang Bersinyal pada Simpang Ciruas Serang Pradana, M. Fakhruriza; Budiman, Arief; Robekha, Nova
TEKNIKA Vol 12, No 2 (2016): Oktober
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Simpang Ciruas adalah simpang dengan empat lengan yang dilengkapi dengan sinyal lampu lalu lintas.Simpang yang terletak di Kota Serang, Banten ini menghubungkan antara Jalan Raya Serang – Jakarta, Jalan Raya Ciptayasa Ciruas dan Jalan Raya Ciruas Walantaka. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis kinerja simpang pada saat kondisi eksisting, mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kinerja simpang serta mencari tahu alternatif solusi pemecahan masalah yang timbul pada Simpang Ciruas. Acuan yang dipakai dalammenganalisis kinerja simpang adalah Manual Kapasitas Jalan Indonesia 1997. Berdasarkan hasil penelitian pada Simpang Ciruas diketahui bahwa simpang belum mendekati jenuh dibuktikan dengan adanya satu pendekat yang menghasilkan derajat kejenuhan (ds > 0,75 ; jenuh) yaitu pendekat Barat sebesar 0,8 sedangkan untuk pendekat Utara, Selatan dan Timur menghasilkan derajat kejenuhan (ds < 0,75 ; tidak jenuh) masing-masing sebesar 0,4, 0,66, 0,41. Kapasitas yang dihasilkan pada simpang Ciruas sebesar 379, 403, 1062, 1371 smp/jam masing-masing untuk pendekat Utara, Selatan, Barat dan Timur. Panjang antrian tertinggi dihasilkan pada pendekat Barat sebesar 126,5 m. Besar nilai angka henti seluruh simpang adalah 0,89 stop/smp. Tundaan rata-rata simpang yang didapat adalah 46,5 det/smp dan masuk tingkat pelayanan simpang (LOS) dengan tingkat E (> 40 – 60 det/smp). Untuk meningkatkan kinerja Simpang Ciruas dilakukan alternatif perbaikan dengan melakukan pengaturan ulang sinyal, perubahan fase dan pelebaran geometrik yang dimana hasil derajat kejenuhan untuk pendekat Utara = 0,3, Selatan = 0,46, Barat = 0,55 dan Timur = 0,42. Tingkat pelayanan simpang meningkat berada pada tingkat C.
Perencanaan Tebal Lapis Perkerasan Kaku Pada Underpass Cibubur Dengan Metode Bina Marga Dan NAASRA Pradana, M. Fakhruriza; Bethary, Rindu Twidi; Veronica, Shally Ice
TEKNIKA Vol 12, No 1 (2016): Juni
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Jalan Trans Yogie, Cibubur sering mengalami kemacetan yang padatmaka pemerintah berencana membangun underpass di daerah Cibubur untuk mengantisipasi kemacetan.Perkerasan jalan yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah perkerasan kaku (rigid pavement) yaitu perkerasan struktur yang terdiri dari plat beton semen yang bersambung (tidak menerus), atau menerus, tanpa atau dengan tulangan terletak diatas lapis pondasi bawah, tanpa atau dengan lapisan aspal sebagai lapis permukaan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tebal lapis perkerasan kaku yang dibutuhkan, mengetahui perbedaan hasil perhitungan tebal lapis perkerasan kaku dengan metode Bina Marga Pd T-14-2003 dan metode National Associations of Australian State Road Authorities (NAASRA) 1987 dan mengetahui biaya pembangunan perkerasan kaku pada Underpass Cibubur. Pengumpulan data dilakukan melalui survey data lalu lintas harian pada jalur tersebut dan nilai CBR dari Kementerian Pekerjaan Umum.Data yang didapat digunakan untuk menghitung tebal perkerasan kaku dengan metode Bina Marga 2003 dan NAASRA 1987. Berdasarkan dari hasil perhitungan didapat tebal perkerasan kaku pada Bina Marga 2003 adalah 24 cm dengan biaya Rp. 1.360.097.000,00 dan tulangan berdiameter 16 mm dengan jarak 500 mm. Sedangkan NAASRA 1987 adalah 22 cm dengan biaya Rp. 1.269.563.000,00 dan tulangan berdiameter 16 mm dengan jarak 500 mm.
Analisis Faktor-faktor Pengaruh Kerusakan terhadap Perkerasan Lentur (Studi Kasus Jalan Kolektor Sekunder-Cilegon) Pradana, M. Fakhruriza; Intari, Dwi Esti; Nathalia, Desy
TEKNIKA Vol 12, No 2 (2016): Oktober
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Seiring dengan berkembangnya kegiatan yang digeluti oleh penduduk Kota Cilegon, maka sistem jalan yang baik di perkotaan diperlukan untuk mengoptimalkan, terlebih di jalan kolektor sekunder. Maka, kerusakan jalan pada jalan kolektor sekunder perlu penanganan yang serius dan faktor-faktor pengaruh penyebab kerusakan jalan yang paling sering dianggap menjadi masalah bagi masyarakat diantaranya yaitu faktor daya dukung tanah, faktor sistem drainase yang kurang berfungsi dengan baik dan faktor persentase kendaraan berat yang melintas di suatu ruas jalan..Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisa seberapa besar kontribusi faktor-faktor pengaruh, yaitu faktor daya dukung tanah, sistem drainase, persentase kendaraan berat terhadap tingkat kerusakan perkerasan lentur.Metode yang digunakan adalah penelitian lapangan dengan data primer berupa hasil survei lalu lintas kendaraan, survei lapangan sistem drainase dan pengujian tanah serta data sekunder dengan cara meminta data melalui instansi terkait. Hasil penelitian ini di dapat bahwa besar kontribusinya sistem drainase adalah sebesar 88,7% dan kendaraan berat memiliki kontribusi adalah 65,2% serta daya dukung tanah memiliki kontribusi yang cukup besar juga terhadap tingkat kerusakan jalan adalah 56,7%
EVALUASI PELAYANAN STASIUN TANGERANG KOTA TANGERANG Pradana, M. Fakhruriza; Budiman, Arief; Arif, Ibnu
Jurnal Kajian Teknik Sipil Vol 3, No 2 (2018): Jurnal Kajian Teknik Sipil
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (391.087 KB) | DOI: 10.52447/jkts.v3i2.1350

Abstract

Stasiun Tangerang merupakan Stasiun KA yang berada di Kota Tangerang, Provinsi Banten. Stasiun Tangerang termasuk ke dalam kelas Stasiun Besar. Namun, pembangunan dan perbaikan saat ini terus dilakukan di Stasiun Tangerang, hal ini karena Stasiun Tangerang sebelumnya termasuk kelas Stasiun Sedang dan memiliki kendala tidak cukup untuk melayani volume penumpang pengguna jasa. Oleh karena itu sangat penting untuk mengetahui bagaimana kondisi Stasiun Tangerang saat ini dan tingkat kepuasan pengguna jasa terhadap pelayanan Stasiun Tangerang, Kota Tangerang. Penelitian ini menggunakan metode survei lapangan dengan melakukan pengamatan di Stasiun Tangerang untuk mengevaluasi kondisi Stasiun Tangerang saat ini yang akan dibandingkan dengan ketentuan Permenhub No. 48 tahun 2015 tentang Standar Pelayanan Minimum Angkutan Orang Dengan Kereta Api dan penyebaran kuisioner tentang pelayanan Stasiun Tangerang secara langsung ke pengguna jasa dengan menggunakan metode perhitungan IPA (Importance Performance Analysis). Hasil pengamatan langsung kondisi Stasiun Tangerang, Stasiun Tangerang memenuhi 75% fasilitas yang diatur dalam Permenhub No. 48 tahun 2015. Hasil penggambaran pada diagram kartesius adalah Kuadran A (v2, v5, v9, v10 dan v16), Kuadran B (v1, v4 dan v12), Kuadran C (v6 dan v13) dan Kuadran D (v7, v11 dan v15). Secara keseluruhan persepsi dan tingkat kepuasan pengguna jasa terhadap pelayanan Stasiun Tangerang adalah memuaskan / baik, hal ini dapat dilihat dengan nilai rata-rata tingkat kesesuaian sebesar 81.34 %.
IoT-Enabled Solar-Powered Pest Control for Rice Agriculture: Monitoring and Efficiency of Light-Based Traps Ilahi, Novita Asma; Musyafiq, Afrizal Abdi; Pradana, M. Fakhruriza; Alimudin, Erna; Fadlilah, Ilma; Husna, Kulaiah Syifaul; Nagara, Erliza Septia; Santoso, Agus
Journal of Power, Energy, and Control Vol. 2 No. 1 (2025)
Publisher : MSD Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62777/pec.v2i1.41

Abstract

Rice is a staple food in Indonesia and globally, but its production is threatened by pests such as the brown planthopper. Conventional pest control methods, including pesticides and traditional techniques, often prove ineffective and have negative environmental impacts. Light traps have been explored as an alternative due to the brown planthopper's phototactic behavior, yet existing designs lack efficiency in capturing pests. This study presents an IoT-based solar-powered pest control system that integrates light as an attractant and an electric trap for effective pest elimination. The system features real-time monitoring of voltage, current, and light intensity using an LCD display, powered by a 35 Wp solar panel and managed through an Arduino Uno microcontroller. Experimental results show that brown planthoppers are most attracted to an LED light with an intensity of 780 lux, operating at 11.5 V and 0.97 A. The system consumes 112.52 Wh, with a full battery charge requiring approximately 6 hours and 7 minutes. These findings highlight the potential of a sustainable, energy-efficient solution for pest control in rice agriculture.