Nur Rahmah Sarita
Institut Pertanian Bogor

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Edukasi Penyakit Mulut dan Kuku serta Pengolahan Daging pada Masyarakat Desa Pangkal Jaya (Kabupaten Bogor) untuk Mencegah Penularan Penyakit pada Hewan Berkuku Belah Novericko Ginger Budiono; Niama Vinka Nur Afni; Dea Khalissa Anidya; Syaikhah Najibah; Manisyah Manisyah; Agum Hideo Sudrajat; Raihandika Gusthama; Roro Intan Sasmaya Akbar; Fauzan Luqmannnurhakim Mahdiansyah; Nur Rahmah Sarita; Fadhilah Ummah
Jurnal Pusat Inovasi Masyarakat (PIM) Vol. 5 No. 1 (2023): April 2023
Publisher : Direktorat Pengembangan Masyarakat Agromaritim, Institut Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jpim.5.1.10-21

Abstract

Penyakit mulut dan kuku (PMK) merupakan suatu penyakit akibat infeksi virus Genus Aphthovirus (Famili Picornaviridae) yang menginfeksi hewan berkuku belah. Penyakit ini memiliki dampak pada sektor ekonomi, sosial, dan budaya. Indonesia telah bebas PMK sejak deklarasi tahun 1986 dan diverifikasi Badan Kesehatan Hewan Dunia pada 1990. Kemunculan kembali PMK sebagai suatu penyakit re-emerging disease pada hewan di Indonesia pada 25 Juni 2022, berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian (Kepmentan) Republik Indonesia No. 500.1/KPTS/PK/300/M/06/2022. Meskipun Desa Pangkal Jaya, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor belum menjadi daerah wabah menurut Kepmentan tersebut, edukasi terhadap warga juga diperlukan terkait penyakit ini untuk mencegah penularan yang lebih luas. Edukasi juga diberikan untuk menekankan bahwa PMK tidak ditularkan dari hewan ke manusia. Edukasi terkait PMK dan tata cara pengolahan daging dari hewan yang terinfeksi PMK dilakukan melalui pemaparan materi dengan power point, pembagian pamflet, dan pemasangan poster. Peserta sangat antusias dalam mengikuti kegiatan sosialisasi dengan jumlah peserta yang melebihi ekspektasi, selain itu juga terdapat respons positif yang diberikan peserta terhadap kegiatan. Kegiatan ini meningkatkan pengetahuan masyarakat dengan diwakili tiga peserta yang menjawab benar masing-masing pertanyaan yang diberikan saat sesi kuis interaktif di akhir kegiatan. Setelah dilakukan sosialisasi, warga dapat mengetahui mengenai tata cara penanganan daging asal hewan yang menderita PMK dengan benar agar aman untuk dikonsumsi manusia, serta sebagai upaya pencegahan penularan pada hewan lain yang peka.