Melaniwati Melaniwati
Department Of Conservative Dentistry, Faculty Of Dentistry, Universitas Trisakti, Indonesia

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

UJI SITOTOKSISITAS SEDIAAN BARU PASTA Ca(OH)2 TERHADAP SEL FIBROBLAS (IN VITRO) Laura Emily Sulistyo; Eko Fibryanto; Melaniwati Melaniwati
Cakradonya Dental Journal Vol 15, No 1 (2023): Februari 2023
Publisher : FKG Unsyiah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/cdj.v15i1.24840

Abstract

Karies yang tidak dirawat dapat menyebabkan infeksi pulpa. Perawatan infeksi ini adalah perawatan saluran akar. Kegagalan perawatan ini bisa terjadi karena infeksi yang persisten oleh E. faecalis. Pemberian medikamen intrakanal merupakan upaya untuk menghilangkan persistensi mikroorganisme dalam saluran akar. Pasta Ca(OH)2 merupakan obat yang umum digunakan. Sediaan baru pasta Ca(OH)2 dibuat untuk meningkatkan efek antibakteri. Uji sitotoksisitas dilakukan untuk menilai sifat toksik sediaan baru ini sebelum menjadi produk jadi. Sel fibroblas jaringan gingiva dikultur dan diberi ekstrak sediaan baru pasta Ca(OH)2 dan Calcipex. Percobaan dilakukan dalam tiga pengulangan dan viabilitas sel dievaluasi dengan uji MTT. Analisis statistik dilakukan dengan uji One-way ANOVA. Hasil: Perbandingan viabilitas sel pada sediaan baru pasta Ca(OH)2 dan Calcipex menunjukkan bahwa sel yang diberi sediaan baru pasta Ca(OH)2 lebih banyak yang hidup jika dibandingkan dengan Calcipex (p0,05). Kelompok sediaan 1g Ca(OH)2 merupakan kelompok yang memiliki efek toksisitas paling ringan.
UJI SITOTOKSISITAS SEDIAAN BARU PASTA Ca(OH)2 TERHADAP SEL FIBROBLAS (IN VITRO) Laura Emily Sulistyo; Eko Fibryanto; Melaniwati Melaniwati
Cakradonya Dental Journal Vol 15, No 1 (2023): Februari 2023
Publisher : FKG Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/cdj.v15i1.24840

Abstract

Karies yang tidak dirawat dapat menyebabkan infeksi pulpa. Perawatan infeksi ini adalah perawatan saluran akar. Kegagalan perawatan ini bisa terjadi karena infeksi yang persisten oleh E. faecalis. Pemberian medikamen intrakanal merupakan upaya untuk menghilangkan persistensi mikroorganisme dalam saluran akar. Pasta Ca(OH)2 merupakan obat yang umum digunakan. Sediaan baru pasta Ca(OH)2 dibuat untuk meningkatkan efek antibakteri. Uji sitotoksisitas dilakukan untuk menilai sifat toksik sediaan baru ini sebelum menjadi produk jadi. Sel fibroblas jaringan gingiva dikultur dan diberi ekstrak sediaan baru pasta Ca(OH)2 dan Calcipex. Percobaan dilakukan dalam tiga pengulangan dan viabilitas sel dievaluasi dengan uji MTT. Analisis statistik dilakukan dengan uji One-way ANOVA. Hasil: Perbandingan viabilitas sel pada sediaan baru pasta Ca(OH)2 dan Calcipex menunjukkan bahwa sel yang diberi sediaan baru pasta Ca(OH)2 lebih banyak yang hidup jika dibandingkan dengan Calcipex (p0,05). Kelompok sediaan 1g Ca(OH)2 merupakan kelompok yang memiliki efek toksisitas paling ringan.
Education to maintain dental health for children at SDIT Al-Madinah Bogor Melaniwati Melaniwati; Wiwiek Poedjiastuti; Raden Roro Asyurati Asia; Muhammad Ihsan Rizal; Lia Hapsari Andayani; Florencia Livia; Miranti Putri Darmawanti
Community Empowerment Vol 8 No 9 (2023)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Magelang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31603/ce.8982

Abstract

The degradation of dental hard tissues caused by the acidic activities of bacteria and fermentation, coupled with the disruption of the delicate balance between demineralization and remineralization processes, leads to the formation of cavities known as dental caries. The elevated prevalence of dental caries among children can be attributed to poor oral hygiene practices. This situation arises partly due to improper tooth brushing routines and a preference for consuming cariogenic foods. Educational efforts have been undertaken to address proper tooth brushing techniques, promote a non-cariogenic diet that includes an increased intake of fiber-rich fruits and vegetables, and provide education on hand hygiene as well as regular visits to the dentist every six months. The primary objective of these endeavors is to enhance children's knowledge and awareness of maintaining oral and dental health, with the ultimate goal of reducing the incidence of caries among children. After counseling, it was found that children's knowledge regarding dental health increased by 26.23%.
Edukasi Pemeliharaan Kesehatan Gigi dan Mulut pada Guru dan Murid SD Muhamadiyah 27 Jakarta Barat Lia Hapsari Andayani; Abdul Gani Soulissa; Rosalina Tjandrawinata; Dhyani Widhianingsih; Melaniwati Melaniwati
ABDI MOESTOPO: Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol 6, No 2 (2023): Juli 2023
Publisher : Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32509/abdimoestopo.v6i2.2639

Abstract

Kesehatan gigi dan mulut dapat mempengaruhi kesehatan umum serta kualitas hidup individu.Kesehatan gigi dan mulut bukan hanya merupakan komponen dari kesehatan umum individu dewasa saja, namun juga berperan penting dalam proses tumbuh kembang anak. Masalah kesehatan gigi dan mulut dapat mempengaruhi perkembangan dan kesehatan anak secara umum.Karies gigi pada anak dapat menyebabkan hambatan perkembangan dan penurunan tingkat kecerdasan anak, sehingga berdampak negatif pada kualitas hidup anak. Tujuan kegiatan pengabdian ini adalah meningkatkan pengetahuan serta keterampilan para guru serta murid terkait pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut. Kegiatan survei pendahuluan dilakukan untuk mengetahui tingkat pengetahuan guru dan murid terkait kesehatan gigi dan mulut. Berdasarkan hasil survei, dilakukan pembuatan materi edukasi dalam bentuk poster edukasi serta power point text (PPT). Informasi terkait pelaksanaan acara disebarkan secara digital melalui media sosial WhatsApp Group (WAG). Sebanyak 45 murid kelas 5 dan 6, serta 15 guru berpartisipasi mengikuti acara. Pengetahuan tentang pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut para guru dan murid diukur melalui pre-test pengetahuan dasar pada hari pelaksanaan kegiatan. Materi edukasi yang diberikan terdiri dari pengenalan jenis masalah kesehatan gigi dan mulut serta metode pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut.Simulasi cara menyikat gigi yang baik dilakukan dengan menggunakan model gigi. Evaluasi pelaksanaan kegiatan melalui hasil post-test menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan tentang pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut pada guru dan murid