Fibryanto, Eko
Departemen Konservasi Gigi, Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Trisakti, Jakarta, Indonesia

Published : 27 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 27 Documents
Search

THE EFFECT OF 17% ETHYLENEDIAMINETETRA-ACETIC ACID AS A MAIN IRRIGATION ON APICAL ROOT CANAL CLEANLINESS (ex vivo) Eko Fibryanto
ODONTO : Dental Journal Vol 7, No 2 (2020): December 2020
Publisher : Faculty of Dentistry, Universitas Islam Sultan Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/odj.7.2.117-124

Abstract

Background: The root canal wall becomes coated with a smear layer predominantly composed of organic and inorganic matter, debris and bacteria during root canal instrumentation. Sodium hypochlorite (NaOCl) and ethylenediaminetetra-acetic acid (EDTA) are effective in removing the smear layer and they perform as lubricants during root canals instrumentation. The aim of this study was to analyze the efficacy of NaOCl and EDTA as lubricant during root canal preparation on apical third of root-canal wall.Method: Thirty-two premolars were all decoronated. All samples were randomly divided into 2 groups. All groups were instrumented with rotary instrument from #10.04 to #35.04 file. One group was irrigated with 17% EDTA and the other with 5.25% NaOCl. Then the teeth were dried, split into 2 halves and evaluated by 2 examiners under scanning electron microscopy (SEM) at the apical third of the root-canal wall at 1000x magnifications. Data was statistically analyzed using Mann-Whitney test.Result: The result showed that 17% EDTA produced significantly higher cleanliness on apical third of root-canal wall compared to 5.25% NaOCl (p < 0.05).Conclusion: EDTA 17% was able to clean apical third of root-canal wall better than NaOCl 5,25%.
Pemanfaatan Limbah Serai Dapur sebagai Obat Kumur dan Hand Sanitizer untuk Meningkatkan Pemberdayaan Ekonomi Komariah Komariah; Wiwiek Poedjiastoeti; Rahmi Amtha; Sri Lestari; Eko Fibryanto; Aneizza Danya Puteri Roberto; Aristya Julianto Sidharta
ABDI MOESTOPO: Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol 5, No 1 (2022): Januari 2022
Publisher : Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (484.59 KB) | DOI: 10.32509/abdimoestopo.v5i1.1809

Abstract

Indonesia merupakan negara yang amat kaya akan bahan alam yang penuh manfaat bagi kesehatan. Salah satu tanaman yang diketahui memiliki banyak manfaat adalah daun serai karena kandungan minyak atsiri di dalamnya. Diketahui bahwa salah satu bagiannya, yaitu bagian atas (daun) sering tidak terpakai dan menjadi limbah, padahal hasil penelitian menunjukkan bahwa bagian tersebut tidak bersifat toksik dan mengandung anti oksidan tinggi, memiliki daya hambat berbagai mikroba dan jamur. Pelatihan pemanfaat limbah serai sebagai obat kumur dan hand sanitizer dilakukan pada 25 orang di Yayasan Adz Zikra Jakarta Timur yang terdiri dari anak yatim dan ibu-ibu janda untuk dapat meningkatkan perekonomian komunitas tersebut. Pelatihan secara langsung diberikan oleh 5 pemateri yang mencakup latar belakang pemilihan limbah serai, manfaat, teknis pembuatan obat kumur dan hand sanitizer, pengemasan, monitoring dan evaluasi produk serta tinjauan pemberdayaan ekonomi. Antusiasme peserta tampak sangat baik dan evaluasi hasil produk dari segi rasa,warna dan bau seluruhnya dapat diterima dengan baik. Rekomendasi tim untuk dapat meneruskan kegiatan pelatihan ini pada anggota lainnya agar dapat mewujudkan peluang usaha lokal mandiri dari komunitas.
Efektivitas Pasta Gigi Pemutih Terhadap Perubahan Warna Gigi Ekstrinsik (Penelitian) Eko Fibryanto
Jurnal Kedokteran Gigi Terpadu Vol. 1 No. 2 (2019): Jurnal Kedokteran Gigi Terpadu
Publisher : Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (447.182 KB) | DOI: 10.25105/jkgt.v1i2.6340

Abstract

Latar belakang : Salah satu cara memutihkan gigi adalah menyikat gigi dengan pasta gigi ya yang mengandung bahan pemutih. Setiap produk memiliki kandungan bahan pemutih yang berbeda-beda. Keefektifannya perlu diuji terhadap pewarnaan gigi ekstrinsik. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektitifitas pasta gigi pemutih terhadap gigi yang berubah warna karena kopi. Metode: Empat puluh gigi premolar direndam dalam larutan kopi selama 2 minggu. Sampel lalu dibagi menjadi 4 kelompok berdasarkan pasta gigi yang digunakan. Pengukuran warna awal dilakukan dengan alat VITA Easyshade. Penyikatan gigi dilakukan selama 14 hari, setelah itu warna gigi diukur kembali. Hasil: Uji Kruskal-Wallis menunjukkan terdapat perbedaan bermakna dalam penggunaan pasta gigi pemutih terhadap perubahan warna gigi (p<0,05). Perbedaan rata-rata perubahan warna gigi (ΔE) setelah aplikasi pasta gigi pemutih dengan perlite adalah 6,6±1,7; Speedy Whitening Agent (SWA) adalah 5,7±2,72; micro-cleansing crystal adalah 3±2,33; dan pasta gigi tanpa pemutih adalah 2,1± 0,37. Kesimpulan: Pasta gigi pemutih dan tanpa pemutih efektif terhadap perubahan warna gigi ekstrinsik karena kopi. Pasta gigi pemutih dengan kandungan perlite merupakan pasta gigi yang paling efektif.
Bahan Adhesif Restorasi Resin Komposit Eko Fibryanto
Jurnal Kedokteran Gigi Terpadu Vol. 2 No. 1 (2020): Jurnal Kedokteran Gigi Terpadu
Publisher : Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (474.008 KB) | DOI: 10.25105/jkgt.v2i1.7514

Abstract

Latar Belakang: Bahan adhesif merupakan salah satu faktor penting dalam restorasi resin komposit. Resin komposit berikatan dengan jaringan gigi melalui bahan adhesif. Jaringan email dan dentin memiliki struktur yang berbeda sehingga berpengaruh terhadap perkembangan bahan adhesif. Pengetahuan dan pemahaman tentang perkembangan bahan adhesif dan prinsip ikatannya terhadap struktur gigi sangat diperlukan agar restorasi resin komposit dapat bertahan lama. Tujuan: untuk memberikan pengetahuan tentang perkembangan bahan adhesif serta prinsip dasar ikatannya terhadap jaringan email dan dentin. 
Pelatihan Menjaga Gigi Kuat dan Gusi Sehat untuk Senyum Komunitas Penyintas Kanker ‘Kita Bahagia’ Jakarta Selatan Caesary Cloudya Panjaitan; Sri Lestari; Trijani Suwandi; Eko Fibryanto; Florencia Livia
JURNAL ABDIMAS KESEHATAN TERPADU Vol. 1 No. 1 (2022): Jurnal Abdimas Kedokteran Terpadu
Publisher : Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Trisakti bekerjasama dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1611.248 KB) | DOI: 10.25105/jakt.v1i1.13812

Abstract

Cancer is the second-highest worldwide health problem that hasmortality rate after cardiovascular disease. Chemotherapy and radiotherapy are the most frequently used treatments by patients with known side effects on dental and oral health, such as brittle teeth, bleeding gums, and dry mouth, making it difficult for patients to perform therapy and lower the body's resistance. This community service (PkM) was carried out boldly in the Cancer Survivor Community 'Kita Bahagia' to increase knowledge about maintaining dental and oral health after therapy. This PkM was attended by 55 participants for 3 hours. The material given is about the impact of post-therapy on the hard and soft tissues of the oral cavity and maintaining dental and oral health regularly in the form of power points, e-flyers, and interested videos. The training was evaluated by undertaking a pre-post test containing 20 oral health questions. There was an increase in participants' knowledge of 17.28% within an average pre-test score of 61.27% to 78.55% in the post-test. The participants were very enthusias, as seen from the many questions asked during the live activities and via chat zoom. Within this activity, we hoped that the dental and oral health of post-therapy cancer survivors can be well maintained with good application and to other community members, families, and the wider community.
HUBUNGAN KARAKTERISTIK INDIVIDU DAN POSISI DALAM KELUARGA TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN PENCEGAHAN COVID-19 Eko Fibryanto; Harryanto Wijaya; Janti Sudiono; Elline Elline
Jurnal Ilmiah dan Teknologi Kedokteran Gigi Vol 18, No 1 (2022)
Publisher : Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32509/jitekgi.v18i1.1661

Abstract

Latar belakang: Indonesia merupakan salah satu negara yang terdampak pandemi COVID-19 yang disebabkan virus SARS-CoV 2. Jakarta adalah kota dengan jumlah penderita tertinggi di Indonesia. Peta sebarannya meliputi wilayah Jakarta Barat. Penyebaran penyakit ini berhubungan dengan karakteristik individu dan tingkat pengetahuan warga tentang pencegahan COVID-19. Tujuan: penelitian ini bertujuan menganalisis tingkat pengetahuan warga masyarakat RT007/RW007, Srengseng, Kembangan, Jakarta Barat dan hubungan usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, status pekerjaan dan posisi dalam keluarga dengan tingkat pengetahuan tentang pencegahan COVID-19. Metode: jenis dan rancangan penelitian adalah observasional analitik dengan rancangan potong silang pada sampel yang berjumlah 78 orang. Sampel ditentukan dengan purposive sampling. Pengukuran tingkat pengetahuan dilakukan dengan mengisi kuesioner oleh responden. Total dari 78 responden, jumlah yang terbanyak adalah kategori berusia dewasa (20-59 tahun) sebesar 73%. Jumlah responden laki-laki dan perempuan masing-masing sebanyak 40 dan 38 orang. Sebesar 44.9% responden memiliki tingkat pendidikan terakhir adalah SMA dan 60.3% responden tidak bekerja. Sebanyak 60.3% dari total seluruh responden memiliki posisi sebagai kepala keluarga. Hasil: tingkat pengetahuan warga yang termasuk kategori baik adalah sebesar 56.4%. Analisis uji Chi-square dengan Continuity Correction dan uji Mann-Whitney menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan proporsi antara tingkat pengetahuan tentang COVID-19 berdasarkan usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, status pekerjaan dan posisi dalam keluarga (p0.05). Kesimpulan: tidak ada perbedaan tingkat pengetahuan tentang pencegahan COVID-19 pada semua kelompok usia, jenis kelamin yang berbeda, jenjang pendidikan, bekerja atau tidak bekerja, sebagai anggota atau kepala keluarga.
Pengaruh Ekstrak Jahe Gajah (Zingiber officinale var. Officinarum) Terhadap Streptococcus mutans (in vitro)The effect of elephant ginger (Zingiber officinale var. Officinarum) extract on Streptococcus mutans (in vitro) Eko Fibryanto; Rosita Stefani; Brandon Winaldy
Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran Vol 34, No 2 (2022): Agustus 2022
Publisher : Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jkg.v34i2.37554

Abstract

ABSTRAKPendahuluan: Karies merupakan penyakit yang mengenai jaringan keras gigi. Streptococcus mutans merupakan salah satu mikroorganisme yang dapat menyebabkan karies karena memfermentasi karbohidrat menjadi asam. Zingiber officinale var. Officinarum merupakan tanaman rimpang yang banyak tumbuh di Indonesia dan memiliki daya antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh konsentrasi 6,25%, 12,5%, 25%, 50%, dan 100% ekstrak Zingiber officinale var. Officinarum terhadap jumlah koloni Streptococcus mutans. Metode: Jenis penelitian ini adalah eksperimental murni yang terdiri dari 7 kelompok, yaitu: konsentrasi 6,25; 12,5; 25, 50; 100%, kontrol positif, dan negatif. Kontrol positif adalah klorheksidin glukonat 0,2% dan kontrol negatif adalah dimetilsulfoksida (DMSO) 20%. Metode ekstraksi yang digunakan adalah metode maserasi dengan etanol 96%. Uji daya hambat pertumbuhan Streptococcus mutans (ATCC 25175, USA) dilakukan dengan metode dilusi menggunakan media Brain Heart Infusion (BHI) dan perhitungan jumlah koloni menggunakan metode hitung cawan. Data dianalisis dengan uji One-way ANOVA dan dilanjutkan dengan uji post-hoc Tukey (p<0,05). Hasil: Ekstrak Zingiber officinale var. Officinarum mempengaruhi pertumbuhan jumlah koloni Streptococcus mutans. Konsentrasi 100% (0 CFU/mL) berbeda bermakna (p<0,05) terhadap konsentrasi 6,25% (2,42±0,19x108 CFU/mL); 12,5% (2,06±0,19x108 CFU/mL), dan 25% (1,46±0,11x108 CFU/mL). Tidak ada perbedaan bermakna (p>0,05) antara ekstrak 100% terhadap konsentrasi 50% (0,81±0,50.108 CFU/ml) dan klorheksidin glukonat (0 CFU/mL). Simpulan: Terdapat pengaruh ekstrak Z. officinale var. Officinarum terhadap jumlah koloni S. mutans. Konsentrasi ekstrak 100% mampu mengeliminasi S.mutans (minimum bactericidal concetration). Konsentrasi 100% sama efektifnya dengan 0,2% klorheksidin glukonat.Kata kunci: streptococcus mutans; zingiber officinale var. officinarum; karies; konsentrasi hambat minimal; konsentrasi bunuh minimalABSTRACTIntroduction: Caries is a disease that affects the hard tissue of the teeth. Streptococcus mutans is one of the microorganisms that can cause caries because it ferments carbohydrates into acids. Zingiber officinale var. Officinarum is a rhizome plant that is widely grown in Indonesia and has antibacterial properties. This study aimed to analyze the effects of 6.25%, 12.5; 25; 50; and 100% Zingiber Officinale Var Officinarum extract against the growth of Streptococcus mutans. Methods: This was a true experimental study consisting of 7 groups, concentration 6.25; 12.5; 25, 50; 100%, positive control, and negative. The Zingiber officinale var. Officinarum extract was prepared with the maceration method using 96% ethanol. The positive control was 0.2% chlorhexidine gluconate and the negative control was 20% dimethylsulfoxide (DMSO). The growth inhibition test of Streptococcus mutans (ATCC 25175, USA) was carried out by dilution method using Brain Heart Infusion (BHI) media and the number of colonies were measured using the plate count method. Data was analyzed by One-way ANOVA and post-hoc Tukey test (p<0.05). Results: Different concentrations of Z. officinale var. Officinarum extract had various effects on the growth of Streptococcus mutans. The 100% extract differed significantly (p<0.05) compared to 6.25% extract (2.42±0.19x108 CFU/mL), 12.5% (2.06±0.19x108 CFU/mL), and 25% (1.46±0.11x108 CFU/mL). There was no difference between 100%, 50% extract (0.81±0.50x108 CFU/ml) and chlorhexidine gluconate (p>0.05). Conclusion:  Zingiber officinale var. Officinarum 50% is able to inhibit the growth of S. mutans (minimum inhibitory concentration). In addition, the extract concentration of 100% is able to eliminate S. mutans (minimum bactericidal concentration) and as effective as 0.2% chlorhexidine gluconate.Keywords: streptococcus mutans; zingiber officinale var. officinarum; caries; minimum inhibitory concetration; minimum bactericidal concentration
UJI SITOTOKSISITAS SEDIAAN BARU PASTA Ca(OH)2 TERHADAP SEL FIBROBLAS (IN VITRO) Laura Emily Sulistyo; Eko Fibryanto; Melaniwati Melaniwati
Cakradonya Dental Journal Vol 15, No 1 (2023): Februari 2023
Publisher : FKG Unsyiah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/cdj.v15i1.24840

Abstract

Karies yang tidak dirawat dapat menyebabkan infeksi pulpa. Perawatan infeksi ini adalah perawatan saluran akar. Kegagalan perawatan ini bisa terjadi karena infeksi yang persisten oleh E. faecalis. Pemberian medikamen intrakanal merupakan upaya untuk menghilangkan persistensi mikroorganisme dalam saluran akar. Pasta Ca(OH)2 merupakan obat yang umum digunakan. Sediaan baru pasta Ca(OH)2 dibuat untuk meningkatkan efek antibakteri. Uji sitotoksisitas dilakukan untuk menilai sifat toksik sediaan baru ini sebelum menjadi produk jadi. Sel fibroblas jaringan gingiva dikultur dan diberi ekstrak sediaan baru pasta Ca(OH)2 dan Calcipex. Percobaan dilakukan dalam tiga pengulangan dan viabilitas sel dievaluasi dengan uji MTT. Analisis statistik dilakukan dengan uji One-way ANOVA. Hasil: Perbandingan viabilitas sel pada sediaan baru pasta Ca(OH)2 dan Calcipex menunjukkan bahwa sel yang diberi sediaan baru pasta Ca(OH)2 lebih banyak yang hidup jika dibandingkan dengan Calcipex (p0,05). Kelompok sediaan 1g Ca(OH)2 merupakan kelompok yang memiliki efek toksisitas paling ringan.
THE EFFECT OF 17% ETHYLENEDIAMINETETRA-ACETIC ACID AS A MAIN IRRIGATION ON APICAL ROOT CANAL CLEANLINESS (ex vivo) Eko Fibryanto
Odonto : Dental Journal Vol 7, No 2 (2020): December 2020
Publisher : Faculty of Dentistry, Universitas Islam Sultan Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (908.105 KB) | DOI: 10.30659/odj.7.2.117-124

Abstract

Background: The root canal wall becomes coated with a smear layer predominantly composed of organic and inorganic matter, debris and bacteria during root canal instrumentation. Sodium hypochlorite (NaOCl) and ethylenediaminetetra-acetic acid (EDTA) are effective in removing the smear layer and they perform as lubricants during root canals instrumentation. The aim of this study was to analyze the efficacy of NaOCl and EDTA as lubricant during root canal preparation on apical third of root-canal wall.Method: Thirty-two premolars were all decoronated. All samples were randomly divided into 2 groups. All groups were instrumented with rotary instrument from #10.04 to #35.04 file. One group was irrigated with 17% EDTA and the other with 5.25% NaOCl. Then the teeth were dried, split into 2 halves and evaluated by 2 examiners under scanning electron microscopy (SEM) at the apical third of the root-canal wall at 1000x magnifications. Data was statistically analyzed using Mann-Whitney test.Result: The result showed that 17% EDTA produced significantly higher cleanliness on apical third of root-canal wall compared to 5.25% NaOCl (p < 0.05).Conclusion: EDTA 17% was able to clean apical third of root-canal wall better than NaOCl 5,25%.
Pelatihan Pemanfaatan Limbah Sayur Dan Buah Sebagai Eco-Enzyme Untuk Kesehatan Tubuh Dan Lingkungan Di RT 009/ RW 005 Kelurahan Srengseng Jakarta Barat Eko Fibryanto; Rahmi v; Rosita Stefani; Marie Louisa; Caroline Septiani; inantya Putri Parahita; Felicia
JURNAL ABDIMAS KESEHATAN TERPADU Vol. 2 No. 1 (2023): Jurnal Abdimas Kesehatan Terpadu
Publisher : Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Trisakti bekerjasama dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/jakt.v2i1.16787

Abstract

Garbage is the result of human daily activities that are no longer used. If processed with good procedures, organic waste can still be used as a useful product. Eco-enzyme is a versatile liquid produced from the fermentation process of organic matter, sugar and water which functions for mopping, washing clothes, plant growth factors and pest repellents. This community service activity is in the form of educating and training on the use of vegetable and fruit waste as an eco-enzyme for the community, namely the Ibu-Ibu Arisan of Srengseng Urban Village RT 009 RW 005 which is carried out directly. The results of this activity show an increase in the results of the pre-test to post-test scores with significant differences. This activity was carried out with a good level of success and enthusiasm because there were variations in the delivery of material through presentations, videos, questions and answers, to mentoring activities of making eco-enzymes together.