Gangguan keseimbangan yang dikenal sebagai vertigo umumnya ditandai dengan berbagai gejala seperti sensasi berputar, hilang keseimbangan, perasaan mengambang, mual hingga muntah, keluarnya keringat berlebih, dan dapat menyebabkan kolaps. Meskipun demikian, penderita vertigo tidak sampai kehilangan kesadaran dan seringkali mengalami gejala gangguan telinga lainnya. Berdasarkan data di Amerika Serikat, dari setiap 6 orang, 1 orang (16,54%) atau sekitar 45 juta penduduk mengalami sakit kepala kronis. Dari jumlah tersebut, 20 juta penderitanya adalah wanita. Lebih lanjut, 75% dari total kasus merupakan tension headache yang berdampak signifikan terhadap penurunan konsentrasi dalam aktivitas belajar dan bekerja, mencapai 62,7%. (J. P. Melo, 2013). Salah satu pemeriksaan penunjang untuk menegakkan diagnosis Vertigo adalah CT-Scan. Pada pemeriksaan CT-Scan berupa penampang anatomi pasien, selain itu CT- Scan juga menunjukkan gambar 3D (tiga dimensi) yang dihasilkan oleh komputer setelah diproses sehingga dapat menampilkan berbagai indikasi (E. Seeram, 2016). Karya tulis ilmiah ini menggunakan metodologi penelitian kualitatif dengan jenis deskriptif dan mengadopsi pendekatan studi kasus. Dalam mengumpulkan data, peneliti menggunakan dua metode utama yaitu observasi dan dokumentasi. Proses dokumentasi dilaksanakan dengan mengumpulkan informasi yang berasal dari rekam medis pasien serta data klinis yang relevan. Pengumpulan data direncanakan akan berlangsung selama dua bulan, yaitu dari Mei hingga Juni 2024. Pada klinis Vertigo diperlukan pemeriksaan CT- Scan agar mempermudah tindakan selanjutnya. Penelitian yang dilakukan di Instalasi Radiologi RSUD Haji Provinsi Jawa Timur mengungkapkan bahwa pemeriksaan CT-Scan kepala tanpa kontras pada pasien Vertigo memberikan hasil diagnostik yang jelas. Hasil pemeriksaan menunjukkan kondisi parenkim otak dalam keadaan baik, tidak ditemukan adanya pendarahan maupun indikasi iskemia. Namun, ditemukan kemungkinan adanya kista retensi kecil pada sinus maksilaris kanan. Dalam prosedur pemeriksaan ini, tidak diperlukan persiapan khusus bagi pasien, hanya perlu melepaskan aksesoris atau benda logam yang dikenakan di area kepala. Posisi pemeriksaan dilakukan dengan kepala pasien dimasukkan terlebih dahulu ke dalam alat CT-Scan (head first position). Pemilihan parameter pemeriksaan CT-Scan diantaranya: KV:120, mA 350, slice thickess: 5, Cp pertengahan glabella, Windowing: W:100 L:40. Pemeriksaan CT- Scan kepala pada kasus vertigo di buat scan area menggunakan 1 range mulai dari vertex sampai mandibula dengan menggunakan tampilan window brain.