L.M.F Purwanto
Universitas Katolik Soegijapranata

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Evaluasi Kenyamanan Termal Gereja Kristen Jawa Salatiga Eka Kurniawan Adi Prabawa; L.M.F Purwanto; Antonius Ardiyanto
Jurnal Lingkungan Karya Arsitektur (LingKAr) Vol 2 No 1 (2023): Architecture, Room, Structure, Material
Publisher : Architecture Program, Faculty of Engineering, Darma Cendika Catholic University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (891.344 KB) | DOI: 10.37477/lkr.v2i1.347

Abstract

Kota Salatiga terletak pada kondisi geografis daerah perbukitan yang berhawa sejuk, dengan suhu berkisar antara 19,45oC-30oC dan kelembaban rata-rata 78%. Meskipun terletak di daerah beriklim sejuk, namun terdapat beberapa bangunan gereja yang tidak memenuhi standar kenyaman termal, salah satunya GKJ Salatiga. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana kondisi termal lingkungan mempengaruhi kenyamanan ruang di bangunan ibadah khususnya GKJ Salatiga. Pengukuran temperatur, kelembaban, dan kecepatan udara dilaksanakan pada 3 waktu ibadah yang berbeda di 4 titik ukur. Metode untuk mendapatkan kenyamanan termal menggunakan prinsip PMV yang dihitung menggunakan software CBE (Center for the Build Environtment). Hasil dari penelitian ini didapatkan bahwa nilai PMV mencapai standar -0,5 < PMV < +0,5 hanya pada ibadah pagi di ruang ibadah 1, 2 dan 4 dengan sensasi neutral, sedangkan di ruang 3 mencapai slightly warm. Namun pada ibadah siang, ruang ibadah 4 mencapai skala sensasi warm, sedangkan di ruang 1, 2, dan 3 mencapai slightly warm. Pada ibadah sore, ruang ibadah 3 mencapai skala sensasi warm, sedangkan di ruang 1, 2, dan 4 mencapai slightly warm.
PENYEDIAAN FASILITAS PEJALAN KAKI BAGI DISABILITAS PADA TAMAN KOTA AKTIF DI SEMARANG Felicia Ellen Kristanto Rahardjo; L.M.F Purwanto; Robert Rianto Widjaja
Tesa Arsitektur Vol 21, No 1: Juni 2023
Publisher : Universitas Katolik Soegijapranata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24167/tesa.v21i1.5862

Abstract

Pemerintah Kota Semarang sedang membenahi taman kota, disampaikan oleh Walikota Semarang. Namun beberapa taman yang diperbaiki belum memberikan akses yang mudah bagi disabilitas. Pemerintah mengakui bahwa infrastruktur di Semarang belum ramah bagi disabilitas, sehingga itu Dinas Perumahan dan Permukiman Semarang berupaya untuk membangun taman-taman kota yang ramah bagi disabilitas. Komunitas Disabilitas Kota Semarang yang bergerak dalam meningkatkan kesadaran mengenai kesetaraan hak bagi disabilitas dan terlibat untuk memberikan kritik dan masukan untuk mewujudkan Semarang sebagai kota yang ramah bagi disabilitas. Studi ini bertujuan untuk mencari penyebab belum tercapainya kemudahan akses bagi disabilitas pada fasilitas pejalan kaki taman kota yang memenuhi standar kebutuhan ruang publik. Pengumpulan data pada dilakukan dengan melakukan observasi lapangan dan wawancara dengan Pemerintah Kota Semarang dan CSR serta pengambilan data berupa gambar dan pengukuran yang diperlukan untuk analisis. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif studi kasus dengan mengambil beberapa taman aktif di Kota Semarang. Hasil dari penelitian ini menunjukkan kurangnya pemahaman mengenai penyediaan fasilitas pejalan kaki yang layak dan sesuai dengan standar disabilitas, baik oleh pihak penyedia maupun pekerja sehingga taman-taman di Kota Semarang masih belum dapat diakses oleh disabilitas.
Digitizing of User Activity Settings in Alun-alun Kauman Semarang Kania Kinasih; L.M.F Purwanto
TERRACE: JOURNAL OF ARCHITECTURE & URBAN STUDIES Vol 1 No 1 (2024): January
Publisher : Architecture Study Program, Faculty of Engineering and Computer Science, Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jaus.v1i1.194

Abstract

The function of the Alun-alun as a public space was originally to accommodate state ceremonial activities and religious rituals. Slowly the function of the Alun-alun also changed according to the times. This diverse function of the Alun-alun also still applies in Alun-alun Kauman and becomes more complex with the addition of other functions due to the dynamics of development that occur. The current function of Alun-alun Kauman is to accommodate three main activities, namely sports activities, recreational activities, and religious ritual activities, which are supported by trading activities. This research aims to find the activity order of Alun-alun Kauman users in the new design. The method used was a quantitative approach. Data collection techniques were conducted through field observations in a full day for one week. The time span of a day was broken down into 2-hour intervals. This is based on the consideration that the average visitor activity time ranges from 1 to 2 hours. Data quantification and analysis are based on observations of visitor activity settings. Digitization is an effort to utilize applications or software used as research aids, by translating quantitative data into graphics. Through the digitization picture, the data of visitor activity order can be seen quickly, easily, and accurately. It was found that the Alun-alun as a public space has a function that is still in demand by local residents to conduct activities.