Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search
Journal : INASUA: Jurnal Teknologi Hasil Perikanan

KARAKTERISTIK KIMIA DAN MIKROBIOLOGI BAKASANG JEROAN IKAN TUNA SIRIP KUNING (Thunnus Albacares) Hursepuny, Joshua J.; Moniharapon, Trijunianto; Mailoa, Meigy N.
INASUA: Jurnal Teknologi Hasil Perikanan Vol 1 No 2 (2021): INASUA: Jurnal Teknologi Hasil Perikanan
Publisher : Pattimura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/10.30598/jinasua.2021.1.2.86

Abstract

Jeroan ikan tuna adalah bahan baku dengan kualitas rendah atau limbah yang jika tidak dimanfaatkan dapat menimbulkan masalah lingkungan, oleh sebab itu perlu dilakukan pengolahan untuk meningkatkan nilai tambah. Jeroan ikan tuna diolah secara tradisional dengan cara melakukan fermentasi menjadi bakasang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas kimia dan mikrobiologi bakasang jeroan ikan tuna sirip kuning (Thunnus Albacares). Metode yang digunakan adalah metode eksperimen dengan perlakuan yang dilakukan adalah konsentrasi garam 10%,20%,30%, serta lama fermentasi 2 minggu, 4 minggu, 6 minggu. Pengujian objektif yang dilakukan dalam penelitian meliputi kadar air, kadar protein, nilai pH dan total BAL. Hasil penelitian menunjukan Lama fermentasi dan konsentrasi garam pada bakasang jeroan ikan tuna sirip kuning memberikan pengaruh nyata terhadap penurunan kadar air, kadar protein, nilai pH dan peningkatan nilai total bakteri asam laktat, Berdasarkan hasil pengujian kimia dan mikrobiologis, lama fermentasi/penyimpanan bakasang jeroan ikan tuna sirip kuning yang baik adalah lama fermentasi/penyimpanan 4 minggu dan 6 minggu dengan konsentrasi garam 20% dan 30%.
PENGARUH PENGGUNAAN LEMON CINA (Citrus microcarpa), JERUK PURUT (Citrus hystrix D.C), DAN KOMBINASINYA TERHADAP UMUR SEGAR IKAN LAYANG (Decapterus sp Basyarewan, Aliska W.; Moniharapon, Trijunianto; Sormin, Raja B. D.
INASUA: Jurnal Teknologi Hasil Perikanan Vol 2 No 2 (2022): INASUA: Jurnal Teknologi Hasil Perikanan
Publisher : Pattimura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/jinasua.2022.2.2.160

Abstract

Ikan mengandung protein dan air cukup tinggi, sehingga merupakan media yang baik bagi pertumbuhan bakteri pembusuk dan bakteri mikroorganisme lain sehingga proses pembusukan pada daging ikan lebih cepat. Cara untuk menghambat proses pembusukan ikan adalah dengan pengawetan. Penggunaan bahan alami atau bahan-bahan tradisional menjadi alternatif. Salah satunya dengan penggunaa lemon cina dah jeruk purut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan perasan lemon cina, jeruk purut dan kombinasinya terhadap umur segar ikan layang. Penelitian ini menggunakan metode ekperimen yaitu ikan layang diberi perlakuan lemon cina 10%, jeruk nipis 10% dan kombinasi keduanya 10% yang diamati dan diuji setiap 2 jam dengan penyimpanan selama 6 jam pada suhu ruang. Perlakuan kombinasi lemon cina dan jeruk purut 10% yang disimpan selama 6 jam pada ikan layang adalah perlakuan terbaik dengan karakteristik pH, TPC, TVB, dan organoleptik yang masih dapat dikonsumsi secara keseluruhan.
NILAI ORGANOLEPTIK PADA KECAP ENZIMATIS LAMBUNG IKAN TUNA (Thunnus albacares) Moniharapon, Trijunianto; Ohoira, Jouwel K.; Pattipeilohy, Freddy
INASUA: Jurnal Teknologi Hasil Perikanan Vol 4 No 2 (2024): INASUA: Jurnal Teknologi Hasil Perikanan
Publisher : Pattimura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/jinasua.2024.4.2.301

Abstract

Kecap ikan merupakan salah satu produk bahan makanan hasil olahan melalui proses fermentasi yang dibuat dari ikan maupun limbah ikan dengan rasa dan bau yang khas serta daya simpannya lama. Secara tradisional, kecap ikan diproduksi dengan pencampuran antara garam dengan dua atau tiga bagian ikan dan di fermentasi pada suhu lingkungan (±30°C) selama 6-12 bulan atau bahkan lebih, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai organoleptik pada kecap enzimatis lambung ikan tuna (Thunnus albacares) hasil hidrolisis dengan penambahan sari nenas. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode percobaan (eksperimen) dengan 4 perlakuan dengan 6 kali ulangan yaitu : A1B1, A1B2, A2B1 dan A2B2. Hasil penelitian disimpulkan bahwa nilai organoleptic kecap enzimatis lambung ikan tuna (Thunnus albacares) dengan nilai warna, aroma, dan rasa memiliki warna kecap terbaik pada perlakuan 2 : 1 dengan lama hidrolisa 2 hari. Nilai warna tertinggi 7,2 (spesifikasi cokelat sampai sangat cokelat), nilai aroma tertinggi 7,0 (harum sampai sangat harum) dan nilai rasa tertinggi 7,2 (spesifikasi enak sampai sangat enak).
MUTU ORGANOLEPTIK DAN KEBERADAAN Esherichia coli PADA TUNA LOIN (Thunnus albacares) YANG DISEMPROT DENGAN GAS KARBON MANOKSIDA (CO) Wajo, Emelia; Moniharapon, Trijunianto; Loppies, Cindy R. M.
INASUA: Jurnal Teknologi Hasil Perikanan Vol 5 No 2 (2025): INASUA: Jurnal Teknologi Hasil Perikanan
Publisher : Pattimura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/jinasua.2025.5.2.44

Abstract

Tuna loin beku merupakan salah satu hasil penanganan ikan tuna yang diproduksi oleh PT. Maluku Prima Makmur. Jenis bahan baku yang digunakan yaitu yellowfin tuna . Tuna loin beku merupakan daging ikan tuna yang paling tebal dan mengalami pembekuan mencapai suhu pusat -18 oC.Ikan tuna(thunnus albacares)loin juga mempunyai nilai ekonomis yang tinggi, untuk itu perlu di perhatikan mutu pada ikan tuna(thunnus albacares). Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui mutu organoleptik dan keberadaan escherichia colli pada ikan tuna (thunnus albacares) loin yang disemprot dengan gas karbon monoksida (CO).Metode penelitian ini adalah metode eksperimen yaitu ikan tuna loin di potong segi empat kemudian dimasukkan kedalam plastik untuk dilakukan penyemprotan gas CO, , setelah itu sampel disimpan pada chilling room dengan suhu 0-4 oC, setelah itu sampel dikeluarkan dan dilakukan penyedotan gas CO kemudian sampel dimasukkan kedalam plastik vacum untuk divacum dan setelah divacum kemudian dilakukan pembekuan pada ruang ABF selama 1 hari dengan suhu -35-45oC kemudian sampel dikeluarkan dan dilakukan analisa. Perlakuan yang di uji cobakan adalah tanpa penggunaan gas CO(A0) dan penggunaan gas CO(A1). Data dianalisa secara deskriptif dan di tampilkan pada gambar dan tabel.Penggunaan gas CO pada ikan tuna loin bertujuan untuk membentuk warna merah pada daging ikan di mana CO yang disemprotkan akan bereaksi dengan mioglobin pada daging sehingga membentuk karboksiomioglobin, sedangkan tanpa pemberian gas CO pada ikan tuna loin dapat dilihat dari penyimpanan beku ikan tuna mengalami perubahan warna yang cepat menjadi warna coklat. Hasil pengujian organoleptik Tuna Loin segar dengan penambahan gas karbon monoksida (CO) memiliki kenampakan, bau dan tekstur yang baik dengan nilai organoleptik berkisar 7,7-8,5 .Dan untuk semua parameter uji perlakuan tanpa gas maupun penggunaan gas 1 untuk bakteri escherichia colli pada semua sampel yaitu negatif (tidak ada).
KECAP CUMI (Loligo sp.) BERFLAVOR ALAMI DENGAN PENANGANAN AWAL ATUNG (Parinarium glaberimum Hassk) Moniharapon, Anggiolen; Moniharapon, Trijunianto; Pattipeilohy, Fredy
INASUA: Jurnal Teknologi Hasil Perikanan Vol 5 No 2 (2025): INASUA: Jurnal Teknologi Hasil Perikanan
Publisher : Pattimura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/jinasua.2025.5.2.65

Abstract

Kecap merupakan produk yang disenangi semua kalangan terutama kaum milenial gen Z. Kenyataannya kecap yang beredar luas di pasaran, masih minim bersumber dari bahan baku hasil perikanan dan belum adanya variasi rasa serta flavor tambahan. Cumi merupakan hasil perikanan yang jumlahnya berlimpah pada musimnya, berharga murah serta masih rendah usaha diversifikasi olahannya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat penerimaan dari kecap cumi berflavor alami tambahan dari daun jeruk purut dan daun pandan serta kombinasinya. Perlakuan flavor yang dicobakan terdiri dari 4 jenis yaitu original, daun jeruk purut, daun lemon dan kombinasinya. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui tingkat penampilan dan penerimaan kecap cumi berflavor alami dari daging cumi dengan penanganan awal menggunakan larutan atung (Parinarium glaberimum, Hassk). Flavor yang dijadikan perlakuan adalah: original (A1), daun pandan (A2), daun jeruk purut (A3) dan daun pandan + daun jeruk purut (A4). Metode penelitian adalah menggunakan uji organoleptik metode penerimaan secara mutu hedonik yang menyangkut warna, rasa dan aroma. Analisa data dengan menggunakan Uji Friedman dan Uji Perbandingan Berganda. Dari hasil penelitian menunjukkan nilai penerimaan dari perlakuan original, daun jeruk purut, daun pandan dan kombinasinya masing-masing warna, rasa dan aroma menunjukkan nilai sebagai berikut: Nilai rasa dan aroma (penampilan) serta nila warna, perbandingan dan perbedaan (penerimaan) yang terbaik adalah pada perlakuan pandan+purut yang terurut: 7,3 (sangat enak); 7,0 (harum); 6,9 (coklat); 3,0 dan 4,25. Menunjukkan bahwa perlakuan flavor sangat berpengaruh terhadap nilai warna, rasa dan aroma dari kecap cumi. Dengan berpatokan nilai perbandingan dan perbedaan pada 3,0; maka kecap cumi dengan perlakuan daun pandan + daun jeruk purut mempunyai nilai aseptabilitas yang lebih tinggi akibatnya dapat dipasarkan lebih lanjut. Keywords: Daun lemon purut, daun pandan, flavor,kecap cumi organoleptic