Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

UJI KUALITAIF KOMPONEN BIOAKTIF DARI EKSTRAK DAUN BAKAU Soneratia alba ASAL TELUK AMBON DALAM Hooru, Sela C.; Sormin, Raja B. D.; Mailoa, Meigy N.
INASUA: Jurnal Teknologi Hasil Perikanan Vol 1 No 2 (2021): INASUA: Jurnal Teknologi Hasil Perikanan
Publisher : Pattimura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/10.30598/jinasua.2021.1.2.71

Abstract

Bakau merupakan tumbuhan yang ekosistemnya memiliki peran dan fungsi yang sangat penting. Selain berperan sebagai mata rantai makanan di suatu perairan, bakau bakau juga dimanfaatkan sebagai tempat berkembang biak bagi biota perairan serta dimanfaatkan sebagai penghasil kayu untuk bahan baku bangunan, bahan makanan, dan obat-obatan. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi senyawa bioaktif yang terdapat dalam bakau Soneratia alba asal Teluk Ambon Dalam. Metode penelitian adalah metode kualitatif dengan mengekstrak daun S. alba menggunakan pelarut methanol, etil asetat dan n-heksan, kemudian mengidentifikasi kandungan bioaktifnya. Hasil penelitian menunjukkan telah diidentifikasi adanya kandungan flavonoid, alkaloid, terpenoid, steroid, fenolik, dan saponin pada ekstrak methanol dan etilasetat daun S. alba, namun dari keenam komponen yang teridentifikasi tersebut fenolik dan safonin tidak terdeteksi pada ekstrak n-heksan.
PROFIL ASAM AMINO GONAD BULU BABI Tripneustes gratilla Setiyawan, Wahyu; Leiwakabessy, Jusuf; Mailoa, Meigy N.
INASUA: Jurnal Teknologi Hasil Perikanan Vol 5 No 1 (2025): INASUA: Jurnal Teknologi Hasil Perikanan
Publisher : Pattimura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/jinasua.2025.5.1.7

Abstract

Bulu babi Tripneustes gratilla merupakan kelompok hewan bercangkang lunak yang termasuk dalam Filum Echinodermata dan tidak memiliki tulang belakang. Gonad bulu babi memiliki nilai gizi tinggi tapi belum dikelola dan dimanfaatkan secara optimal di Pulau Osi, Kecamatan Seram Barat, Kabupaten Seram Bagian Barat. Tujuan penelitian untuk mengetahui kandungan profil asam amino gonad bulu babi Tripneustes gratilla. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan metode eksploratif. Parameter uji yang digunakan adalah parameter objektif yang meliputi analisa profil asam amino, pengujian sampel penelitian menggunakan high performance liquid chromatografi (HPLC) untuk mengetahui jumlah asam amino yang terkandung dalam gonad bulu babi Tripneustes gratilla. Hasil penelitian didapat profil asam amino dari gonad bulu babi Tripneustes gratilla terdiri dari 18 jenis asam amino, diantaranya 10 jenis asam amino esensial dan 8 jenis asam amino non esensial. Kandungan asam amino esensial dari gonad bulu babi yang tertinggi yaitu arginin dengan nilai 1.16% dan asam amino non esensial gonad bulu babi yang tertinggi yaitu glisin dengan nilai 1.52%. Kata kunci: Bulu Babi, Profil Asam Amino, Tripneustes gratilla. ABSTRACT Tripneustes gratilla sea urchins are a group of soft-shelled animals that belong to the Phylum Echinodermata and do not have a spine. Sea urchin gonads have high nutritional value but have not been optimally managed and utilized on Osi Island, West Seram District, West Seram Regency. The purpose of the study was to determine the amino acid profile content of Tripneustes gratilla sea urchin gonads. The method used in this research is using explorative method. The test parameters used are objective parameters which include amino acid profile analysis, testing of research samples using high performance liquid chromatography (HPLC) to determine the amount of amino acids contained in Tripneustes gratilla sea urchin gonads. The results showed that the amino acid profile of Tripneustes gratilla sea urchin gonads consisted of 18 types of amino acids, including 10 types of essential amino acids and 8 types of non-essential amino acids. The highest essential amino acid content of sea urchin gonads is arginine with a value of 1.16% and the highest non-essential amino acid of sea urchin gonads is glycine with a value of 1.52%. Keywords: Sea Urchin, Amino Acid Profile, Tripneustes gratilla.
KARAKTERISTIK KIMIA DAN MIKROBIOLOGI BAKASANG JEROAN IKAN TUNA SIRIP KUNING (Thunnus Albacares) Hursepuny, Joshua J.; Moniharapon, Trijunianto; Mailoa, Meigy N.
INASUA: Jurnal Teknologi Hasil Perikanan Vol 1 No 2 (2021): INASUA: Jurnal Teknologi Hasil Perikanan
Publisher : Pattimura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/10.30598/jinasua.2021.1.2.86

Abstract

Jeroan ikan tuna adalah bahan baku dengan kualitas rendah atau limbah yang jika tidak dimanfaatkan dapat menimbulkan masalah lingkungan, oleh sebab itu perlu dilakukan pengolahan untuk meningkatkan nilai tambah. Jeroan ikan tuna diolah secara tradisional dengan cara melakukan fermentasi menjadi bakasang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas kimia dan mikrobiologi bakasang jeroan ikan tuna sirip kuning (Thunnus Albacares). Metode yang digunakan adalah metode eksperimen dengan perlakuan yang dilakukan adalah konsentrasi garam 10%,20%,30%, serta lama fermentasi 2 minggu, 4 minggu, 6 minggu. Pengujian objektif yang dilakukan dalam penelitian meliputi kadar air, kadar protein, nilai pH dan total BAL. Hasil penelitian menunjukan Lama fermentasi dan konsentrasi garam pada bakasang jeroan ikan tuna sirip kuning memberikan pengaruh nyata terhadap penurunan kadar air, kadar protein, nilai pH dan peningkatan nilai total bakteri asam laktat, Berdasarkan hasil pengujian kimia dan mikrobiologis, lama fermentasi/penyimpanan bakasang jeroan ikan tuna sirip kuning yang baik adalah lama fermentasi/penyimpanan 4 minggu dan 6 minggu dengan konsentrasi garam 20% dan 30%.
MUTU MIKROBIOLOGI IKAN TUNA ASAP YANG DICOATING KITOSAN SELAMA PENYIMPANAN SUHU RUANG Souhoka, Venesya; Mailoa, Meigy N.; Kaya, Adrianus O. W.
INASUA: Jurnal Teknologi Hasil Perikanan Vol 2 No 1 (2022): INASUA: Jurnal Teknologi Hasil Perikanan
Publisher : Pattimura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/jinasua.2022.2.1.128

Abstract

Ikan asap yang dibiarkan terbuka akan mudah mengalami pembusukan, sehingga masa simpannya relatif singkat oleh karena itu perlu dilakukan coating menggunakan kitosan untuk memperpanjang masa simpan. Coating merupakan lapisan tipis yang dibuat untuk melapisi bahan makanan dan dapat dikonsumsi. Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui efek pelapisan kitosan sebagai edible coating yang diaplikasikan pada ikan tuna asap dengan teknik pencelupan dan disimpan pada suhu ruang. Aplikasi kitosan sebagai edible coating pada ikan tuna asap menggunakan teknik pencelupan dengan konsentrasi 2% dapat mempertahankan produk dengan masa simpan 4 hari pada suhu kamar. Mutu mikrobiologi dari ikan tuna asap yang dicoating kitosan mempunyai nilai total bakteri 1,35 x 104 CFU/g, tidak ditemukkannya bakteri Staphylococcus aureus, dan nilai total kapang 7,25 x 103 CFU/g.
KEBERADAAN BAKTERI ASAM LAKTAT PADA OLAHAN KECAP TETELAN TUNA (Thunnus sp) SELAMA PROSES FERMENTASI Gasperzs, Febe F.; Sormin, Raja B. D.; Mailoa, Meigy N.; Wali, Rosita
INASUA: Jurnal Teknologi Hasil Perikanan Vol 3 No 2 (2023): INASUA: Jurnal Teknologi Hasil Perikanan
Publisher : Pattimura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/jinasua.2023.3.2.215

Abstract

Kecap ikan merupakan produk bahan makanan hasil olahan melalui proses fermentasi yang dibuat dari ikan maupun limbah ikan dengan rasa dan bau yang khas serta daya simpan yang lama. Aktifitas bakteri asam laktat merupakan salah satu faktor penting dalam proses fermentasi. Penelitian mempelajari tentang keberadaan bakteri asam laktat pada olahan kecap tetelan tuna (Thunnus sp) selama proses fermentasi. Metode penelitian adalah metode eksperimen dengan suhu fermentasi 50ÂșC perlakuan konsentrasi enzim papain (A) yang terdiri dari A1 (0 %), A2 (9 %), A3 (12 %), A4 (15 %), konsentrasi garam (B) yang terdiri dari B1 (8%), B2 (10%) dan lama fermentasi (C) yang terdiri dari C0 (0 hari), C1 (6 hari), dan C2 (12 hari). Hasil penelitian menunjukkan bahwa meningkatnya total BAL dapat mengakibatkan kondisi fermentasi menjadi asam sehingga akan menghambat adanya pertumbuhan bakteri lain. Kecap ikan dengan penambahan enzim papain 15% lebih cepat terhidrolisis dibandingkan dengan penambahan enzim papain 9%. Perbedaan tersebut terjadi karena adanya perbedaan penambahan konsentrasi enzim yang dapat mempercepat proses hidrolisis. Papain mengandung enzim proteolitik yang dapat menghidrolisis protein sehingga dapat melunakkan daging. Semakin lama proses fermentasi dilakukan maka pertumbuhan BAL semakin meningkat hal tersebut dikarenakan penggunaan konsentrasi enzim dan garam.
PELATIHAN PANGAN LOKAL PISANG TONGKA LANGIT UNTUK MENINGKATKAN POTENSI KREASI OLAHAN DI NEGERI ULLATH Leiwakabessy, Jusuf; Lewerissa, Sherly; Mailoa, Meigy N.; Warang, Azril Fajar; Pulukadang, Vetty; Nakul, Aransyah; Putra, Bintang Harly; Sartika, Susi; Kumbubui, Janne E.; Rizki, Muhamad
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 5 (2024): Vol. 5 No. 5 Tahun 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v5i5.36625

Abstract

Pisang tongka langit merupakan istilah nama lokal yang diberikan masyarakat negeri Ullath karena tandannya menengadah keatas (langit) berbeda dengan pisang pada umumnya. Pengolahan pisang tongka langit di negeri Ullath kebanyakan hanya direbus dan dibakar. Belum ada inovasi olahan pisang tongka langit yang membuat tampilan lebih menarik dilihat dan dirasakan, terutama bagi anak-anak. Untuk mewujudkan tujuan tersebut maka perlu dilakukan metode sosialisasi, praktik, dan pelatihan. Terdapat beberapa kreasi hasil olahan pisang tongka langit yang dibuat., yakni puding pisang tongka langit, keripik pisang tongka langit dan bolu pisang tongka langit. Kontribusi dalam mendukung kegiatan pelatihan sangat besar. Dapat dilihat dari keaktifan ibu-ibu saat mengolah bahan makanan. Setelah mengikuti pelaksanaan kegiatan pelatihan memasak, ibu-ibu wadah kaum pelayanan perempuan mendapatkan ide dan pengalaman baru antara lain mengetahui teknik pengolahan pangan lokal terutama pisang tongka langit, membuat kemasan menarik, tips cara memilih tingkat kematangan daging pisang tongka langit yang cocok diolah serta meningkatkan daya jual.
PEMANFAATAN SUMBERDAYA ALAM NEGERI ITAWAKA DENGAN MEMBUAT DAUN KELOR MENJADI TEH HERBAL Leiwakabessy, Jusuf; Lewerissa, Sherly; Mailoa, Meigy N.; Rumatamerik, Moh. Kasim; Nazhifa, Zidna Fatha; Roscto, Tiara Putri Sulung; Perkasa, Alkausar Satria; Maulana, Adit; Fadilah, Nabilah Farah
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 5 (2024): Vol. 5 No. 5 Tahun 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v5i5.36626

Abstract

Tanaman kelor atau yang memiliki nama latin Moringa oliefera merupakan tanaman yang mempunyai banyak manfaat. Daun kelor dapat dimanfaatkan dan dikembangkan secara produktif khusus pada bidang pangan, dikarenakan kelor terkenal dengan tanaman obat berkhasiat dengan memanfaatkan daun dan bahkan terdapat kandungan protein, Vitamin C, terutama zat besi juga kalsium maka perlu dibuat pengembangan menjadi minuman teh herbal daun kelor. Tujuan dari kegiatan ini yaitu untuk menambahkan pengetahuan serta wawasan masyarakat Itawaka khususnya bagi ibu-ibu PKK (Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga) terkait manfaat dan keajaiban yang terdapat pada daun kelor. Selain itu, memberikan peningkatan pengetahuan peluang untuk membuka usaha produk teh herbal daun kelor. Metode pelaksanaan pengabdian ini dilakukan dalam bentuk pelatihan atau bimbingan, pelatihan ini mencakup penjelasan dan juga proses pembuatan teh herbal daun kelor. Kegiatan ini menemukan hasil bahwa masyarakat Itawaka dapat mengimplementasikan dan memanfaatkan tanam kelor dalam kehidupan sehari-hari, salah satunya yaitu membuat teh dari daun kelor.