Articles
GAMBARAN KUALITAS HIDUP LANSIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BOJONG I KABUPATEN PEKALONGAN
Aniyati, Sri;
Kamalah, Aisyah Dzil
Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan Vol 14, No 1 (2018): Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan
Publisher : LPPM STIKES MUHAMMADIYAH GOMBONG
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (569.213 KB)
|
DOI: 10.26753/jikk.v14i1.270
Elderly is the last stage of development of human life. Elderly often experience physical, psychological, social or problems with the environment around them. This is make an affects in elderly’re quality of life. This study aims to determine the quality of life of the elderly who live in working area of puskesmas Bojong I Kabupeten Pekalongan. This research uses descriptive quantitative research design. Researchers describe QAL elderly by using a WHOQAL measuring instrument is a Quality Of Life (QAL) by WHO. The Quality Of Life (QAL) picture of the elderly in the working area of the Puskesmas Bojong I is largely adequate (74%). (72%) is sufficient, social (74%) enough and environment (64%) enough. In the future, efforts can be made to improve the quality of life of the elderly both physically, psychologically, socially and environmentally.
PELATIHAN DETEKSI DINI GANGGUAN JIWA PADA KADER KESEHATAN DI DESA BUGANGAN KABUPATEN PEKALONGAN
Nafiah, Hana;
Kamalah, Aisyah Dzil
Jurnal EMPATI (Edukasi Masyarakat, Pengabdian dan Bakti) Vol 2, No 1 (2021): Jurnal Empati
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gombong
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.26753/empati.v2i1.514
Mental disorders still become an important issue in the health sector. Problems related to mental health in the community include knowledge, stigma and mental health services. Health resources in Indonesia still has various limitation, and integrating primary services so an effort that can be solve is to integrate primary services. One of the efforts that can be made at the primary care level is the formation of mental health cadres. Health cadres need to be given training in an effort to improve cadres' abilities to manage health services, especially to providing health education directly to the surrounding community. Community service activities carried out were training on early detection of mental disorders for 25 health cadres in Bugangan Village. Cadre knowledge about mental disorders increased 28% and cadres were able to know how to do early detection of mental disorders. The output of this community service activity is the formation of mental health cadres capable of early detection of mental disorders in the community. The next community service activity is expected to be able to screening the results of early detection of the community in as a form of preventive measures for risk groups.Key words: early detection; mental health cadres; mental health problems Â
Gejala Mental Emosional dan Upaya dalam Meningkatkan Kesehatan Jiwa Remaja
Kamalah, Aisyah Dzil;
Novianasari;
Nafiah, Hana
Jurnal Keperawatan Berbudaya Sehat Vol. 1 No. 2 (2023): Juli 2023
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.35473/jkbs.v1i2.2419
Remaja merupakan kelompok usia yang rentan mengalami perubahan emosional yang dapat berkembang menjadi kondisi patologis yang dinamakan gangguan mental emosional. Penelitian ini bertujuan menggambarkan gangguan mental emosional pada remaja. Penelitian menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Pengumpulan data menggunakan kuesioner Strength and Dificulties Questionnaire (SDQ) usia 11-18 tahun untuk mengukur masalah emosi dan perilaku remaja. Penelitian dilakukan di SMPN 9 Batang dengan sampel sebanyak 202 responden dengan teknik simple random sampling. Analisis data menggunakan distribusi frekuensi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa domain gejala emosional didapatkan sebanyak 61.9% dengan kategori abnormal, 21.3% dengan kategori ambang, dan 16.8% dengan kategori normal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa domain gejala emosional terbanyak dengan kategori abnormal sehingga remaja berpotensi untuk mengalami masalah perilaku. Disarankan perlu adanya pemeriksaan lanjutan terkait mental emosional dan peningkatan perhatian serta pendampingan dari orang tua dan masyarakat terhadap masalah emosional dan perilaku remaja.
The Description of Stress Levels and Coping Strategies among Correctional Inmates in Class II A Detention Centers in Pekalongan City
Fadilla, Annisa Risky;
kamalah, aisyah dzil
NURSING UPDATE : Jurnal Ilmiah Ilmu Keperawatan P-ISSN : 2085-5931 e-ISSN : 2623-2871 Vol 15 No 4 (2024): DESEMBER
Publisher : NHM PRESS
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.36089/nu.v15i4.2369
Life in a correctional facility can lead to psychological issues among inmates, such as stress. According to the WHO, there are approximately 350 million people worldwide experiencing high levels of stress, making it the fourth most common health issue. Stress contributes to 40% of mental health problems among inmates. Therefore, effective coping strategies are crucial, as they help inmates manage stressors. This study aims to describe the stress levels and coping strategies of inmates at the Class II A Prison Pekalongan. This quantitative study employs a descriptive design, using total sampling with 124 respondents. Data were collected using the PSS-10 questionnaire to assess stress levels, the Brief COPE questionnaire to evaluate coping strategies, and a respondent characteristics questionnaire. Data analysis involved numerical and categorical analysis. The study found that the average age of respondents was 33.27 years. Most had been in the facility once, and the majority were male (93.5%). The most common marital status was married (46.0%), and the most frequent educational level was high school/vocational school (32.3%). The stress level among inmates was predominantly moderate, with 72.6% experiencing moderate stress. Most inmates used problem focused coping strategies (70.2%).
Edukasi Kesiapan Pemberian ASI Eksklusif pada Ibu Hamil Trimester III
Ratnawati, Ratnawati;
Kurniawati, Trina;
Kamalah, Aisyah Dzil
Batik-MU : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 2 (2024): Batik-MU
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.48144/batikmu.v4i2.2012
Pemberian ASI Eksklusif banyak memberikan manfaat kesehatan untuk ibu dan bayi. Kesiapan Pemberian ASI eksklusif mencakup pengetahuan, keterampilan, dan sikap positif terhadap menyusui. Semakin siap seorang ibu untuk menyusui, semakin besar kemungkinan dia memiliki pengalaman yang sukses dan lancar dalam memberikan ASI (Air Susu Ibu) pada bayinya. Kesiapan ibu untuk memberikan ASI eksklusif dapat diberikan sejak masa kehamilan. Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat ini untuk memberikan pemahaman pada ibu hamil agar siap secara fisik dan mental dalam memberikan ASI eksklusif. Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah dengan memberikan penyuluhan Kesehatan tentang pentingnya ASI eksklusif, tehnik menyusui yang benar, posisi dan perlekatan menyusui, dan persiapan mental menjelang kelahiran dan menyusui. Kegiatan ini dilaksanakan selama satu hari dan diikuti oleh 10 responden ibu hamil trimester III. Sebelum diberikan edukasi, dilakukan pre test dan post test terkait kesiapan pemberian ASI eksklusif. Setelah edukasi didapatkan ada pengaruh edukasi terhadap peningkatan kesiapan pemberian ASI eksklusif ibu hamil trimester III. Hasil dari pengabdian masyarakat ini diharapkan dapat mengoptimalkan persiapan Ibu hamil agar siap secara fisik dan psikis dalam memberikan ASI eksklusif
Edukasi dan Senam Menjaga Kebugaran dan Mengurangi Gangguan Premenopause Pada Lansia Perempuan
Ratnawati, Ratnawati;
Jumaroh, J;
Putri, Dyah;
Kamalah, Aisyah Dzil
Batik-MU : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 2 (2023): Batik-MU
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.48144/batikmu.v3i2.1678
Memasuki usia dewasa akhir dan pra lansia, hormon perempuan akan mengalami penurunan produksi. Perempuan dapat mengalami gangguan premenopause yang dapat diantisipasi dengan melakukan olah raga dan aktivitas fisik. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah untuk mengedukasi peserta untuk menjaga kebugaran dengan melakukan aktivitas fisik yang sesuai. Pengabdian masyarakat dilaksanakan pada tanggal 22 Oktober 2023 di RW 11 kelurahan Sapuro Kota Pekalongan kepada 25 peserta. Hasil pengabdian masyarakat menunjukan ada 5 peserta yang memiliki gangguan jantung dan hipertensi dan 2 orang dengan riwayat sakit kronis yaitu diabetes militus dan rematoid artritis. Pentingnya memperhatikan tingkat aktivitas fisik pada perempuan premenopause agar dapat mencapai level kebugaran yang optimal. Kata kunci: Aktivitas Fisik, Gangguan Premenopause, Kebugaran, Kualitas Hidup
Pendidikan Kesehatan dan Pengobatan Sebagai Preventif dan Kuratif Menuju Masyarakat Sehat di Desa Pedawang Kabupaten Pekalongan
Irnawati, Irnawati;
Kamalah, Aisyah Dzil
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 11th University Research Colloquium 2020: Bidang Pengabdian Masyarakat
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Health education and medication activities have apurpose to make the community in the village ofPedawang have proficiency in: (1) increase knowledge;knowledge(2) increase awareness of the disease; (3) increaseawareness for treatment to health service..service. The targetaudience of these activities are community in the villageof Pedawang throughout Pekalongan District.DiThisactivity was precededeceded by conducting needs analysisthrough interviews and surveys of community healthproblem. Implementation of activities carried out byhealth education, medication, and blood test.test Forms ofactivity are designed using health h education strategiesto ensure participants’ knowledge in treatment diseaseand preventing disease can be mastereded well.
Penyuluhan Manajemen Stress pada Kader Aisyiyah Ranting Timur II Pekajangan Kabupaten Pekalongan
Kamalah, Aisyah Dzil;
Nafiah, Hana
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 12th University Research Colloquium 2020: Bidang MIPA dan Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Stress dapat terjadi pada setiap orang. Salah satu penyebab stress adalah beban kerja yang tinggi atau tugas yang banyak. Ibu adalah seseorang yang memiliki tugas merawat anggota keluarga dan melakukan pekerjaan rumah. Terlebih pada kondisi Covid seperti saat ini. Ibu mengalami keterbatasan dalam aktivitasnya dan mengalami penambahan tugas yaitu menemani anak melakukan pekerjaan sekolah yang dilakukan secara Online. IbM ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan ibu – ibu dalam melakukan manajemen stress. Kegiatan ini dilakukan pada bulan Agustus 2020. Metode yang digunakan adalah ceramah, demonstrasi dan Tanya jawab. Kegiatan ini dilakukan dengan memperhatikan protokol kesehatan, seperti memakai masker, mencuci tangan sebelum dan sesudah mengikuti kegiatan dan menjaga jarak setiap peserta. Hasil kegiatan IbM yaitu, peserta yang hadir sejumlah 25 orang. 80% peserta dapat melakukan relaksasi nafas dalam, 100% peserta mengatakan jika stress mengatasinya dengan cara spiritual yaitu dengan berdzikir dan berdoa pada Allah SWT. Kesimpulan : penyhuluhan manajemen stress pada ibu – ibu kader Aisyiyah Ranting Timur II Pekajangan dapat meningkatkan pengetahuan sebesar 40%.
Gambaran Pengetahuan dan Peran Kader dalam Penanganan Gangguan Jiwa Di Wilayah Kerja Puskesmas Kedungwuni II Kabupaten Pekalongan
Nafiah, Hana;
Kamalah, Aisyah Dzil
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 13th University Research Colloquium 2021: Kesehatan dan MIPA
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Gangguan jiwa adalah suatiu keadaan terganggunya fungsi pada proses pikeir, emosi, kemauan dan perilaku psikomotor. Kader kesehatan mempunyai peran penting dalam mengatasi masalah kesehatan jiwa di masyarakat. Pengetahuan mempunyai pengaruh terhadap kader dalam melaksanakan perannya dalam penanganan masalah kesehatan jiwa di masyarakat. Tujuan penelitian adalah mengetahui gambaran pengetahuan kader dan penanganan gangguan jiwa. Metode dalam penelitian adalah diskripsif dengan pendekatan cross sectional. Sample dalam penelitian yaitu 71 kader kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Kedungwuni II Kabupaten Pekalongan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden 41 orang (57,7%) berpengetahuan baik, 42 orang (59,1%) memiliki peran yang baik dalam penanganan gangguan jiwa. Dari hasil yang diperoleh dapat menjadi rekomendasi pihak Puskesmas Kedungwuni II untuk lebih meningkatkan screening awal atau deteksi dini tentang kesehatan jiwa di masyarakat sehingga angka kejadian gangguan jiwa dapat turunkan.
Gambaran Pengetahuan dan Peran Kader dalam Penanganan Gangguan Jiwa Di Wilayah Kerja Puskesmas Kedungwuni II Kabupaten Pekalongan
Nafiah, Hana;
Kamalah, Aisyah Dzil
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 13th University Research Colloquium 2021: Kesehatan dan MIPA
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Gangguan jiwa adalah suatiu keadaan terganggunya fungsi pada proses pikeir, emosi, kemauan dan perilaku psikomotor. Kader kesehatan mempunyai peran penting dalam mengatasi masalah kesehatan jiwa di masyarakat. Pengetahuan mempunyai pengaruh terhadap kader dalam melaksanakan perannya dalam penanganan masalah kesehatan jiwa di masyarakat. Tujuan penelitian adalah mengetahui gambaran pengetahuan kader dan penanganan gangguan jiwa. Metode dalam penelitian adalah diskripsif dengan pendekatan cross sectional. Sample dalam penelitian yaitu 71 kader kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Kedungwuni II Kabupaten Pekalongan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden 41 orang (57,7%) berpengetahuan baik, 42 orang (59,1%) memiliki peran yang baik dalam penanganan gangguan jiwa. Dari hasil yang diperoleh dapat menjadi rekomendasi pihak Puskesmas Kedungwuni II untuk lebih meningkatkan screening awal atau deteksi dini tentang kesehatan jiwa di masyarakat sehingga angka kejadian gangguan jiwa dapat turunkan.