Baiq Yulfia Elsadewi Yanuartati
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pengembangan Skala Usaha Budidaya Lebah Madu Trigona Di Kabupaten Lombok Barat Baiq Yulfia Elsadewi Yanuartati; Ni Made Wirastika Sari; Hayati; Johan Bachry; Ridwan
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 6 No 2 (2023): April-Juni
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jpmpi.v6i2.3809

Abstract

Saat ini, semakin banyak masyarakat di NTB tertarik untuk mengembangkan Trigona di permukiman mereka akibat semakin populernya khasiat madu Trigona di kalangan masyarakat. Akan tetapi meningkatnya permintaan tidak diikuti oleh suplai koloni (sarang) Trigona yang memadai. Selain itu, harga koloni semakin naik. Ini menjadi peluang pasar bagi para peternak di Desa Taman Sari, Kecamatan Gunung Sari, Kabupaten Lombok Barat. Selain untuk produksi dan penjualan madu, pemasukan peternak juga bisa dari pengembangan koloni. Potensi vegetasi yang ada sangat mendukung perkembngan koloni di wilayah ini, namun sayangnya, peternak belum memahami cara memperluas skala usaha mereka. Oleh karena itu, dalam kegiatan pengabdian ini fokus kepada perluasan skala usaha Trigona melalui perbanyakan koloni. Tujuan kegiatan PKM ini adalah untuk mendampingi peternak meningkatkan jumlah koloni Trigona mereka sekaligus memperbaiki pengelolaan usaha ternak lebah mereka. Kegiatan ini juga membantu meningkatkan jumlah pakan lebah Trigona untuk meningkatkan produksi koloni para peternak. Pengabdian ini meliputi dua kegiatan pokok. Pertama meliputi kegiatan penambahan jumlah koloni Trigona dan penambahan pakan. Untuk penambahan koloni. peternak akan diberikan bantuan koloni dan papan. Mereka didorong untuk membuat kotak bersama-sama termasuk bersama tim dan petugas lapangan. Kedua, para peternak binaan diberikan koloni alam. Setelah itu mereka melakukan pemindahan koloni dan tim membantu pengawasan terhadap perkembangan koloni. Hasil dari kegiatan pengabdian ini adalah penambahan kotak dan koloni lebah Trigona sp milik peternak lebah di desa Taman Sari, Kecamatan Gunung Sari, Kabupaten Lombok Barat.
Pendampingan Aksi Adaptasi Perubahan Iklim melalui Sekolah Lapangan bagi Petani Lahan Kering di Desa Segala Anyar, Pujut, Lombok Tengah Taqiuddin, Moh.; Baiq Yulfia Elsadewi Yanuartati; Isnan Nursalim
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 8 No 2 (2025): April-Juni 2025
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jpmpi.v8i2.12010

Abstract

Perubahan iklim menjadi tantangan utama yang memengaruhi sektor pertanian, terutama di wilayah lahan kering seperti Desa Segala Anyar, Lombok Tengah. Desa ini menghadapi berbagai dampak perubahan iklim, termasuk ketidakpastian cuaca, kekeringan, dan keterbatasan sumber daya air, yang mengakibatkan kerentanan tinggi pada hasil pertanian. Untuk mengatasi tantangan ini, kegiatan Sekolah Lapang Iklim (SLI) berbasis gender dilaksanakan sebagai upaya pemberdayaan petani melalui peningkatan kapasitas adaptasi dan pengelolaan lahan. Metode SLI mengedepankan pendekatan partisipatif dan pembelajaran orang dewasa, yang mencakup pelatihan teori, praktik lapangan, serta diskusi kelompok untuk menganalisis permasalahan dan solusi terkait perubahan iklim. Hasil program ini menunjukkan peningkatan signifikan dalam produktivitas pertanian. Sebagai contoh, hasil panen padi meningkat dari rata-rata 5–6 ton per hektar menjadi 8 ton per hektar melalui penerapan teknik pertanian adaptif dan pemanfaatan informasi iklim yang akurat. Namun, pelaksanaan SLI juga dihadapkan pada tantangan, seperti keterbatasan jangkauan wilayah dan kebutuhan diversifikasi komoditas untuk meningkatkan relevansi program. Peserta menyarankan agar SLI mencakup tanaman lain, seperti tembakau dan cabai, yang lebih sesuai dengan kondisi musim kemarau. Secara keseluruhan, SLI terbukti efektif dalam meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan ketahanan petani terhadap perubahan iklim. Rekomendasi untuk pengembangan program meliputi perluasan cakupan wilayah, diversifikasi materi pelatihan, dan integrasi teknologi digital. Dengan demikian, kegiatan ini dapat menjadi model strategis untuk mendukung ketangguhan komunitas petani lahan kering di tengah tantangan perubahan iklim.