Julida Sari
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pengaruh Baby Spa terhadap Perkembangan Motorik Kasar pada Bayi Umur 4-12 Kecamatan Siatas Barita Tapanuli Utara Eva Natalin Pasaribu; Azza Ardani; Ayu Selpi Manalu; Fadmawati Ndururu; Julida Sari; Debi Novita Siregar
Malahayati Nursing Journal Vol 5, No 6 (2023): Volume 5 Nomor 6 2023
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mnj.v5i6.8719

Abstract

ABSTRACT Based on data from the Ministry of Health, it was found that 13% to 18% of the growth and development of toddlers in Indonesia have abnormalities. One of these disorders is gross motor development delay in infants. The cause of the delay in gross motor development is the lack of stimulus given to the baby. Baby spa is an alternative stimulus that can be given to babies. The purpose of this study was to determine the effect of baby spa on gross motor development in infants aged 4-12 months at the Sitompul Poskesdes, Siatas District, Barita Tapanuli Utara. This type of research is a quantitative approach with a quasi-experimental research design (pseudo-experimental) with a pre-test – post-test group design. The research sample was 32 people. Data analysis using the Wilcoxon test. The results of the Wilcoxon test showed results (p=0.000<0.05) which showed that baby spa had an effect on gross motor development in infants aged 4-12 months at the Sitompul Poskesdes, Barita Tapanuli Utara District, as much as 5%. It is hoped that the results of this study can be utilized by the Sitompul Poskesdes management to provide education and train parents who have babies to be able to do baby spas independently.  Keywords: Baby Spa, Gross Motor, Development, Baby  ABSTRAK Berdasarkan data Kementrian Kesehatan didapatkan bahwa ada 13% hingga 18% pertumbuhan dan perkembangan anak balita di Indonesia mengalami kelainan. Salah satu kelainan tersebut adalah keterlambatan perkembangan motorik kasar pada bayi. Penyebab dari keterlambatan perkembangan motorik adalah kurangnya stimulus yang diberikan kepada bayi. Baby spa adalah salah satu alternatif stimulus yang dapat diberikan kepada bayi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh baby spa terhadap perkembangan motorik kasar pada bayi usia 4-12 bulan di Poskedes Sitompul Kecamatan Siatas Barita Tapanuli Utara. Jenis penelitian adalah pendekatan kuantitatif dengan desain penelitian quasi-experimental desaign (eksperimen semu) dengan pree test – post test group desaign. Sampel penelitian sebanyak 32 orang. Analisis data yang menggunakan uji wilcoxon. Hasil uji wilcoxon menunjukkan hasil (p=0,000<0,05) yang menunjukkan bahwa baby spa berpengaruh terhadap perkembangan motorik kasar pada bayi usia 4-12 bulan di Poskesdes Sitompul Kecamatan Barita Tapanuli Utara sebanyak 5%. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan pengelola Poskesdes Sitompul untuk memberikan edukasi dan melatih bagi orang tua yang memiliki bayi agar mampu melakukan baby spa secara mandiri. Kata Kunci: Baby Spa, Perkembangan, Motorik Kasar, Bayi
Dinamika Gerakan Pembaharuan Islam di India dan Pakistan (Studi Historis dan Pemikiran Tokoh-Tokohnya) Rulita Patriani; Riko Riko; Farki Azhar; Julida Sari; Rina Setyaningsih
Jurnal Riset Rumpun Agama dan Filsafat Vol. 4 No. 2 (2025): Agustus : Jurnal Riset Rumpun Agama dan Filsafat
Publisher : Pusat Riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/jurrafi.v4i2.5270

Abstract

The Islamic reform movement in India and Pakistan arose as a response to the social, political, and intellectual challenges faced by Muslims during colonial times and the early years of Pakistan’s formation. This study explores the key drivers behind the movement and highlights the contributions of figures such as Sayyid Amir Ali, Muhammad Iqbal, and Muhammad Ali Jinnah in promoting education, critical thinking, and social change. The movement successfully fostered renewal while preserving religious values, maintaining its relevance in the ongoing evolution of modern Islam.