Menurut data dan informasi Kemenkes RI (2018), Indonesia termasuk negara ketiga dengan prevalensi tertinggi di regional Asia Tenggara. Hasil Survei Status Gizi Indonesia tahun 2022 prevalensi stunting di Kota Depok sebesar 12,6%. Faktor penyebab stunting salah satunya adalah tidak seimbangnya asupan makanan yang berkaitan dengan kandungan zat gizi dalam makanan (karbohidrat, protein, lemak, mineral, vitamin, dan air). Tujuan penelitian ini adalah diketahuinya tingkat kecukupan gizi (karbohidrat, protein, lemak dan zat besi) sebagai faktor resiko kejadian stunting pada balita < 5 tahun di Kota Depok tahun 2023. Jenis penelitian yang digunakan adalah observasional analitik.Penelitian ini dilaksanakan di wilayah Kota Depok, pada tanggal 01 April s.d 31 Juli 2023. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 3.675 balita <5 Tahun. Sampel dalam penelitian ini adalah 150 balita < 5 tahun. Teknik sampling dalam penelitian ini adalah probability sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Data asupan zat gizi diperoleh dengan mewawancarai ibu balita tentang makanan yang dikonsumsi balita menggunakan form food recall 1x24, jam.food recall 1x24 jam. Analisis data dalam penelitian adalah analisis univariat dan analisis bivariat (chi square). Hasil penelitian ini adalah terdapat hubungan tingkat kecukupan asupan gizi karbohidrat (p value= 0,045), protein (p value= 0,018), lemak (p value=0,004) dan zat besi (0,021) sebagai faktor resiko kejadian stunting pada balita < 5 tahun di Kota Depok tahun 2023. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah terdapat hubungan tingkat kecukupan asupan gizi karbohidrat, protein, lemak, dan zat besi sebagai faktor resiko kejadian stunting pada balita < 5 tahun di Kota Depok tahun 2023.