Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

IDENTIFIKASI Listeria spp. PADA PANGAN JAJANAN BERBASIS IKAN DI KOTA BOGOR Elia Yuswita; Siti Nurjanah; Winiati P. Rahayu
Jurnal Teknologi dan Industri Pangan Vol. 27 No. 1 (2016): Jurnal Teknologi dan Industri Pangan
Publisher : Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, IPB Indonesia bekerjasama dengan PATPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (303.074 KB) | DOI: 10.6066/jtip.2016.27.1.10

Abstract

L. monocytogenes contamination in processed food, especially fish-based snack, may results from contaminated raw materials, underprocessed or recontamination. The aims of this study were to identify the presence of Listeria spp. especially L. monocytogenes by PCR method and biochemical methods, as well as calculate the prevalence of Listeria spp. in fish-based snack food in Bogor. This study was conducted of 4 steps: (1) determination of L. monocytogenes’s DNA limit detection, (2) sample preparation, (3) identification of L. monocytogenes with real-time PCR, and (4) identification of Listeria spp. with biochemical methods. The results showed that DNA detection limits of L. monocytogenes in fish meatball and otak-otak were at 8.3x102 and 2.9x102 CFU/g,  respectively. The study on 65 samples indicated that contamination of L. monocytogenes was not observed, but other species of Listeria spp., namely L. grayi and L. innocua, were found. The prevalence of L. grayi and L. innocua in siomay was at 5.9%, while the prevalence of L. grayi in shrimp meatballs, fish meat balls, fried meatballs was at 8.3, 9.1, and 50%, respectively. Furthermore, L. innocua from takoyaki samples with a prevalence of 20% was observed.
Optimasi Proses Termal untuk Membunuh Clostridium botulinum Elia Yuswita
Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan Vol 3, No 3 (2014): Agustus 2014
Publisher : Indonesian Food Technologists

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (70.468 KB)

Abstract

Proses termal dalam suatu pengolahan pangan bertujuan untuk memperpanjang keawetan produk pangan dengan membunuh mikroba pembusuk dan patogen, memperbaiki mutu sensori, melunakkan produk, meningkatkan daya cerna protein dan karbohidrat, dan menghancurkan komponen-komponen yang tidak diperlukan. Proses termal yang berlebihan dapat merusak komponen gizi dan menurunkan mutu sensori produk.  Salah satu proses termal yang umum digunakan dalam pengalengan makanan adalah sterilisasi. Sterilisasi ini dilakukan secara komersial dengan cara menggunakan suhu tinggi dalam periode waktu yang cukup lama, sehingga tidak ada lagi mikroorganisme yang hidup pada suhu penyimpanan normal. Meskipun makanan kaleng diolah dengan menggunakan proses termal, tidak menutup kemungkinan bahwa makanan tersebut bisa terkontaminasi oleh mikroba terutama C. botulinum, karena bakteri ini dapat membentuk toksin botulin pada kondisi an-aerobik didalam kemasan, terutama produk pangan dari kelompok yang berasam rendah (low acid food).  C. botulinum juga  dapat membentuk spora yang relatif tahan panas. Hal ini diperkirakan akibat proses termal yang kurang optimal, sehingga sel vegetatif dari C. botulinum masih ada dalam bahan pangan dan membentuk spora. Supaya spora bakteri tersebut tidak terbentuk dalam produk pangan, maka perlu dilakukan proses sterilisasi yang bertujuan untuk mengawetkan produk pangan dengan membunuh mikroba pembusuk dan patogen menggunakan panas (suhu tinggi) selama waktu tertentu.  
HUBUNGAN TINGKAT KECUKUPAN ASUPAN GIZI (KARBOHIDRAT, PROTEIN, LEMAK DAN ZAT BESI) SEBAGAI FAKTOR RESIKO KEJADIAN STUNTING PADA BALITA < 5 TAHUN DI KOTA DEPOK TAHUN 2023 Eddy Afriansyah; Elia Yuswita; Lia Fitriyani
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 4 No. 4 (2023): DESEMBER 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v4i4.21448

Abstract

Menurut  data  dan  informasi  Kemenkes  RI (2018), Indonesia  termasuk  negara  ketiga dengan prevalensi tertinggi di regional Asia Tenggara. Hasil Survei Status Gizi Indonesia  tahun 2022 prevalensi stunting di Kota Depok sebesar 12,6%. Faktor  penyebab stunting salah satunya adalah tidak seimbangnya asupan makanan yang berkaitan dengan kandungan zat gizi dalam  makanan (karbohidrat, protein, lemak, mineral, vitamin, dan air). Tujuan penelitian ini adalah diketahuinya tingkat kecukupan gizi (karbohidrat, protein, lemak dan zat besi) sebagai faktor resiko kejadian stunting pada balita < 5 tahun di Kota Depok tahun 2023. Jenis penelitian yang digunakan adalah observasional analitik.Penelitian ini dilaksanakan di wilayah Kota Depok, pada tanggal 01 April s.d 31 Juli 2023. Populasi dalam penelitian ini  sebanyak 3.675 balita <5 Tahun.  Sampel dalam penelitian ini adalah 150 balita < 5 tahun. Teknik sampling dalam penelitian ini adalah probability sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Data  asupan  zat gizi  diperoleh dengan  mewawancarai  ibu balita tentang  makanan  yang  dikonsumsi balita menggunakan form food recall 1x24,  jam.food    recall 1x24  jam. Analisis data dalam penelitian adalah analisis univariat dan analisis bivariat (chi square). Hasil penelitian ini adalah terdapat hubungan tingkat kecukupan asupan gizi karbohidrat (p value= 0,045), protein (p value= 0,018), lemak (p value=0,004) dan zat besi (0,021)  sebagai faktor resiko kejadian stunting pada balita < 5 tahun di Kota Depok tahun 2023. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah terdapat hubungan tingkat kecukupan asupan gizi karbohidrat, protein, lemak, dan zat besi sebagai faktor resiko kejadian stunting pada balita < 5 tahun di Kota Depok tahun 2023.
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT UNTUK PRODUKSI CAMILAN SEHAT DAN HALAL BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS Murtiningsih, Murtiningsih; Saputro, Muhammad Novianto Bayu; Yuswita, Elia; Kamil, Annisa; Suyono, Suyono; Ayu, Runita; Kurniawati, Indah; Nadirahilah, Nadirahilah; Utami, Maudy Nabila; Fadiah, Nur; Mustari, Sri; Ramadhana, Siva; Pratiwi, Regita Eka; Nurlita, Ayunda; Nabila, Rizka Sheema; Wijaya, Arjuna Nurmansyah; Yudha, Satria Sandi; Hunaify, Dini Aliviyya; Restiandita, Arzyka
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 6 (2024): Vol. 5 No. 6 Tahun 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v5i6.39067

Abstract

Autisme adalah kondisi yang memerlukan perhatian khusus, termasuk dalam aspek pemenuhan gizi. Banyak penelitian menunjukkan bahwa anak dengan autisme dapat mengalami peningkatan kualitas hidup melalui diet khusus, salah satunya dengan menghindari makanan yang mengandung gluten dan kasein. Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat  ini yaitu meningkatkan pengetahuan dan keterampilan orang tua untuk membuat cookies bebas gluten dan kasein sebagai alternatif pangan yang aman, sehat, dan halal serta dapat dinikmati anak-anak berkebutuhan khusus. Metode pelaksanaan yaitu pelatihan pembuatan cookies yang sehat dan halal bagi anak berkebutuhan khusus. Pelatihan diawali dengan ceramah tentang tumbuh kembang anak berkebutuhan khusus, pangan anak berkebutuhan khusus dan sertifikasi halal. Hasil uji coba resep dari 3 varian yang diuji coba terpilih 1 resep yang dipraktekkan pada saat pelatihan yaitu resep nomor 2. Hasil dari pelatihan semua kelompok telah berhasil membuat camilan sehat dan halal. Hasil pretest nilai rata-rata yaitu 78,5 dan rata-rata posttest 90,56. Mayoritas peserta merasakan pelatihan sangat bermanfaat (72,2%) dan merasa sangat puas (667%). Hasil dari pelatihan ini diharapkan orang tua dapat membuat camilan sehat dan halal sebagai alternatif pangan bagi anak berkebutuhan khusus.