p-Index From 2020 - 2025
0.408
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Widya Kesehatan
Ida Bagus Suatama
Universitas Hindu Indonesia

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Panglukatan untuk Mengatasi Gangguan Mental di Pura Panca Tirta, Desa Nongan, Karangasem Ni Wayan Meyna Sitra; Sang Ayu Made Yuliari; Ida Bagus Suatama
Widya Kesehatan Vol 5 No 1 (2023): Widya Kesehatan
Publisher : UNHI Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Gangguan mental yaitu dimana kondisi mental seseorang yang terpengaruh oleh beberapa faktor, banyak orang Bali mengalami gangguan jiwa yang disebabkan oleh faktor non-medis atau niskala. Penyakit niskala dapat diobati dengan melakukan suatu ritual pembersihan diri menggunakan air yang disebut dengan malukat. Air dikatakan memiliki kemampuan merekam dan menerima kata-kata yang disampaikan melalui doa, sehingga energi air diperlukan, utamanya dalam terapi kesehatan, baik dalam penyembuhan fisik maupun psikis. Penelitian ini dilakukan di Panglukatan Pura Panca Tirta yang terletak di Desa Nongan, Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui digunakannya unsur air sebagai sarana pengobatan, khususnya mengenai Panglukatan. Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif dengan menggunakan teori fenomenologi dan fungsionalisme struktural. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kepustakaan, observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa Panglukatan Pura Panca Tirta ini terdapat lima pancoran yang dipercaya dan diyakini oleh masyarakat dapat mengobati penyakit medis (sekala) yaitu gangguan mental, hysteria dan stress sedangkan penyakit non-medis (niskala) yaitu black magic dan bebainan, selain itu suasana sejuk dan tenang yang membuat pengunjung nyaman pada saat ritual malukat. Tata cara Panglukatan di Pura Panca Tirta diawali dengan matur piuning kemudian malukat di salah satu pancoran, kemudian sembahyang. Serta implikasi dari Panglukatan di Pura Panca Tirta adalah dapat meredakan nyeri otot, pembersihan diri, gagap bicara, memohon keturunan, dan menyegarkan tubuh.
Penggunaan Tanah Merah di Panglukatan Beji Selati Putut Dewantha Jenar; Sang Ayu Made Yuliari; Ida Bagus Suatama
Widya Kesehatan Vol 5 No 2 (2023): Widya Kesehatan
Publisher : UNHI Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penyakit kulit umumnya disebabkan oleh virus, bakteri, jamur, atau berasal dari dalam tubuh. Manifestasi penyakit kulit seperti gatal-gatal, ruam, bintik, serta nyeri pada kulit. Penyakit kulit dapat ditangani dengan pengobatan tradisional, yakni menggunakan unsur prthivi (unsur dari Panca Maha Bhuta). Dalam sistem pengobatan Ayurweda penggunaan unsur prthivi disebut dengan Mitti Chikitsa dan pada beberapa negara dikenal dengan Mud Therapy. Penelitian dilakukan di Panglukatan Beji Selati, Desa Bunutin, Kecamatan Bangli, Kabupaten Bangli. Dimana pada Panglukatan Beji Selati ini terdapat prosesi menggunakan tanah merah dalam rangkaian ritual melukatnya. Masyarakat mempercayai dan meyakini bahwa tanah merah dapat mengurahi keluhan penyakit kulit maupun penyakit lainnya (sekala dan niskala). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penggunaan unsur prthivi dalam pengobatan, khususnya tanah merah. Jenis penelitian ini adalah kualitatif, menggunakan teori etnomedisin dan teori fungsionalisme struktural. Dalam penelitian ini, data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, studi kepustakaan, dan dokumentasi. Metode pengambilan data dengan purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tanah merah di Panglukatan Beji Selati dapat digunakan untuk penyembuhan penyakit kulit karena adanya kepercayaan masyarakat serta kandungan mineral seperti seng (Zn), tembaga (Cu), besi (Fe), dan magnesium (Mg). Tata cara penggunaan tanah merah di Panglukatan Beji Selati terdapat pada rangkaian ritual melukat yang tidak dapat dipisahkan untuk mendapatkan suatu manfaat. Serta implikasi dari penggunaan tanah merah adalah dapat mengobati sakit gigi, meredakan nyeri otot, menjaga kesehatan kulit, mengatasi rematik dan nyeri pada daerah perut, dan menyegarkan tubuh, serta menunda tanda penuaan.