Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Optimasi waktu pemanasan awal dan waktu pasteurisasi PEF terhadap asam lemak bebas, vitamin C, dan pH pada pengolahan susu Angky Wahyu Putranto; Anugerah Dany Priyanto; Teti Estiasih; Widyasari Widyasari; Yushinta Aristina Sanjaya
AGROINTEK Vol 16, No 3 (2022)
Publisher : Agroindustrial Technology, University of Trunojoyo Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/agrointek.v16i3.13173

Abstract

RSM (Response Surface Methodology) is one method that is widely used for process optimization. The purpose of this study was to obtain the optimum combination of treatments in milk processing. The combination of treatments given was pre-heating time and pulsed electric field time with response levels of free fatty acids (%), vitamin C (mg/ml), and pH. The pre-heating temperature used was 70ºC and the voltage of pulsed electric field was 15 kV/cm. Software Design Expert 13 was used to optimize the milk processing. The optimum condition obtained was a combination of heating time treatment for 5 minutes and pulsed electric field time of 135.608 seconds. The combination of these treatments resulted in a response of free fatty acids levels of 0.002%, vitamin C of 0.217 mg/ml, and pH value of 7.087. The desirability results or results accuracy of the optimum solution show a value of 0.441. The PEF utilization as a low-temperature milk processing can improve milk quality. Optimization of the use initial temperature in combination with PEF is usefull for the effectiveness of milk processing
Pendampingan Wawasan Sertifikasi Halal dan Izin Edar BPOM pada CV Milkinesia Nusantara Anugerah Dany Priyanto; Angky Wahyu Putranto; Widyasari; Teti Estiasih; Faiz Ramadhani
Abdi-mesin: Jurnal Pengabdian Masyarakat Teknik Mesin Vol. 2 No. 2 (2022): Abdimesin
Publisher : Program Studi Teknik Mesin Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/abdi-mesin.v2i2.67

Abstract

Mayoritas penduduk Indonesia adalah memeluk agama Islam, sehingga kehalalan suatu produk pangan sangat diperhatikan. Kehalalan produk pangan dan izin edar Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) merupakan bentuk perlindungan konsumen, karena dengan adanya izin edar BPOM membuat masyarakat menjadi lebih tenang dan merasa aman ketika akan mengkonsumsi suatu produk pangan. Sertifikasi Halal dan izin edar BPOM merupakan bentuk perlindungan konsumen yang ditetapkan oleh Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) dan BPOM. Permasalahan yang dialami oleh CV Milkinesia Nusantara adalah belum adanya sertifikasi Halal dan Izin edar BPOM. Tidak adanya sertifikasi Halal dan izin edar BPOM, produk CV Milkinesia Nusantara tidak dapat dipasarkan kedalam mini market, supermarket, dan luar daerah. Produk CV Milkinesia Nusantara juga kalah bersaing dengan produk lain yang telah memiliki sertifikasi Halal dan izin edar BPOM karena lebih dapat dipercaya oleh masyarakat. Permasalahan selanjutnya adalah kurangnya pengetahuan dan pemahaman karyawan CV Milkinesia Nusantara tentang pentingnya sertifikasi Halal dan izin edar BPOM. Tujuan dari pengabdian masyarakat ini adalah membantu karyawan CV Milkinesia Nusantara untuk meningkatkan pemahaman dan pengetahuan tentang pentingnya sertifikasi Halal dan izin edar BPOM. Hasil dari pengabdian masyarakat ini adalah karyawan CV Milkinesia Nusantara mendapatkan peningkatan pemahaman dan pengetahuan tentang pentingnya sertifikasi Halal dan izin edar BPOM yang akhirnya dalam waktu dekat CV Milkinesia Nusantara akan berusaha mendapatkan sertifikasi Halal dan izin edar BPOM.
Evaluation of Microbial Numbers and Physical Properties of Milk Preserved with Different Time of Pre-Heating and Pulsed Electric Fields (PEF) Exposure Anugerah Dany Priyanto; Teti Estiasih; Angky Wahyu Putranto; Widyasari Widyasari; Rahmawati Rahmawati
Jurnal Ilmu dan Teknologi Hasil Ternak (JITEK) Vol. 17 No. 3 (2022)
Publisher : Faculty of Animal Science Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jitek.2022.017.03.6

Abstract

Milk production is intended for human consumption; hence preservation technology is required while maintaining the sensory and nutritional attributes. Some of technologies applied in milk are the use of pre-heating combined with pulsed electric fields (PEF) exposure. The aim of this study was to examine the effect of combination food preservation techniques using pre-heating and PEF with various conditions. The raw milk first received the pre-heating treatment at 70 ËšC, followed by PEF exposure. A completely randomized design (CDR) was applied in this research. It used two factors, namely factor I (pre-heating duration: 10, 20, and 30 minutes), and factor II (PEF exposure duration: 2, 4, and 6 minutes) with three replications, resulting in nine (9) treatments. The results reveal that there was a bacterial reduction within the range of 0.70-1.06 log CFU/mL. Besides, the increasing duration of pre-heating combined with PEF exposure decrease the values of viscosity, emulsion stability, and lightness of raw milk samples. Moreover, the most effective treatment observed in the raw milk-treated with pre-heating of 10 minutes and PEF of 2 minutes, with the level of TPC, viscosity, emulsion stability, and lightness of 1.88 log CFU/mL, 14.65 cP, and 95.65%, respectively
OPTIMASI OPTIMASI WAKTU ¬PRE-HEATING DAN WAKTU PULSED ELECTRIC FIELD TERHADAP TOTAL MIKROBA DAN SIFAT FISIK SUSU Angky Wahyu Putranto; Anugerah Dany Priyanto; Teti Estiasih; Widyasari Widyasari; Hadi Munarko
Jurnal Ilmiah Rekayasa Pertanian dan Biosistem Vol 10 No 1 (2022): Jurnal Ilmiah Rekayasa Pertanian dan Biosistem
Publisher : Fakultas Teknologi Pangan & Agroindustri (Fatepa) Universitas Mataram dan Perhimpunan Teknik Pertanian (PERTETA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (621.182 KB) | DOI: 10.29303/jrpb.v10i1.321

Abstract

Pulsed electric field (PEF) atau metode kejut listrik tegangan tinggi merupakan salah satu metode pengolahan non-termal yang dapat diaplikasikan untuk membunuh mikroorganisme pada susu segar. Penggunaan PEF untuk pasteurisasi susu dapat dikombinasikan dengan perlakuan pemanasan awal (pre-heating) untuk meningkatkan letalitas terhadap mikroorganisme maupun untuk menghasilkan susu dengan karakteristik mutu yang diinginkan. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan optimasi waktu pre-heating dan waktu PEF pada pengolahan susu pasteurisasi. Optimasi dilakukan dengan menggunakan metode response surface methodology model central composite design (RSM-CCD). Susu segar dengan volume 2,5 L dipanaskan pada suhu 70°C selama 10-30 menit (perlakuan pre-heating) dilanjutkan dengan pemberian kejut listrik (15 kV/cm, 8,197 kHz, 66 µs) selama 2-6 menit. Proses pasteurisasi dilakukan di dalam bejana berpengaduk dengan kecepatan 50 rpm. Respon yang diuji terdiri dari total cemaran (TPC), viskositas, stabilitas emulsi, dan tingkat kecerahan. Hasil optimasi waktu pasteurisasi yang direkomendasikan berdasarkan analisis RSM-CCD, yaitu pre-heating selama 10 menit dilanjutkan dengan PEF selama 3,907 menit dengan nilai desirability 0,614. Optimasi proses pasteurisasi menghasilkan prediksi nilai TPC, viskositas, stabilitas emulsi, dan kecerahan susu hasil optimasi secara berurutan sebesar 2,126 log cfu/ml, 4,997 cP, 14,862 %, dan 93,703.
PEMANFAATAN TALAS BERDAGING UMBI KUNING (Colocasia esculenta (L.) Schott) DALAM PEMBUATAN COOKIES Syarifa Ramadhani Nurbaya; Teti Estiasih
Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol. 1 No. 1 (2013)
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Talas berdaging umbi kuning yang memiliki rasa enak dan bertekstur pulen banyak dijumpai di Kota Malang. Talas dapat diolah menjadi tepung dan dimanfaatkan sebagai bahan dasar cookies. Berdasarkan penelitian pendahuluan, adonan cookies berbahan dasar tepung talas sulit menjadi kompak. Peningkatan presentase margarin dan penambahan pati jagung membantu melembutkan dan mengompakkan adonan. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh rasio tepung talas:pati jagung dan penambahan margarin terhadap karakteristik cookies, serta menentukan Angka Kecukupan Gizi (AKG) per takaran saji cookies perlakuan terbaik. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok dengan 2 faktor, yaitu rasio tepung talas:pati jagung (100:0, 80:20, 60:40) dan tingkat penambahan margarin (75%, 85%, 95%). Analisis data menggunakan metode ANOVA, dilanjutkan uji DMRT atau BNT (α = 5%). Pemilihan perlakuan terbaik menggunakan metode pembobotan/De Garmo. Perlakuan terbaik diperoleh pada perlakuan rasio tepung talas:pati jagung 60:40 dan tingkat penambahan margarin 85%. AKG lemak, protein, dan karbohidrat per takaran saji cookies adalah 15,20%, 1,20% dan 6,12%.   Kata Kunci: Cookies, margarin, pati jagung, talas