Gardu induk adalah komponen penting dalam sistem distribusi energi listrik yang berperan sebagai penghubung utama untuk mengalirkan listrik dari pembangkit ke konsumen. Secara khusus, fungsi utama dari gardu induk adalah untuk melakukan transformasi daya listrik sehingga dapat disalurkan secara efektif dan efisien. Petir dapat merusak peralatan tegangan tinggi di jaringan distribusi. Tegangan tinggi dari sambaran petir dapat menyebabkan flashover jika isolasi tidak cukup baik. Di Indonesia, yang merupakan negara tropis, kerapatan petir cukup tinggi, yaitu antara 5 hingga 15 sambaran per kilometer setiap tahun. Lightning arrester adalah perangkat yang awalnya berfungsi sebagai isolator, namun saat terkena petir, ia menjadi konduktor dengan resistansi rendah untuk mengalirkan arus ke tanah. Arrester sangat penting untuk melindungi peralatan listrik dari bahaya tegangan lebih, terutama yang disebabkan oleh petir. Keberhasilan perlindungan peralatan listrik tergantung pada pemilihan, pemasangan, dan perawatan lightning arrester yang tepat.Tujuan dari peneltian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis kinerja arrester berdasrkan arus bocor dan suhu body arrester yang dihasilkan terhadap pemilihan 2 bahan yang berbeda yaitu porselen dan polimer. Analisis dilakukan dengan pengambilan data langsung di PT. PLN (Persero) UPT Purwokerto GISTET 500 kV Adipala.Hasil penelitian perhitungan arus bocor Hasil analisis selama empat tahun terakhir menunjukkan adanya perbedaan nilai arus bocor antara arrester porselen dan arrester polimer dalam merespon sambaran arus petir. Dari data ini, dapat dilihat bahwa suhu pada body arrester polimer lebih stabil dan cenderung lebih rendah dibandingkan dengan arrester porselen.