Gas bio sebagai energi alternatif yang berasal dari feses ternak dapat digunakan sebagai sumber panasdalam penetasan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas gas bio sebagai sumber energi panasdalam penetasan telur ayam kampung. Penelitian dilaksanakan di Kelompok Ternak Harapan Jaya, KecamatanDeli Tua, Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara dari bulan Maret 2013 – Mei 2013. Rancanganyang dipakai dalam penelitian ini adalah rancangan petak terbagi (RPT) dengan menggunakan 2 faktor dan 4ulangan. Faktor pertama sebagai petak utama pemutaran telur (4, 6, 8 kali/hari), faktor kedua sebagai anak petaksumber panas (listrik dan gas bio) dan Penelitian ini menggunakan 120 butir telur ayam kampung dengan bobotrata-rata (47,5 ± 3,42 g). Hasil penelitian menunjukan bahwa pada perlakuan frekuensi pemutaran diperolehfertilitas sebesar 100%, mortalitas tertinggi pada R1 sebesar 30%, dan daya tetas tertinggi pada R3 sebesar95%, sedangkan untuk perlakuan sumber panas diperoleh fertilitas 100%, mortalitas tertingi pada P1 sebesar18,33%, dan daya tetas tertinggi pada P2 sebesar 83,33%. Interaksi perlakuan antara frekuensi pemutaran dansumber panas menunjukkan fertilitas sebesar 100%, mortalitas tertinggi pada R1P1 sebesar 30%, dan daya tetastertinggi pada R3P2 sebesar 95%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan frekuensi pemutaran telurmemberikan hasil yang berbeda nyata (P>0,05) terhadap mortalitas dan daya tetas, sedangkan perlakuan sumberpanas pememberikan hasil yang tidak berbeda nyata (P > 0,05) terhadap mortalitas dan daya tetas. Hasilpenelitian menunjukkan bahwa interaksi antara frekuensi pemutaran dan sumber panas dalam penetasan tidakberbeda nyata (P > 0,05) terhadap mortalitas dan daya tetas telur ayam kampung. Dapat disimpulkan bahwa gasbio dapat dijadikan sebagai energi alternatif panas dalam penetasan telur ayam kampung.