Tri Hesti Wahyuni
Program Studi Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Indonesia

Published : 26 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 26 Documents
Search

PEMANFAATAN JERAMI PADI FERMENTASI DENGAN MOD-71 TERHADAP PERFORMANS DOMBA SEI PUTIH JANTAN: Utilization of Fermented Rice Straw by Mod-71 on Performaces of Sei Putih Lamb Mhd. Firman Ketaren; Tri Hesti Wahyuni; Zulfikar Siregar
Jurnal Peternakan Integratif Vol. 1 No. 3 (2012): Jurnal Peternakan Integratif
Publisher : Talenta Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (298.22 KB) | DOI: 10.32734/jpi.v1i3.2685

Abstract

Jerami padi yang difermentasi dengan MOD-71 berperan dalam peningkatan kandungan protein pakanyang berimplikasi pada peningkatan konsumsi bahan kering. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuipenggunaan jerami padi yang difermentasi dengan berbagai level MOD-71 terhadap konsumsi pakan,pertambahan bobot badan, dan konversi pakan Domba Sei Putih. Penelitian dilaksanakan di Fakultas PertanianUniversitas Sumatera Utara pada bulan Mei 2012 - Agustus 2012. Rancangan yang digunakan dalam penelitianini adalah rancangan acak kelompok (RAK) dengan 4 perlakuan dan 3 kelompok. Penelitian ini menggunakan12 ekor domba dengan bobot awal rata-rata 10,675 + 0,30 kg, 12,762 + 0,22 kg, dan + 14,637 + 0,24 kg.Perlakuan terdiri atas P0 (jerami padi tanpa fermentasi); P1 (jerami fermentasi dengan 2cc MOD-71); P2 (jeramifermentasi dengan 4cc MOD-71); dan P3 (jerami fermentasi dengan 6cc MOD-71). Hasil penelitianmenunjukkan bahwa pemberian jerami fermentasi MOD-71 tidak berbeda nyata (P > 0.05) terhadap konsumsipakan, pertambahan bobot badan dan konversi pakan Domba Sei Putih. Hasil penelitian menunjukkan rataankonsumsi pakan 497,40 (g/ekor/hari). Rataan pertambahan bobot badan 21,13 (g/ekor/hari). Rataan konversipakan 23,58.
ANALISIS USAHA PEMANFAATAN DAUN KELAPA SAWIT FERMENTASI DENGAN Aspergillus niger DAN LIMBAH PABRIK KELAPA SAWIT TERHADAP PERFORMANS SAPI BALI JANTAN: Analysis of Utilization of Oil Palm Frond Fermented by Aspergillus niger and Oil Palm Mill Waste on Performances of Males Bali Cattle Dani Jefri; Armyn Hakim Daulay; Tri Hesti Wahyuni
Jurnal Peternakan Integratif Vol. 2 No. 1 (2013): Jurnal Peternakan Integratif
Publisher : Talenta Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (289.854 KB) | DOI: 10.32734/jpi.v2i1.2705

Abstract

Pemberian pelepah sawit fermentasi dalam pakan memberi nilai ekonomis dan meningkatkankeuntungan penggemukan sapi bali jantan lepas sapih. Penelitian ini akan dilaksanakan di Dusun 1 (sembat)Nagori Marihat Baris Kecamatan Dolok Marlawan Kabupaten Simalungun.Penelitian ini telah dilaksanakanselama tiga bulan yang dimulai pada bulan Januari 2013 sampai Mei 2013. Penelitian ini menggunakan 12 ekorsapi bali jantan dengan rancangan acak kelompok, terdiri atas 4 kelompok yang dibedakan berdasarkan bobotbadan sapi. Ada tiga perlakuan yaitu P0 (ransum dengan 25% pelepah kelapa sawit segar), P1 (ransum dengan20% pelepah kelapa sawit fermentasi) dan P2 (ransum dengan 30% pelepah kelapa sawit fermentasi). Hasilpenelitian menunjukkan bahwa rataan laba tertinggi adalah pada perlakuan P1 memberikan keuntungan sebesarRp. 2.146.046.- dan terkecil pada perlakuan P0 dengan memberikan keuntungan sebesar Rp. 1.570.177.-. Rataanreturn cost ratio (R/C) tertinggi adalah pada perlakuan P1 sebesar 1.52 dan terkecil pada perlakuan P0 sebesar1.40. Rataan Income Over Feed Cost (IOFC) tertinggi pada perlakuan P1 sebesar Rp. 2.349.296.- dan yangterendah pada perlakuan P0 sebesar Rp. 1.794.927.-. Kesimpulan adalah pemanfaatan daun kelapa sawit yangdifermentasai dengan Aspergillus niger dapat digunakan sebagai bahan pakan alternatif pada pakan sapi bali.
ANALISIS USAHA PEMANFAATAN POD KAKAO (Theobroma cacao L.) YANG DIFERMENTASI DENGAN Rhizopus sp, Saccharomyces sp dan Lactobacillus sp TERHADAP BABI JANTAN PERANAKAN LANDRACE: Financial Analysis of Utilization of Pod Cacao (Theobroma cacao L.) Fermented with Rhizopus sp, Saccharomyces sp and Lactobacillus sp for Male Swine Landrace Crossbreed Idris Kristian Pardosi; Tri Hesti Wahyuni; Usman Budi
Jurnal Peternakan Integratif Vol. 2 No. 1 (2013): Jurnal Peternakan Integratif
Publisher : Talenta Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (290.837 KB) | DOI: 10.32734/jpi.v2i1.2707

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui analisis usaha dari pemanfaatan pod kakao difermentasi denganRhizopus sp, Sacharomyces sp dan Lactobacillus sp pada ternak babi peranakan landrace selama penggemukan.Analisis usaha yang dapat dilihat dari Laba-rugi, IOFC (Income Over Feed Cost) dan R/C ratio (Revenue CostRatio). Penelitian dilaksanakan di Jalan Pintu Air Kwala Bekala Medan Johor dari bulan Juli sampai bulanSeptember 2012. Penelitian menggunakan 20 ekor ternak babi jantan peranakan Landrace dengan rataan bobotbadan awal kelompok 1-5 : 24,76±1,31 kg; 29,73±1,15 kg; 36,30±4,41 kg; 43,38±2,22 kg; dan 49,43±2,32 kg.Perlakuan yang diberikan adalah P0 (0%), P1 (10%), P2 (20%) dan P3 (30%) pod kakao fermentasi dalamransum. Hasil penelitian menunjukkan bahwa analisis usaha pemanfaatan kulit kakao yang difermentasi denganRhizopus sp, Saccharomicyes sp dan Lactobacillus sp memberikan hasil yang berbeda. Hasil penelitian untukperlakuan P0, P1, P2 dan P3: nilai Biaya produksi (Rp/ekor) berturut-turut 1.545.410,6, 1.489.161,7,1.451.537,5 dan 1.465.170,6, Hasil produksi (Rp/ekor) berturut-turut 1.953.840, 1.888.880, 1.850.800 and1.760.640, Laba-rugi (Rp/ekor) berturut-turut 430.829,38; 422.118,34; 421.662,49 dan 317.869,4, IOFCberturut-turut (Rp/ekor) 901.600; 875.280; 841.680; dan 722.960, R/C ratio berturut-turut 1,28; 1,28; 1,29; dan1,21. Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah usaha pemanfaatan pod kakao yang difermentasi denganRhizopus sp, Saccharomicyes sp dan Lactobacillus sp layak pada ternak babi.
PEMANFAATAN PELEPAH DAUN KELAPA SAWIT FERMENTASI DENGAN Aspergilus niger TERHADAP PERFORMANS SAPI BALI JANTAN: Utilization of Oil Palm Frond Fermented by Aspergilus niger on Performances of Bali Cattle Males Musa Seno Ibrahim; Usman Budi; Tri Hesti Wahyuni
Jurnal Peternakan Integratif Vol. 2 No. 1 (2013): Jurnal Peternakan Integratif
Publisher : Talenta Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (289.575 KB) | DOI: 10.32734/jpi.v2i1.2709

Abstract

Pemberian pelepah daun kelapa sawit fermentasi dalam pakan memberi nilai ekonomis danmeningkatkan keuntungan penggemukan sapi bali jantan lepas sapih. Penelitian ini dilaksanakan di Dusun 1(Sembat) Nagori Marihat Baris Kecamatan Dolok Marlawan Kabupaten Simalungun. Penelitian ini telahdilaksanakan selama tiga bulan yang dimulai pada bulan Januari 2013 sampai Mei 2013. Penelitian inimenggunakan 12 ekor sapi bali jantan dengan rancangan acak kelompok, terdiri atas 4 kelompok yangdibedakan berdasarkan bobot badan sapi (R1 = 102,33 kg ± 9,29; R2 = 121,00 kg ± 6,56; R3 = 140,67 kg ±5,03; dan R4 = 162,67 kg ± 7,51). Ada tiga perlakuan yaitu P0 (ransum dengan 25% pelepah daun kelapa sawitsegar), P1 (ransum dengan 20% pelepah daun kelapa sawit fermentasi) dan P2 (ransum dengan 30% pelepahdaun kelapa sawit fermentasi). Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pemanfaatan Pelepah Daun Kelapa Sawityang difermentasi Aspergillus niger terhadap Performans Sapi Bali Jantan terhadap konsumsi pakan(kg/ekor/hari) 5,62; 5,94; dan 5,64. Rataan pertambahan bobot badan (g/ekor/hari) 0,46; 0,65 dan 0,53. Konversipakan 12,19; 9,46 dan 10,25. Uji statistik menunjukkan bahwa pelepah daun kelapa sawit fermentasi berbedanyata (P<0.05) terhadap konsumsi pakan, pertambahan bobot badan dan menurunkan konversi pakan sapi balijantan. Kesimpulan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa fermentasi pelepah daun kelapa sawit denganmenggunakan Asprgillus niger dapat meningkatkan konsumsi dan pertambahan bobot badan serta menurunkankonversi pakan sapi bali dibandingkan dengan pelepah kelapa sawit segar.
PEMANFAATAN KULIT DAGING BUAH KOPI FERMENTASI DENGAN MIKROORGANISME LOKAL TERHADAP PERFORMA KERBAU MURRAH JANTAN: Utilization of Pod Coffee Fermented by Local Microorganism on Performance of Murrah Buffalo Males Wesly Pebri Sihombing; Iskandar Sembiring; Tri Hesti Wahyuni
Jurnal Peternakan Integratif Vol. 2 No. 1 (2013): Jurnal Peternakan Integratif
Publisher : Talenta Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (304.263 KB) | DOI: 10.32734/jpi.v2i1.2712

Abstract

Kulit daging buah kopi yang difermentasi dengan mikroorganisme lokal meningkatkan kandunganprotein yang berimplikasi pada peningkatan kualitas pakan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruhpemberian kulit daging buah kopi yang difermentasi dengan mikroorganisme lokal dalam konsentrat terhadapkonsumsi pakan, pertambahan bobot badan dan konversi pakan kerbau murrah jantan (Bubalus bubalis).Penelitian dilaksanakan di Balai Pembibitan Ternak Unggul Babi dan Kerbau di desa Silangit KecamatanSiborong-borong Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara pada bulan April 2012 – September 2012.Penelitian ini menggunakan empat ekor kerbau Murrah jantan dengan rataan bobot awal 174,23 ± 11,57 kg.Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan bujur sangkar latin (RBSL) dengan 4perlakuan. Perlakuan terdiri atas P0 (20% kulit kopi tanpa fermentasi dalam konsentrat); P1 (10% kulit kopifermentasi dalam konsentrat); P2 (20% kulit kopi fermentasi dalam konsentrat) dan P3 (30% kulit kopifermentasi dalam konsentrat). Hasil penelitian menunjukkan rataan konsumsi pakan berdasarkan bahan kering(kg/ekor/hari) pada perlakuan P0, P1, P2 dan P3 berturut-turut adalah 6,51; 7,06; 6,93 dan 6,87. Rataanpertambahan bobot badan (Kg/ekor/hari) pada perlakuan P0, P1, P2 dan P3 berturut-turut adalah 0,46; 0,67;0,58 dan 0,53. Rataan konversi pakan pada perlakuan P0, P1, P2 dan P3 berturut-turut adalah 14,29; 10,53;12,60 dan 12,90. Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa pemberian berbagai level kulit kopi fermentasidengan mikroorganisme lokal berbeda nyata (P<0,05) terhadap konsumsi pakan dan konversi pakan, namunberbeda sangat nyata (P<0,01) terhadap pertambahan bobot badan kerbau murrah. Kesimpulan dari penelitianini adalah Kulit daging buah kopi yang difermentasi dengan mikroorganisme lokal memberikan pengaruh positifterhadap konsumsi pakan, pertambahan bobot badan, konversi pakan dan dapat dimanfaatkan sebagai bahanpakan alternatif sampai level 30% dalam konsentrat kerbau Murrah (Bubalus bubalis).
PEMANFAATAN ENZIM PAPAIN KASAR DALAM UPAYA MENINGKATKAN KUALITAS DAGING KUDA TUA AFKIR DI KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN: Utilization of Crude Papain Enzyme to Improve Quality Old Horse that has been Rejected at Humbang Hasundutan District Wiwiet Gesty Utami; Nurzainah Ginting; Tri Hesti Wahyuni
Jurnal Peternakan Integratif Vol. 2 No. 2 (2014): Jurnal Peternakan Integratif
Publisher : Talenta Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (54.379 KB) | DOI: 10.32734/jpi.v2i2.2715

Abstract

Daging kuda tua afkir memiliki karakteristik yang alot/liat, sehingga diperlukan pengelolaan untukmeningkatkan keempukan daging kuda. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perendaman enzimpapain kasar terhadap keempukan, pH, susut masak, daya mengikat air, uji organoleptik dan uji mikrobiologi.Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Teknologi Pangan Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utaradari bulan Juli - Agustus 2013. Rancangan yang dipakai dalam penelitian ini adalah rancangan acak lengkappola faktorial (RAL Faktorial) menggunakan 2 faktor yaitu: konsentrasi enzim papain kasar (A) : (0, 0,25 ml/gdan 0,5 ml/g) dan waktu perendaman (B) : (60, 90 dan 120 menit). Parameter yang dianalisis yaitu keempukan,pH, susut masak, daya mengikat air, uji organoleptik (tekstur, kesan jus, rasa dan keempukan) dan ujimikrobiologi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi enzim papain kasar memberikan pengaruhberbeda sangat nyata (P<0.01) terhadap keempukan, susut masak, daya mengikat air dan uji organoleptik.Sedangkan waktu perendaman berbeda nyata (P<0.05) terhadap uji organoleptik keempukan. Hasil terbaikdiperoleh pada perendaman konsentrasi enzim papain kasar 0,5ml/g dengan waktu perendaman 120 menit.
PEMANFAATAN ECENG GONDOK FERMENTASI TERHADAP KARKAS DAN NON KARKAS DOMBA LOKAL JANTAN LEPAS SAPIH: The Utilization of Fermented Water Hyacinth on Carcass and Non Carcass Local Weaning Ram Lusiyana Wanti Sihite; Tri Hesti Wahyuni; Nevy Diana Hanafi
Jurnal Peternakan Integratif Vol. 2 No. 2 (2014): Jurnal Peternakan Integratif
Publisher : Talenta Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (462.789 KB) | DOI: 10.32734/jpi.v2i2.2719

Abstract

Eceng gondok merupakan salah satu limbah masyarakat yang dapat digunakan untuk memenuhikurangnya kebutuhan pakan hijauan ternak domba. Eceng gondok dapat dijadikan sebagai pakan ternak denganfermentasi MOL dan Tricoderma harzianum untuk menaikkan tingkat palatabilitas dan kandungan nutrisi darieceng gondok tersebut. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Biologi Ternak Program Studi PeternakanFakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara dari bulan Agustus sampai bulan Nopember 2013 menggunakan20 ekor domba lokal jantan dengan rataan bobot badan 8,30±1,16 kg/ekor. Rancangan yang dipakai dalampenelitian ini adalah rancangan acak lengkap (RAL) menggunakan 5 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan terdiridari P0: 0% (tanpa eceng gondok fermentasi), P1: 60% eceng gondok fermentasi MOL, P2: 60% eceng gondokfermentasi Trichoderma harzianum, P3: 100% eceng gondok fermentasi MOL, P4: 100% eceng gondokfermentasi Trichoderma harzianum. Hasil penelitian menunjukkan pemberian eceng gondok yang difermentasiMOL dan Trichoderma harzianum tidak memberikan pengaruh nyata (P>0,05) terhadap bobot karkas,persentase karkas, bobot non karkas dan persentase non karkas. Rataan bobot karkas dengan perlakuan P0, P1,P2, P3 dan P4 (kg/ekor) 3,06, 2,93, 3,12, 3,12 dan 2,76. Rataan persentase karkas (%) 38,47, 36,66, 36,82, 36,09dan 34,38. Rataan bobot non karkas (kg/ekor) 4,65, 4,31, 4,60, 4,38 dan 3,82. Rataan persentase non karkas (%)58,73, 53,91, 55,02, 50,82 dan 52,89. Kesimpulan dari penelitian ini adalah pemanfaatan eceng gondokfermentasi tidak memberikan pengaruh nyata terhadap bobot karkas dan non karkas namun dapat digunakansebagai pakan alternatif.
KECERNAAN PAKAN BERBENTUK PELET MENGANDUNG KULIT PISANG RAJA FERMENTASI DENGAN MIKROORGANISME LOKAL DIBANDINGKAN DENGAN Trichoderma harzianum PADA KELINCI REX JANTAN LEPAS SAPIH (: Feed Digestibility of Pellets Containing Banana Peel Fermentation with Local Microorganism and Trichoderma harzianum on Weaning Male Rex Rabbit Julius Syah Putra Ginting; Tri Hesti Wahyuni; Armyn Hakim Daulay
Jurnal Peternakan Integratif Vol. 2 No. 2 (2014): Jurnal Peternakan Integratif
Publisher : Talenta Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (79.837 KB) | DOI: 10.32734/jpi.v2i2.2720

Abstract

Pemanfaatan kulit pisang raja perlu dimaksimalisasi dengan perlakuan fermentasi. Penelitian inibertujuan untuk menguji level penggunaan kulit pisang raja yang difermentasi dalam pakan kelinci Rex jantanlepas sapih. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Biologi Ternak Program Studi Peternakan, FakultasPertanian, Universitas Sumatera Utara selama 3 bulan, dimulai bulan Agustus 2013-November 2013. Penelitianini menggunakan 21 ekor kelinci Rex jantan dengan bobot awal 732±66,74 g dan rancangan yang digunakanadalah rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri atas 7 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan terdiri atas ransumP0 (ransum kulit pisang raja tanpa fermentasi 45%), P1 - P3 (ransum kulit pisang raja fermentasi MOL denganlevel P1: 15%, P2: 30%, P3: 45%), dan P4 - P6 (ransum kulit raja fermentasi Trichoderma harzianum denganlevel P4: 15%, P5: 30%, P6: 45%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa rataan kecernaan bahan kering (%) P0,P1, P2, P3, P4, P5, dan P6 adalah 60,81; 61,64; 62,68; 60,35; 59,09; 58,14; dan 57,31, sedangkan rataankecernaan bahan organik (%) 66,69; 66,71; 68,89; 66,17; 63,83; 63,70; dan 63,63. Kecernaan bahan kering danbahan organik P2 lebih baik dibandingkan perlakuan lainnya (P<0,05). Kesimpulan penelitian menunjukkanbahwa kulit pisang raja yang telah difermentasi dengan MOL dapat dimanfaatkan maksimum sampai level 30%sebagai bahan pakan kelinci Rex jantan lepas sapih.
PEMANFAATAN ECENG GONDOK FERMENTASI SEBAGAI PAKAN DOMBA LOKAL JANTAN LEPAS SAPIH: Utilization of Fermented Water Hyacinth as a Feed on Weaning Local Male Sheep Nurtati Natalia Nababan; Tri Hesti Wahyuni; Nevy Diana Hanafi
Jurnal Peternakan Integratif Vol. 2 No. 2 (2014): Jurnal Peternakan Integratif
Publisher : Talenta Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (289.394 KB) | DOI: 10.32734/jpi.v2i2.2722

Abstract

Eceng gondok merupakan tanaman gulma yang dapat digunakan sebagai bahan pakan ternak dombamelalui proses fermentasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian eceng gondok yangdifermentasi MOL dan Trichoderma harzianum terhadap konsumsi, pertambahan bobot badan dan konversipakan domba lokal jantan lepas sapih. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium biologi ternak, FakultasPertanian, Universitas Sumatera Utara pada bulan Agustus–November 2013 yang menggunakan 20 ekor dombadengan rataan bobot badan awal 8,30±1,16 kg. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalahrancangan acak lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan ini terdiri atas P0 (konsentrat +100% rumput); P1 (konsentrat + 40% rumput + 60% eceng gondok fermentasi MOL); P2 (konsentrat + 40%rumput+ 60% eceng gondok fermentasi Trichoderma harzianum); P3 (konsentrat + 100% eceng gondokfermentasi MOL); P4 (konsentrat + 100% eceng gondok fermentasi Trichoderma harzianum). Hasil penelitianmenunjukkan tidak berbeda nyata (P>0,05), dimana rataan konsumsi pakan (g/ekor/hari) dengan perlakuan P0,P1, P2, P3 dan P4 adalah 472,04; 425,27; 433,93; 435,12 dan 402,69. Rataan pertambahan bobot badan(g/ekor/hari) 28,10; 28,72; 28,57; 28,24 dan 28,93. Rataan konversi pakan 16,79; 14,83; 15,12; 15,39 dan 13,95.Pemanfaatan eceng gondok fermentasi MOL dan Trichoderma harzianum tidak memberikan pengaruh yangnyata terhadap konsumsi pakan, pertambahan bobot badan dan konversi pakan pada domba lokal jantan lepassapih selama 4 bulan.
ANALISIS USAHA PEMANFAATAN ECENG GONDOK FERMENTASI SEBAGAI PAKAN DOMBA LOKAL JANTAN LEPAS SAPIH: The Bussiness Analysis of Fermented Water Hyacinth Utilization on Weaning Local Sheep Male Ronald Situmorang; Tri Hesti Wahyuni; Armyn Hakim Daulay
Jurnal Peternakan Integratif Vol. 2 No. 2 (2014): Jurnal Peternakan Integratif
Publisher : Talenta Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (74.282 KB) | DOI: 10.32734/jpi.v2i2.2723

Abstract

Eceng gondok merupakan salah satu gulma yang dapat digunakan untuk meningkatkan keuntunganbagi peternak domba. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis usaha penggunaan eceng gondok fermentasisebagai pakan domba lokal jantan lepas sapih.Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Biologi Ternak ProgramStudi Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara dari bulan Agustus sampai bulan Nopember2013menggunakan 20 ekor domba lokal jantan dengan rataan bobot badan 8,30±1,16 kg/ekor. Data diambil dari5 perlakuan yaitu P0 : 100% rumput, P1 : 40% rumput + 60% Eceng gondok fermentasi MOL, P2 : 40% rumput+ 60% Eceng gondok fermentasi Trichoderma harzianum, P3 : 100% Eceng gondok fermentasi MOL, dan P4 :100% Eceng gondok fermentasi Trichoderma harzianum. Metode yang digunakana dalah metode survey.Parameter yang diteliti adalah total biaya produksi, total hasil produksi, analisis laba/rugi, revenue cost ratio(R/C ratio) dan income over feed cost (IOFC). Hasil penelitian menunjukkan rataan total biaya produksi (Rp)435.192; 425.116; 453.200; 443.553 dan 413.248. Rataan total hasil produksi (Rp)441.400;440.400;462.800;460.300 dan 435.000. Rataan analisis laba/rugi (Rp) 6.208,5; 15.283,9; 9.599,9;16.747 dan 21.752,5. Rataan IOFC (Rp) 31.806,3; 40.881,7; 35.197,8; 42.344,9 dan 48.650,3. Rataan R/Cratio1,019; 1,037; 1,022; 1,038 dan 1,056. Kesimpulan dari penelitian ini adalah pemanfaatan enceng gondokfermentasi dapat meningkatkan keuntungan penggemukan ternak domba lokal jantan lepas sapih.