Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menduga jarak genetik mahalonobis diantara rumpunkelinci. Penelitian dilakukan di kelompok tani Rehna Latersia Berastagi (Sumatera Utara) menggunakan 227ekor dari 20 rumpun kelinci yaitu kelinci Rex, English Spot (ES), Angora Inggris (AI), Angora Francis (AF),Vlaamse Reus (VR), Lyon, Lop, Dwarfth, Lilo (Lyon x Lop), Loplylo (Lokal Lop x Lilo), Lyplyp (F1 Lilo),Anglolylo (Anggora Lokal x Lilo), Loes (Lokal x ES), Lela (Loes x Lyang), Lorex (Lokal x Rex), Lovla (Lokalx VR), Lilolop (Lilo x Lop), Lyalya (F1 Lyang), Angrexlya ((Anggora x Rex) x Lyang), dan Lyang (Lyon xAnggora). Pengambilan data dilakukan pada kepala (panjang, lebar), telinga (panjang, lebar), dada (lingkar,dalam, lebar), panjang tulang (radius-ulna, humerus, tibia, femoris, punggung), lebar pinggul, panjang bulu(punggung, pinggul, kepala diantara telinga, kepala diantara mata dan perut). Hasil penelitian menunjukkanbahwa kelinci ES, VR, Lovla dan Loes memiliki ukuran tubuh lebih besar sedangkan AI dan AF memilikirambut yang lebih panjang dibandingkan dengan galur kelinci lainnya, pohon fenogram membentuk empatkelompok kekerabatan, jarak genetik paling jauh ditunjukkan antara kelinci VR dengan Dwarfth (8,24), ESdengan Dwarfth (8,28), jarak genetik dekat ditunjukkan Loplylo dengan Lilo (1,31), dan Loplylo dengan Lop(1,66). Hasil analisis kanonik memperlihatkan bahwa peubah fenotipik pembeda jenis kelinci adalah panjangbulu (perut, pinggul,diantara mata, punggung) pada kanonik pertama dan panjang (kepala, tulang humerus dantelinga) pada kanonik kedua. Kesimpulan dari penelitian ini adalah kelinci dengan tujuan produksi yang samamenunjukkan nilai campuran antar rumpun relatif tinggi dan ukuran fenotipik yang relatif sama.