Tasyafiki Azraliani
Program Studi Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Indonesia

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Efek Kebiasaan Menyirih terhadap Kesehatan Gigi dan Mulut : Literature Review: The Effects of Betel Chewing Habits on Dental and Oral Health : Literature Review Tasyafiki Azraliani; Dien Anshari
Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 6 No. 5: MAY 2023 - Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI)
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/mppki.v6i5.3192

Abstract

Latar belakang: Perilaku menjaga kesehatan gigi dan mulut tidak terlepas dari kebiasaan yang dibentuk oleh tradisi dan budaya di masyarakat, seperti kebiasaan menyirih di nusantara. Studi terdahulu menunjukkan kebiasaan menyirih membawa efek samping bagi kesehatan gigi dan mulut. Tujuan: Tinjauan sistematis ini bertujuan untuk mengidentifikasi dampak dari kebiasaan menyirih terhadap kesehatan gigi dan mulut yang telah ditemukan dari penelitian-penelitian terdahulu. Metode: Tinjauan sistematis ini menggunakan pendekatan Preferred Reporting Items for Systematic Review and Meta-analysis (PRISMA) dalam memilih artikel-artikel penelitian terdahulu. Artikel penelitian didapatkan dengan mengakses tiga database elektronik yaitu Science Direct, Pubmed dan Google Scholar, dengan menggunakan kata kunci “Betel Chewing AND Effect AND Oral Health” dengan pembatasan tahun terbit 2015-2022 dan kriteria inklusi artikel berfokus pada dampak dari kebiasaan menyirih serta tersedia naskah lengkap. Analisis tematik dilakukan pada 12 artikel yang memenuhi kriteria. Hasil: Secara umum, kebiasaan menyirih berdampak pada jaringan keras dan jaringan lunak gigi dan mulut. Dampak terhadap jaringan keras meliputi ragam masalah gigi (seperti diskolorasi, abrasi, atrisi, dan karies), masalah jaringan periodontal (seperti periodontitis, clinical attachment loss, dan tooth loss), serta masalah sendi rahang (seperti temporomandibular joint disfunction syndrome). Sementara dampak pada jaringan lunak meliputi masalah gingiva, xerostomia, lesi oral pra-kanker, dan kanker mulut. Adapun faktor-faktor yang ditemukan berhubungan dengan dampak dari kebiasann menyirih antara lain adalah durasi dan frekuensi menyirih, serta pengetahuan akan bahaya dari kebiasaan menyirih. Kesimpulan: Kebiasaan menyirih memiliki beragam dampak pada kesehatan gigi dan mulut. Penelitian lanjutan perlu dilakukan untuk mendalami persepsi masyarakat di wilayah yang rentan dengan kebiasaan menyirih untuk mengembangkan program edukasi mengenai bahaya dari kebiasaan menyirih yang tepat sasaran.
Pemberdayaan UMKM Koperasi Setia Membangun Umat Menuju Patuh Pencegahan COVID-19: Empowerment of MSME Koperasi Setia Membangun Umat Towards Compliance to Prevent COVID-19 Tasyafiki Azraliani; Famelasari Fitria Ramdani; Muhamad David Setiadi; Niswatun Nafi'ah; Tsalitsa Putri; Ridhaninggar Rindu Aninda; Hadi Pratomo
Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 6 No. 11: NOVEMBER 2023 - Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI)
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/mppki.v6i11.3880

Abstract

Latar belakang: Pandemi COVID-19 mempunyai pengaruh yang sangat signifikan di berbagai tatanan kehidupan manusia saat ini. Kurangnya kesadaran masyarakat terhadap protokol kesehatan menyebabkan angka COVID-19 meningkat. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan sikap karyawan UMKM Koperasi Setia Membangun Umat (KSMU) terhadap pencegahan COVID-19. Metode: Penelitian dilakukan menggunakan metode kualitatif dan informan dipilih dengan teknik Quota Sampling. Pengambilan data dilakukan dengan metode wawancara mendalam dan observasi. Hasil: Hasil penelitian sebagian besar informan merasa rentan tertular COVID-19 karena aktivas mereka berhubungan dengan orang banyak dan tetap aktif bertemu orang ketika PSBB diberlakukan. Informan juga menyatakan bahwa orang-orang dengan penyakit bawaan atau komorbid akan lebih rentan tertular COVID-19. Persepsi ancaman menurut informan tidak hanya pada kondisi kesehatan, tapi berdampak pada kegiatan sehari-hari. Sebagian informan menyebutkan bahwa hambatan dalam penerapan pencegahan COVID-19 adalah keterbatasan dana untuk membeli keperluan protokol kesehatan. Semua informan menyebutkan bahwa pencegahan COVID-19 bermanfaat agar terhindar dari COVID-19. Semua informan menyampaikan bahwa hanya ada pengaruh eksternal yang membuat pencegahan COVID-19 yakin untuk informan lakukan, hal ini dikarenakan semua informan belum pernah terkonfirmasi positif COVID-19 sehingga mereka merasa aman. Semua informan memiliki rasa percaya diri yang cukup untuk melakukan pencegahan COVID-19. Dari hasil wawancara dengan lima informan, semua menyampaikan bahwa praktek individu untuk pencegahan COVID-19 adalah dengan menggunakan masker, mencuci tangan dengan sabun dan menjaga jarak. Selain itu penting juga untuk melakukan vaksinasi pencegahan COVID-19. Kesimpulan: Penelitian ini menunjukkan bahwa tindakan pencegahan terhadap COVID-19 dapat didorong oleh persepsi individu tentang kerentanan, ancaman, hambatan, keuntungan, dan pengaruh internal-eksternal.