Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Rasionalitas Pendosisan Ketorolak pada Pasien Geriatri Dengan Penurunan Fungsi Ginjal Rawat Inap di RSUD Benyamin Guluh Kabupaten Kolaka Sulawesi Tenggara Syaifullah Saputro; Djoko Wahyono; Nanang Munif Yasin
Majalah Farmaseutik Vol 17, No 2 (2021)
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/farmaseutik.v17i2.63612

Abstract

Ketorolak merupakan NSAID yang utamanya dieliminasi melalui ginjal yang membutuhkan penyesuaian dosis pada pasien  geriatri dengan penurunan fungsi ginjal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil rasionalitas pendosisan ketorolak, menganalisis hubungan antara rasionalitas pendosisan dengan efektivitas terapi serta kejadian efek samping pada pasien geriatri rawat inap dengan penurunan fungsi ginjal. Penelitian dilakukan dengan rancangan cross-sectional. Pengambilan data secara retrospektif  melalui penelusuran rekam medis pasien geriatri rawat inap RSUD Benyamin Guluh periode 2015-2020. Data yang diamati berupa regimen pengobatan, serum kreatinin, efektivitas terapi dan efek samping. Rasionalitas pendosisan dinilai berdasarkan kesesuaian dosis dengan referensi/formula Guisti Hayton. Efektivitas terapi tercapai jika penurunan VAS <50% dan kejadian efek samping dapat diamati pada catatan perkembangan pasien pada rekam medis. Uji statistik Chi Square dilakukan untuk mengetahui hubungan antara rasionalitas pendosisan dengan efektivitas terapi dan efek samping.  Dari 100 kasus sebanyak 35 kasus mendapatkan pendosisan yang rasional dan 65 kasus pengobatan yang tidak rasional. Pendosisan rasional dengan efektivitas tercapai sebesar 85.7%  dan tidak tercapai 14.3%, pendosisan tidak rasional dengan efektivitas tercapai sebesar 83.1% dan tidak tercapai sebesar 16.9%.  Sedangkan efek samping tidak ditemukan pada kelompok rasional ataupun tidak rasional. Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara rasionalitas dosis dengan efektivitas (p>0,05) maupun kejadian efek samping.
FORMULASI DAN UJI EFEKTIVITAS ANTIBAKTERI SEDIAAN HANDWASH SERBUK EKSTRAK DAUN BIDARA TERHADAP BAKTERI Staphylococcus aureus Syaifullah Saputro; Mifta Khaerati Ikhsan; Tamzil Azizi Musdar; Asti Vebriyanti Asjur
As-Syifaa Jurnal Farmasi Vol 15, No 1 (2023): AS-SYIFAA JURNAL FARMASI
Publisher : Fakultas Farmasi UMI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56711/jifa.v15i1.972

Abstract

Bidara leaf is a plant that has the potential to act as an antiseptic. The bidara plant contains various compounds such as flavonoids, alkaloids, triterpenoids, saponins, lipids, and proteins. When kneaded, bidara leaves can produce foam and emit a highly fragrant aroma. The objective of this study was to determine the antibacterial activity of bidara leaf in the formulation of powdered hand wash soap and to identify the effective concentration of bidara leaf extract against Staphylococcus aureus bacteria. The results of the study showed that the hand wash soap preparation containing bidara leaf ethanol extract powder exhibited antibacterial activity against Staphylococcus aureus, with a very strong inhibition zone. Among the formulations, the concentration of 5% in formulation 3 demonstrated the highest inhibitory power of 21.8 mm, classified as a very strong inhibitory power
FORMULASI SEDIAAN KRIM EKSTRAK ETANOL BIJI KALABET (TRIGONELLA FOENUM-GRAECUM) DENGAN BASIS KRIM TIPE M/A DAN UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI TERHADAP (STAPHYLOCOCCUS AUREUS) Mifta Khaerati Ikhsan; Syaifullah Saputro; Asti Vebriyanti Asjur
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 4 No. 3 (2023): SEPTEMBER 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v4i3.18055

Abstract

Penyakit infeksi merupakan suatu penyakit yang banyak diderita oleh masyarakat Indonesia sejak dulu. Salah satu tanaman sebagai bahan obat yang digunakan adalah Biji Kelabet (Trigonella foenum-graecum L.). Staphylococcus aureus dapat menyebabkan penyakit infeksi pada folikel rambut dan kelenjar keringat, bisul, jerawat serta infeksi pada luka. Sediaan krim merupakan salah satu sediaan farmasi yang digunakan secara topikal untuk pengobatan berbagai penyakit kulit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Ekstrak Biji Kelabet dapat diformulasikan menjadi sediaan krim dengan basis tipe M/A serta untuk mengetahui sediaan krim mempunyai aktivitas antibakteri terhadap Staphylococcus aureus. Uji stabilitas yang dilakukan yaitu uji organoleptik, uji homogenitas, uji viskositas, uji pH, uji daya sebar dan uji daya lekat dengan menggunakan metode Cycling test dan uji aktivitas antibakteri sediaan menggunakan metode difusi sumuran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada uji stabilitas tidak terdapat perbedaan hasil, baik sebelum cycling test maupun setelah cycling test. Pada uji aktivitas antibakteri dimana pertumbuhan bakteri dihambat oleh antibakteri pada sediaan krim Ekstrak Biji Kelabet dengan konsentrasi  5% dengan diameter daya hambat 8,5  mm, 10% dengan diameter daya hambat 10 mm dan 15% dengan diameter daya hambat 10,5 serta Kontrol positif  (Gentamicin 0,1%) dengan diameter daya hambat 26,6 mm. Kesimpulan pada penelitian ini adalah sediaan Krim Ekstrak Biji Kelabet dapat diformulasikan menjadi sediaan krim antibakteri dan memenuhi evaluasi stabilitas serta mempunyai aktivitas antibakteri dengan konsentrasi optimal 5% dengan zona hambat 8,5 mm yang sudah dapat menghambat pertumbuhan Staphylococcus aureus.
Formulasi dan Uji Aktivitas Antioksidan Sediaan Face Mist Ekstrak Etanol Kulit Apel Hijau (Pyrus malus L.) dengan Metode DPPH: Formulation and Antioxidant Activity Face Mist Preparation Ethanol Extract Green Apple Peel (Pyrus malus L.) with DPPH Methods Asti Vebriyanti Asjur; Elvira Santi; Tamzil Azizi Musdar; Syaifullah Saputro; Rosmiati Anggraini Rahman
Jurnal Sains dan Kesehatan Vol. 5 No. 3 (2023): J. Sains Kes.
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25026/jsk.v5i3.1750

Abstract

Green apple skin (Pyrus malus L.) is a fruit that is rich in nutritional content. especially antioxidant chemicals that are beneficial for the human body. This study aims to determine the ethanol extract of green apple peel (Pyrus malus L.) can be made in face mist preparations and to determine the ICso value of face mist preparations from green apple peel ethanol extract (Pyrus malus L.) can provide antioxidant activity This research used the method and made a face mist preparation using various extract concentrations in formula 1 0.1%, formula 2 0.3% and formula 3 0.5% and tested the antioxidant activity using the DPPH method. Green apple peel extract can be made into a face mist, based on the results of the cycling test, the three formulas for the face mist preparation, the ethanol extract of the green apple peel (Pyrus malus L.) has good physical stability of face mist, which is 18.83 ppm which has strong antioxidant activity, formula 2 (0.3%) which is 9.19 ppm has a very strong antioxidant value, and formula 3 (0.5%) which is 6.51 ppm has a very strong antioxidant value. green apple (Pyrus malus L.) can be formulated into a stable face mist preparation before and after the cycling test and the IC50 value of formula 3 (0.5%) is 6.51 ppm which has very strong antioxidant activity. Keywords: Green Apple Peel, Antioxidant, DPPH UV-vis Spectrofotometry Abstrak Kulit apel hijau (Pyrus malus L.) merupakan buah yang kaya akan kandungan gizi, terutama bahan kimia antioksidan yang bermanfaat bagi tubuh manusia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ekstrak etanol kulit apel hijau (Pyrus malus L.) dapat dibuat dalam sediaan face mist  dan mengetahui nilai IC50 sediaan face mist dari ekstrak etanol kulit apel hijau (Pyrus malus L.) dapat memberikan aktivitas antioksidan. Penelitian ini menggunakan metode dan membuat sediaan face mist menggunakan variasi konsentrasi ekstrak pada formula 1 0,1%, formula 2 0,3% dan formula 3 0,5% dan menguji aktivitas antioksidan menggunakan metode DPPH. Ekstrak kulit apel hijau dapat dibuat sediaan face mist, berdasarkan hasil uji cycling test ketiga formula sediaan face mist ekstrak etanol kulit apel hijau (Pyrus malus L.) memiliki stabilitas fisik face mist yang baik. Hasil IC50 yang diperoleh berturut-turut terhadap formula 1 (0,1%), yaitu 18,83 ppm memiliki aktivitas antioksidan yang kuat, formula 2 (0,3%) yaitu 9,19 ppm memiliki nilai antioksidan yang sangat kuat, dan formula 3 (0,5%) yaitu 6,51 ppm memiliki nilai antioksidan yang sangat kuat dapat disimpulkan bahwa ekstrak kulit apel hijau (Pyrus malus L.) dapat diformulasi menjadi sediaan face mist stabil sebelum dan sesudah cycling test dan nilai IC50 formula 3 (0,5%) yaitu 6,51 ppm yang memiliki aktivitas antioksidan sangat kuat. Kata Kunci: Kulit Apel Hijau, Antioksidan, DPPH, Spektrofotometri UV-vis