Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PEMBRIKETAN LIMBAH PADAT KOPI INSTAN ANALISIS PROSENTASE KEBERHASILAN PENCETAKAN Ahsonul Anam
Jurnal Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Vol 1, No 1 (2019): Jurnal Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Publisher : Universitas Pamulang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (447.554 KB) | DOI: 10.32493/jiptek.v1i1.3429

Abstract

Abstrak:Indonesia sebagai negara penghasil biji kopi terbesar ke empat di dunia setelah Brasil, Vietnam, dan Kolombia. Pada 2019, tercatat ada 123 perusahaan kopi olahan yang meliputi skala besar dan sedang dengan total kapasitas produksi lebih dari 260.000 ton per tahun. Potensi limbah padat untuk bisa dijadikan briket sebagai bahan bakar sebesar 45% x 260.000 ton per tahun atau sama dengan 117.000 ton. Kandungan kalori briket ampas kopi sekitar 5.600 KKal/kg (adb, 6%), Ampas limbah kopi instan dilakukan pengeringan sampai kandungan air tertentu, kemudian dilakukan pembriketan dengan tekanan tertentu. Dalam pencetakan, limbah kopi instan ditambahkan sejumlah tepung tapioka dengan variasi prosentase sebesar 0, 1, 2, 3, 4 dan 5 %. Produk jadi terkecil terjadi pada penambahan tepung tapioka 0%, dengan kandungan air sebesar 9,7%. Sedangkan produk jadi terbesar terjadi pada penambahan tepung tapioka 5%, dengan kandungan air 6,1%. Faktor penambahan tapioka dan kandungan air dalam ampas siap cetak sangat berpengaruh terhadap hasil pencetakan briket
Pelatihan Peran Penting Penerapan Sistem Mutu Laboratorium Di SMK Dalam Menunjang Lulusan Yang Kompeten Ahsonul Anam; Wawan Budiarto; Gadang Priyotomo
AMMA : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 11 (2022): AMMA : Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : CV. Multi Kreasi Media

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sesuai dengan fungsi dan tugas sekolah menengah kejuruan yaitu mempersiapkan tenaga kerja yang terampil, kompetitif dan berkompetensi sejak dini sehingga peserta didik sekolah menengah kejuruan sudah siap bekerja sesuai dengan bidangnya. Sebaga misal siswa lulusan sekolah menegah kejuruan terjun di bidang pelayanan pengujian atau pengukuran tentunya harus didukung oleh personel yang kompeten untuk menghasilkan data yang krelibel, valid dan diakui secara nasional maupun internasional. Filosofi “tanpa pengukuran tidak ada data, tanpa data tidak ada informasi, tanpa informasi tidak ada pengelolaan, tanpa pengelolaan tidak ada kebijakan. Hal ini berarti, suatu pelayanan pengujian atau pengukuran/penimbangansangat tergantung pada hal yang mendasar yaitu pengukuran atau pengujian yang valid. Salah satu indikasi hasil uji yang valid adalah penelitian dan pengujian yang dilakukan di laboratorium dijalankan dan dikelola oleh personel laboratorium yang kompeten, dengan menerapkan dan mengendalikan seluruh faktor teknis maupun non teknis dalam sistem manajemen mutu laboratorium. Standar kompetensi laboratorium penguji dan kalibrasi mengacu kepada ISO/IEC 17025. Kompetensi laboratorium tidak bisa diklaim secara sepihak oleh pihak laboratorium, tetapi oleh lembaga yang berwenang sehingga laboratorium dinyatakan kompeten atau tidak kompeten di bidangnya Untuk itu perlu penyiapan personel, alat, dokumen dan rekaman, kondisi lingkungan dan persyaratan pendukung lainnya. Dan dengan penerrapan sistem mutu di laboratorium, sekolah telah mempersiapkan para lulusannya kompeten di bidang pengujian dan pengukuran.
Pengaruh Training Flight Terhadap Keselamatan Penerbangan di Airnav Indonesia Unit Bandar Lampung Fairlya Anissanadhea; Surya Tri Saputra; Ahsonul Anam
Jurnal Manajemen Dirgantara Vol 17 No 2 (2024): Jurnal Manajemen Dirgantara, Desember 2024
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Kedirgantaraan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56521/manajemen-dirgantara.v17i2.1182

Abstract

This research aims to quantitatively analyze the influence of training flight on flight safety in the environment of the Airnav Indonesia at the Bandar Lampung Unit Office. This study originates from an incident where a training flight did not follow ATC’s instructions, resulting in the failure to maintain minimum separation and endangering aviation safety. The quantitative method is employed with data collection through a questionnaire focusing on the perceptions and experiences of ATC regarding the impact of flight training on flight safety. The respondents in this study are air traffic controllers (ATCs) at Airnav Indonesia Bandar Lampung. The collected data will be analyzed to assess the extent to which flight training contributes to the level of flight safety. The research results indicate that the training flight received a score of 342 with a percentage of 68.4%, while flight safety achieved a score of 433 with a percentage of 86.6%. Data analysis shows a strong relationship between training flight and flight safety, with a correlation coefficient of 0.755 and a determination coefficient of 0.571. A simple linear regression test indicates a significant influence between training flight and flight safety, with the equation Y = 21.963 + 0.624X. The research outcomes are expected to provide a deeper understanding of the tangible impact of flight training on various aspects of flight safety. Utilizing a questionnaire-based approach, the study will highlight ATC's perceptions regarding of training flight in influencing the improvement of flight safety. The findings are anticipated to contribute to the development of more effective flight training policies, considering significant factors that influence flight safety. The practical implications of this research are expected to offer data-driven recommendations for Airnav Indonesia Bandar Lampung to enhance the effectiveness of flight training programs and ultimately optimize flight safety at the local level.