Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

ANALISIS IBU HAMIL DENGAN ANEMIA DI UPTD PUSKESMAS RAWAT INAP MAJA KABUPATEN LEBAK Aat Sutihati; Suprihatin; Jenny Anna Siauta
Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmiah Kesehatan Politeknik Medica Farma Husada Mataram Vol. 7 No. 2 (2021): JURNAL PENELITIAN DAN KAJIAN ILMIAH KESEHATAN POLITEKNIK MEDICA FARMA HUSADA MA
Publisher : Politeknik Medica Farma Husada Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (218.368 KB) | DOI: 10.33651/jpkik.v7i2.266

Abstract

Anemia merupakan salah satu gangguan yang paling sering terjadi selama kehamilan. Ibu hamil memerlukan energi tambahan untuk pertumbuhan janin dan volume darah. Salah satu cara pencegahan anemia pada ibu hamil ialah dengan rutin memeriksakan kehamilannya minimal 4 kali selama hamil untuk mendapatkan tablet Fe. Dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui analisis kejadian anemia pada ibu hamil di wilayah UPTD Puskesmas Rawat Inap Maja tahun 2021. Desain penelitian menggunakan desain case control. Sampel adalah ibu hamil trimester III 38 orang yang mengalami anemia dan 38 orang ibu hamil tidak anemia. Teknik pengambilan sampel menggunakan exidental sampling. Instrumen penelitian menggunakan quesioner yang telah teruji valid dan reliabel. Analisis bivariat menggunakan chi-square. Hasil Penelitian diperoleh terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan (p-value=0,000), asupan protein (p-value=0,000), dan kepatuhan mengkonsumsi tablet Fe (p-value=0,001) dengan kejadian anemia pada ibu hamil. Tidak ada hubungan yang signifikan antara penyakit infeksi dan budaya pada kejadian anemia pada ibu hamil. Kesimpulan penelitian ini adalah variabel yang paling dominan terhadap kejadian anemia pada ibu hamil adalah asupan protein (OR = 30,857). Diharapkan dari Puskesmas Maja dapat memberikan edukasi kepada ibu hamil bagai mana memenuhi asupan proin, seperti cara pengelolaan makanan yg terjangkau dan menu seimbang selama kehamilan. Kata Kunci : Pengetahuan, asupan protein, penyakit infeksi, kepatuhan, anemia
Analisis Susu Kedelai Terhadap Produksi Asi Pada Ibu Nifas di Wilayah Kerja Puskesmas Kertasari Bandung Desi sri priyani -; Suprihatin; Jenny Anna Siauta
Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmiah Kesehatan Politeknik Medica Farma Husada Mataram Vol. 7 No. 2 (2021): JURNAL PENELITIAN DAN KAJIAN ILMIAH KESEHATAN POLITEKNIK MEDICA FARMA HUSADA MA
Publisher : Politeknik Medica Farma Husada Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (656.873 KB) | DOI: 10.33651/jpkik.v7i2.270

Abstract

Abstrak Latar Belakang: Provinsi Jawa Barat tahun 2019 jumlah bayi yang diberi ASI eksklusif sebesar 63,35% adapun Puskesmas Kertasari Kabupaten Bandung cakupan ASI eksklusif tahun 2020 sebesar 67,8%. Hasil studi pendahuluan pada 10 ibu menyusui dengan ASI yang lancar mengatakan bahwa selama ini ibu berusaha meningkatkan produksi ASI dengan mengkonsumsi susu kedelai. Tujuan: Mengetahui analisis konsumsi susu kedelai terhadap peningkatan produksi ASI pada ibu nifas di wilayah kerja Puskesmas Kertasari Bandung. Metodologi: Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Sampel pada penelitian ini adalah ibu nifas (5 orang) sebagai informan utama, keluarga (5 orang) dan bidan desa (5 orang) sebagai informan pendukung dengan tehnik purposive sampling. Instrumen penelitian menggunakan wawancara mendalam. Analisis data menggunakan model interaktif Miles dan Huberman. Hasil Penelitian: faktor internal yang memengaruhi produksi ASI diantaranya pengetahuan, penggunaan alat kontrasepsi, pola makan, frekuensi meyusui, kondisi payudara, perilaku ibu dalam upaya peningkatan produksi ASI dan kondisi psikologis. Faktor eksternal yang memengaruhi produksi ASI diantaranya faktor persalinan, pendapatan keluarga dan dukungan keluarga. Peran bidan dalam upaya peningkatan produksi ASI baik. Susu kedelai dapat meningkatkan produksi ASI. Terdapat perbedaan peningkatan produksi ASI pada ibu menyusui sebelum dengan sesudah mengkonsumsi susu kedelai ditandai dengan berat badan bayi mengalami kenaikan. Simpulan dan Saran: Produksi ASI dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal dan salah satu faktor eksternal non farmakologi yang dapat meningkatkan produksi ASI adalah susu kedelai. Diharapkan ibu menyusui dapat mengkonsumsi susu kedelai secara rutin selama menyusui agar dapat meningkatkan produksi ASI sehingga bayi ibu mendapatkan ASI eksklusif.
ANALISIS IBU HAMIL DENGAN KEKURANGAN ENERGI KRONIK DI UPTD PUSKESMAS RAWAT INAP MAJA KABUPATEN LEBAK ineu siska lestari oktavia ineu siska; Suprihatin; Jenny Anna Siauta
Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmiah Kesehatan Politeknik Medica Farma Husada Mataram Vol. 7 No. 2 (2021): JURNAL PENELITIAN DAN KAJIAN ILMIAH KESEHATAN POLITEKNIK MEDICA FARMA HUSADA MA
Publisher : Politeknik Medica Farma Husada Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (207.842 KB) | DOI: 10.33651/jpkik.v7i2.273

Abstract

Hasil laporan kinerja Ditjen Kesehatan Masyarakat tahun 2017 melaporkan bahwa presentase ibu hamil Kekurangan Energi Kronik (KEK) di Indonesia sebesar 16,2%. Hasil Pemantauan Gizi (PSG) tahun 2016 melaporkan bahwa Provinsi Banten adalah salah satu Provinsi dengan angka resiko ibu hamil KEK (jumlah ibu hamil dengan LLA kurang dari 23,5 cm) sebesar 18%, angka tersebut berada diatas rata-rata persentasi nasional yaitu sebesar 16,2%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kejadian kekurangan energi kronik (KEK) pada ibu hamil di wilayah UPTD Puskesmas Rawat Inap Maja tahun 2021. Dalam penelitian ini menggunakan desain case control. Sampel adalah ibu hamil yang mengalami KEK sebanyak 57 dan yang tidak KEK adalah 57 total sampling adalah 114 ibu hamil. Instrument yang digunakan adalah Quesioner yang telah teruji validitas dan reliabilitasnya. Analisi data menggunakan uji chi squer. Hasil Penelitian Menunjukan adanya hubungan bermakna antara pengetahuan (p-value = 0,000 < 0,05), asupan makanan (p-value = 0,000 < 0,05) dan budaya (p-value = 0,000 < 0,05) dengan kejadian KEK pada ibu hamil. Tidak ada hubungan yang bermakna antara penyakit infeksi (p-value = 0,099 > 0,05) dan paritas (p-value = 0,451 > 0,05) terhadap kejadian KEK pada ibu hamil. Pengetahuan merupakan variabel yang paling besar hubungannya dengan kejadian KEK pada ibu hamil (OR = 8,673). Oleh karena itu agar tenaga kesehatan terkait bahu membahu dengan LINSEK, kader, TOMA dan TOGA untuk lebih meningkatkan penyuluhan dan motivasi kepada ibu hamil dalam mencegah terjadinya KEK. Kata Kunci : Asupan Makanan, Budaya, KEK, Paritas, Pengetahua, Penyakit Infeksi.
PENGARUH KONSUMSI BAWANG PUTIH (Allium sativum) TERHADAP TEKANAN DARAH PADA WANITA LANJUT USIA DENGAN HIPERTENSI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TAKTAKAN KOTA SERANG siti rochmah siti rochmah; Suprihatin; Jenny Anna Siauta
Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmiah Kesehatan Politeknik Medica Farma Husada Mataram Vol. 7 No. 2 (2021): JURNAL PENELITIAN DAN KAJIAN ILMIAH KESEHATAN POLITEKNIK MEDICA FARMA HUSADA MA
Publisher : Politeknik Medica Farma Husada Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (291.296 KB) | DOI: 10.33651/jpkik.v7i2.275

Abstract

Hipertensi mempunyai dampak lanjut Penyakit Jantung Koroner (PJK) serta dapat menimbulkan komplikasi penyakit lain yang berbahaya jika dibiarkan tanpa perawatan yang tepat. Penanganan hipertensi dapat dilakukan dengan teknik farmakologi dan non farmakologi salah satunya dengan pemberian air perasan bawang putih. Dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsumsi bawang putih terhadap tekanan darah pada lansia dengan hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Taktakan Kota Serang. Desain penelitian menggunakan metode penelitian quasy experimental design ini menggunakan pendekatan one group pretest-postest design. Sampel dikumpulkan menggunakan quota sampling berjumlah 22 lansia wanita dengan hipertensi. Lembar observasi yang digunakan untuk mengukur penurunan tekanan darah lansia sebelum dan sesudah pemberian bawang putih. Analisa data dilakukan dengan uji non-parametrik yaitu uji wilcoxon dan uji Mann Whitney. Hasil Penelitian diperoleh Rata-rata tekanan darah sistolik pada penderita hipertensi sebelum mengkonsumsi bawang putih 169,55 mmHg dan sesudah mengkonsumsi bawang putih 136,82 mmHg. Sedangkan Rata-rata tekanan darah diastolik pada penderita hipertensi sebelum mengkonsumsi bawang putih 99,55 mmHg dan sesudah mengkonsumsi bawang putih 85,00 mmHg. Kesimpulan penelitian ini konsumsi bawang putih berpengaruh terhadap penurunan tekanan darah pada lansia dengan hipertensi. Diharapkan kepada masyarakat agar mampu memanfaatkan bawang putih sebagai salah satu obat herbal yang bermanfaat bagi kesehatan khususnya untuk penurunan tekanan darah bagi penderita hipertensi Kata Kunci : lansia, hipertensi, bawang putih