Hasil laporan kinerja Ditjen Kesehatan Masyarakat tahun 2017 melaporkan bahwa presentase ibu hamil Kekurangan Energi Kronik (KEK) di Indonesia sebesar 16,2%. Hasil Pemantauan Gizi (PSG) tahun 2016 melaporkan bahwa Provinsi Banten adalah salah satu Provinsi dengan angka resiko ibu hamil KEK (jumlah ibu hamil dengan LLA kurang dari 23,5 cm) sebesar 18%, angka tersebut berada diatas rata-rata persentasi nasional yaitu sebesar 16,2%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kejadian kekurangan energi kronik (KEK) pada ibu hamil di wilayah UPTD Puskesmas Rawat Inap Maja tahun 2021. Dalam penelitian ini menggunakan desain case control. Sampel adalah ibu hamil yang mengalami KEK sebanyak 57 dan yang tidak KEK adalah 57 total sampling adalah 114 ibu hamil. Instrument yang digunakan adalah Quesioner yang telah teruji validitas dan reliabilitasnya. Analisi data menggunakan uji chi squer. Hasil Penelitian Menunjukan adanya hubungan bermakna antara pengetahuan (p-value = 0,000 < 0,05), asupan makanan (p-value = 0,000 < 0,05) dan budaya (p-value = 0,000 < 0,05) dengan kejadian KEK pada ibu hamil. Tidak ada hubungan yang bermakna antara penyakit infeksi (p-value = 0,099 > 0,05) dan paritas (p-value = 0,451 > 0,05) terhadap kejadian KEK pada ibu hamil. Pengetahuan merupakan variabel yang paling besar hubungannya dengan kejadian KEK pada ibu hamil (OR = 8,673). Oleh karena itu agar tenaga kesehatan terkait bahu membahu dengan LINSEK, kader, TOMA dan TOGA untuk lebih meningkatkan penyuluhan dan motivasi kepada ibu hamil dalam mencegah terjadinya KEK. Kata Kunci : Asupan Makanan, Budaya, KEK, Paritas, Pengetahua, Penyakit Infeksi.