Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Pemberian Buah Pepaya Muda (Carica Papaya Linnaeus) Terhadap Kecukupan Asi Pada Ibu Post Partum Bunga Tiara Carolin; Jenny Anna Siauta; Irma Damayanti
Jurnal SMART Kebidanan Vol 8, No 2 (2021): DESEMBER 2021
Publisher : Universitas Karya Husada Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34310/sjkb.v8i2.474

Abstract

ABSTRAKASI mengandung gizi tinggi yang sangat bermanfaat untuk kesehatan bayi, bahkan WHO merekomendasikan bayi untuk mendapatkan ASI eksklusif selama 6 bulan. Pencapaian ASI eksklusif di Indonesia belum mencapai angka yang diharapkan. Menurut Kemenkes RI pada  (2018) cakupan pemberian ASI eksklusif hanya 36% yang akan memberikan dampak negatif terhadap status kesehatan gizi, serta tingkat kecerdasan anak. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh pemberian buah papaya muda terhadap produksi ASI pada ibu post partum. Penelitian ini menggunakan quasy experiment dengan two group with pretest and postest design. Sampel berjumlah 30 ibu post partum yang melahirkan normal. Uji statistik yang digunakan adalah paired T-Test dan Independet T-Test. Rata-rata skor kecukupan ASI pada kelompok eksperimen sebelum diberikan buah pepaya muda adalah 5,93 dan sesudah adalah 14,60. Rata-rata kecukupan ASI pada kelompok kontrol sebelum adalah 6,60  dan sesudah adalah 7,86. Analisis bivariat menggunakan Independent t-test diperoleh p value = 0,00. Hal ini berarti ada perbedaan yang signifikan kecukupan ASI pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Buah pepaya muda terbukti menstimulasi produksi ASI. Oleh karena itu diharapkan bagi bidan unuk dapat memberikan penyuluhan tentang manfaat buah pepaya muda guna meningkatkan produksi ASI agar ibu memberikan ASI eksklusif. Kata Kunci : kecukupan ASI; buah pepaya muda; ibu post partum ABSTRACTBreast milk contains high nutrition which is very beneficial for the health babies, even WHO recommends babies to get exclusive breastfeeding for 6 months. The achievement of exclusive breastfeeding in Indonesia has not reached the expected number. According to the Indonesian Ministry of Health (2018) the coverage of exclusive breastfeeding is only 36% which will have a negative impact on the nutritional health status and the level of intelligence of children. The purpose of the study was to determine the effect of papaya fruit on breast milk production in post partum women. This study used a quasy experiment with two groups with pretest and posttest design. A sample of 30 postpartum women who gave birth normally. Data analysis had been done by paired T-Test and Independent T-Test. The average adequacy rate of postpartum women in the experimental group before being given raw papaya fruit was 5.93 and after 14.60. The mean postpartum breastfeeding adequacy rate in the control group before was 6.60 and after 7.86. Bivariate analysis using Independent t-test obtained p value = 0.00. There is a significant difference in the adequacy of breast milk in the experimental group and the control group. Papaya fruit is proven to stimulate breast milk production. Therefore, it is hoped that midwives can provide counseling about the benefits of young papaya fruit to increase milk production so that mothers provide exclusive breastfeeding Key words : adequacy breat milk, young papaya fruit, postpartum women
Penggunaan Leaflet Dalam Pemberian Pendidikan Kesehatan Terhadap Motivasi Ibu Hamil Dalam Mencegah Stunting yenny aulya; Jenny Anna Siauta; Nia Chrisanta Leskona
Jurnal SMART Kebidanan Vol 9, No 1 (2022): JUNI 2022
Publisher : Universitas Karya Husada Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34310/sjkb.v9i1.591

Abstract

The Use of Leaflets in Providing Health Education towards The Motivation of Pregnant Mothers In Preventing StuntingABSTRAK Stunting merupakan salah satu kondisi pertumbuhan terlambat yang terjadi pada anak balita akibat kekurangan gizi seimbang dan kurangnya PHBS selama periode 1.000 HPK, sehingga memiliki indeks tinggi badan menurut umur dengan z-score kurang dari -2 SD. Data prevalensi balita stunting di Indonesia menurut WHO tahun 2020 berada pada posisi ke 115 dari 151 negara di dunia. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengatahui pengaruh pendidikan kesehatan menggunakan leaflet terhadap motivasi ibu hamil dalam mencegah stunting di Puskesmas kecamatan Sawangan Depok. Penelitian ini menggunakan quasy eksperiment dengan desaign penelitin one group pretest-posttest desaign. Sampel yaitu ibu hamil terimester I dan II berjumlah 52 orang. Instrumen penelitian menggunakan leaflet dan kuesioner. Analisis bivariat menggunakan uji Wilxocon. Hasil: diperoleh rata-rata motivasi sebelum diberikan pendidikan kesehatan menggunakan leaflet adalah 59.02, motivasi setelah diberikan pendidikan kesehatan menggunakan leaflet adalah 78.12. Analisis bivariat diperoleh p-value = 0.000 (p < 0.005). Simpulan dan sara: Ada pengaruh pendidikan kesehatan menggunakan leaflet terhadap motivasi ibu hamil dalam mencegah stunting. Diharapkan tenaga kesehatan khususnya bidan dapat menggunakan media leaflet sebagai media sederhana dalam memberikan pendidikan kesehatan. Kata Kunci: stunting; pendidikan kesehatan; media leaflet, motivasi; ibu hamilABSTRACT Stunting is one of the conditions of delayed growth that occurs in children under five due to lack of balanced nutrition and lack of Clean and Healthy Living Behavior during the 1,000 days of birth period, so that they have a height index for age with a z-score of less than -2 SD. Data on the prevalence of stunting under five in Indonesia according to WHO in 2020 is in the 115th position out of 151 countries in the world. This study was intended to determine the effect of health education using leaflets on the motivation of pregnant women in preventing stunting at the Sawangan District Health Center, Depok. This study used a quasi-experimental research design with one group pretest-posttest design. The samples were 52 pregnant women in the first and second trimesters. The research instrument used leaflets and questionnaires. Bivariate analysis using Wilxocon test. Results: the average motivation before being given health education using leaflets was 59.02, motivation after being given health education using leaflets was 78.12. Bivariate analysis obtained p-value = 0.000 (p < 0.005). Conclusions and suggestions: There is an effect of health education using leaflets on the motivation of pregnant women in preventing stunting. It is expected that health workers, especially midwives, can use leaflet media as a simple medium in providing health education.Keywords: stunting; health education; leaflet media, motivation; pregnant mother
Analisis Peran Bidan Pada Praktik Mandiri Dalam Upaya Pencegahan Stunting Di Depok Devia Athfah; Jenny Anna Siauta; Rukmaini Rukmaini
Jurnal SMART Kebidanan Vol 9, No 2 (2022): DESEMBER 2022
Publisher : Universitas Karya Husada Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34310/sjkb.v9i2.634

Abstract

ABSTRAKStunting sebagai permasalahan sebab berhubungan dengan meningkatnya resiko terjadi kesakitan dan kematian, perkembangan otak suboptimal sebagai akibatnya perkembangan motorik terhambat dan terhambatnya pertumbuhan mental. Salah satu tenaga kesehatan yang berperan penting pada upaya menurunkan prevalensi stunting merupakan Bidan. Penelitian dilakukan untuk mengetahui variabel yang dapat mempengaruhi bidan dalam mencegah stunting di wilayah kecamatan Cimanggis Depok. Penelitian ini memakai pendekatan cross sectional dan desain survey analitik. Sampel yang digunakan bidan yang bekerja dipraktik bidan mandiri bidan wilayah kecamatan Cimanggis Depok berjumlah 124 orang. Pengambilan sampel memakai teknik purposive sampling, dengan menyebarkan kuesioner (G-Form). Penganalisis data bivariat memakai uji chi square. Sebanyak 124 orang bidan didapatkan 58,9% memiliki peran yang baik dalam upaya pencegahan stunting. Analisis bivariat diperoleh seluruh variabel pendidikan (p=0,026), motivasi (p=0,039), pengetahuan (p=0,000), pelatihan/seminar (p=0,001), fasilitas (p=0,010) dan panduan SOP (p=0,009) < 0,005 berhubungan signifikan dengan peran bidan untuk mencegah stunting. Bidan yang memiliki motivasi tinggi, berpengetahuan baik, di dukung dengan fasilitas kesehatan lengkap, serta ketersediaan SOP lengkap dapat menjalankan perannya dengan baik dalam upaya pencegahan stunting. Kata Kunci      : stunting; peran bidan; bidan praktik mandiri ABSTRACTStunting is a problem because it is associated with an increased risk of morbidity and mortality, suboptimal brain development as a result of which motor development is hampered and mental growth is stunted. One of the health workers who plays an important role in efforts to reduce the prevalence of stunting is the midwife. The research was conducted to find out the variables that could influence midwives in preventing stunting in the Cimanggis sub-district, Depok. This study used a cross sectional approach and an analytic survey design. The sample used by midwives who worked as independent midwives in the Cimanggis sub-district, Depok, was 124 people. Sampling using purposive sampling technique, by distributing questionnaires (G-Form). The bivariate data analyzer used the chi square test. A total of 124 midwives found that 58.9% had a good role in efforts to prevent stunting. Bivariate analysis obtained all variables of education (p=0.026), motivation (p=0.039), knowledge (p=0.000), training/seminar (p=0.001), facilities (p=0.010) and SOP guidelines (p=0.009) < 0.005 is significantly related to the midwife's role in preventing stunting. Midwives who are highly motivated, knowledgeable, supported by complete health facilities, and the availability of complete SOPs can carry out their role well in efforts to prevent stunting. Keywords: Keywords: stunting; midwife role; independent practice midwife
ANALISIS IBU HAMIL DENGAN ANEMIA DI UPTD PUSKESMAS RAWAT INAP MAJA KABUPATEN LEBAK Aat Sutihati; Suprihatin; Jenny Anna Siauta
Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmiah Kesehatan Politeknik Medica Farma Husada Mataram Vol. 7 No. 2 (2021): JURNAL PENELITIAN DAN KAJIAN ILMIAH KESEHATAN POLITEKNIK MEDICA FARMA HUSADA MA
Publisher : Politeknik Medica Farma Husada Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (218.368 KB) | DOI: 10.33651/jpkik.v7i2.266

Abstract

Anemia merupakan salah satu gangguan yang paling sering terjadi selama kehamilan. Ibu hamil memerlukan energi tambahan untuk pertumbuhan janin dan volume darah. Salah satu cara pencegahan anemia pada ibu hamil ialah dengan rutin memeriksakan kehamilannya minimal 4 kali selama hamil untuk mendapatkan tablet Fe. Dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui analisis kejadian anemia pada ibu hamil di wilayah UPTD Puskesmas Rawat Inap Maja tahun 2021. Desain penelitian menggunakan desain case control. Sampel adalah ibu hamil trimester III 38 orang yang mengalami anemia dan 38 orang ibu hamil tidak anemia. Teknik pengambilan sampel menggunakan exidental sampling. Instrumen penelitian menggunakan quesioner yang telah teruji valid dan reliabel. Analisis bivariat menggunakan chi-square. Hasil Penelitian diperoleh terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan (p-value=0,000), asupan protein (p-value=0,000), dan kepatuhan mengkonsumsi tablet Fe (p-value=0,001) dengan kejadian anemia pada ibu hamil. Tidak ada hubungan yang signifikan antara penyakit infeksi dan budaya pada kejadian anemia pada ibu hamil. Kesimpulan penelitian ini adalah variabel yang paling dominan terhadap kejadian anemia pada ibu hamil adalah asupan protein (OR = 30,857). Diharapkan dari Puskesmas Maja dapat memberikan edukasi kepada ibu hamil bagai mana memenuhi asupan proin, seperti cara pengelolaan makanan yg terjangkau dan menu seimbang selama kehamilan. Kata Kunci : Pengetahuan, asupan protein, penyakit infeksi, kepatuhan, anemia
Analisis Susu Kedelai Terhadap Produksi Asi Pada Ibu Nifas di Wilayah Kerja Puskesmas Kertasari Bandung Desi sri priyani -; Suprihatin; Jenny Anna Siauta
Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmiah Kesehatan Politeknik Medica Farma Husada Mataram Vol. 7 No. 2 (2021): JURNAL PENELITIAN DAN KAJIAN ILMIAH KESEHATAN POLITEKNIK MEDICA FARMA HUSADA MA
Publisher : Politeknik Medica Farma Husada Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (656.873 KB) | DOI: 10.33651/jpkik.v7i2.270

Abstract

Abstrak Latar Belakang: Provinsi Jawa Barat tahun 2019 jumlah bayi yang diberi ASI eksklusif sebesar 63,35% adapun Puskesmas Kertasari Kabupaten Bandung cakupan ASI eksklusif tahun 2020 sebesar 67,8%. Hasil studi pendahuluan pada 10 ibu menyusui dengan ASI yang lancar mengatakan bahwa selama ini ibu berusaha meningkatkan produksi ASI dengan mengkonsumsi susu kedelai. Tujuan: Mengetahui analisis konsumsi susu kedelai terhadap peningkatan produksi ASI pada ibu nifas di wilayah kerja Puskesmas Kertasari Bandung. Metodologi: Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Sampel pada penelitian ini adalah ibu nifas (5 orang) sebagai informan utama, keluarga (5 orang) dan bidan desa (5 orang) sebagai informan pendukung dengan tehnik purposive sampling. Instrumen penelitian menggunakan wawancara mendalam. Analisis data menggunakan model interaktif Miles dan Huberman. Hasil Penelitian: faktor internal yang memengaruhi produksi ASI diantaranya pengetahuan, penggunaan alat kontrasepsi, pola makan, frekuensi meyusui, kondisi payudara, perilaku ibu dalam upaya peningkatan produksi ASI dan kondisi psikologis. Faktor eksternal yang memengaruhi produksi ASI diantaranya faktor persalinan, pendapatan keluarga dan dukungan keluarga. Peran bidan dalam upaya peningkatan produksi ASI baik. Susu kedelai dapat meningkatkan produksi ASI. Terdapat perbedaan peningkatan produksi ASI pada ibu menyusui sebelum dengan sesudah mengkonsumsi susu kedelai ditandai dengan berat badan bayi mengalami kenaikan. Simpulan dan Saran: Produksi ASI dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal dan salah satu faktor eksternal non farmakologi yang dapat meningkatkan produksi ASI adalah susu kedelai. Diharapkan ibu menyusui dapat mengkonsumsi susu kedelai secara rutin selama menyusui agar dapat meningkatkan produksi ASI sehingga bayi ibu mendapatkan ASI eksklusif.
ANALISIS IBU HAMIL DENGAN KEKURANGAN ENERGI KRONIK DI UPTD PUSKESMAS RAWAT INAP MAJA KABUPATEN LEBAK ineu siska lestari oktavia ineu siska; Suprihatin; Jenny Anna Siauta
Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmiah Kesehatan Politeknik Medica Farma Husada Mataram Vol. 7 No. 2 (2021): JURNAL PENELITIAN DAN KAJIAN ILMIAH KESEHATAN POLITEKNIK MEDICA FARMA HUSADA MA
Publisher : Politeknik Medica Farma Husada Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (207.842 KB) | DOI: 10.33651/jpkik.v7i2.273

Abstract

Hasil laporan kinerja Ditjen Kesehatan Masyarakat tahun 2017 melaporkan bahwa presentase ibu hamil Kekurangan Energi Kronik (KEK) di Indonesia sebesar 16,2%. Hasil Pemantauan Gizi (PSG) tahun 2016 melaporkan bahwa Provinsi Banten adalah salah satu Provinsi dengan angka resiko ibu hamil KEK (jumlah ibu hamil dengan LLA kurang dari 23,5 cm) sebesar 18%, angka tersebut berada diatas rata-rata persentasi nasional yaitu sebesar 16,2%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kejadian kekurangan energi kronik (KEK) pada ibu hamil di wilayah UPTD Puskesmas Rawat Inap Maja tahun 2021. Dalam penelitian ini menggunakan desain case control. Sampel adalah ibu hamil yang mengalami KEK sebanyak 57 dan yang tidak KEK adalah 57 total sampling adalah 114 ibu hamil. Instrument yang digunakan adalah Quesioner yang telah teruji validitas dan reliabilitasnya. Analisi data menggunakan uji chi squer. Hasil Penelitian Menunjukan adanya hubungan bermakna antara pengetahuan (p-value = 0,000 < 0,05), asupan makanan (p-value = 0,000 < 0,05) dan budaya (p-value = 0,000 < 0,05) dengan kejadian KEK pada ibu hamil. Tidak ada hubungan yang bermakna antara penyakit infeksi (p-value = 0,099 > 0,05) dan paritas (p-value = 0,451 > 0,05) terhadap kejadian KEK pada ibu hamil. Pengetahuan merupakan variabel yang paling besar hubungannya dengan kejadian KEK pada ibu hamil (OR = 8,673). Oleh karena itu agar tenaga kesehatan terkait bahu membahu dengan LINSEK, kader, TOMA dan TOGA untuk lebih meningkatkan penyuluhan dan motivasi kepada ibu hamil dalam mencegah terjadinya KEK. Kata Kunci : Asupan Makanan, Budaya, KEK, Paritas, Pengetahua, Penyakit Infeksi.
PENGARUH KONSUMSI BAWANG PUTIH (Allium sativum) TERHADAP TEKANAN DARAH PADA WANITA LANJUT USIA DENGAN HIPERTENSI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TAKTAKAN KOTA SERANG siti rochmah siti rochmah; Suprihatin; Jenny Anna Siauta
Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmiah Kesehatan Politeknik Medica Farma Husada Mataram Vol. 7 No. 2 (2021): JURNAL PENELITIAN DAN KAJIAN ILMIAH KESEHATAN POLITEKNIK MEDICA FARMA HUSADA MA
Publisher : Politeknik Medica Farma Husada Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (291.296 KB) | DOI: 10.33651/jpkik.v7i2.275

Abstract

Hipertensi mempunyai dampak lanjut Penyakit Jantung Koroner (PJK) serta dapat menimbulkan komplikasi penyakit lain yang berbahaya jika dibiarkan tanpa perawatan yang tepat. Penanganan hipertensi dapat dilakukan dengan teknik farmakologi dan non farmakologi salah satunya dengan pemberian air perasan bawang putih. Dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsumsi bawang putih terhadap tekanan darah pada lansia dengan hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Taktakan Kota Serang. Desain penelitian menggunakan metode penelitian quasy experimental design ini menggunakan pendekatan one group pretest-postest design. Sampel dikumpulkan menggunakan quota sampling berjumlah 22 lansia wanita dengan hipertensi. Lembar observasi yang digunakan untuk mengukur penurunan tekanan darah lansia sebelum dan sesudah pemberian bawang putih. Analisa data dilakukan dengan uji non-parametrik yaitu uji wilcoxon dan uji Mann Whitney. Hasil Penelitian diperoleh Rata-rata tekanan darah sistolik pada penderita hipertensi sebelum mengkonsumsi bawang putih 169,55 mmHg dan sesudah mengkonsumsi bawang putih 136,82 mmHg. Sedangkan Rata-rata tekanan darah diastolik pada penderita hipertensi sebelum mengkonsumsi bawang putih 99,55 mmHg dan sesudah mengkonsumsi bawang putih 85,00 mmHg. Kesimpulan penelitian ini konsumsi bawang putih berpengaruh terhadap penurunan tekanan darah pada lansia dengan hipertensi. Diharapkan kepada masyarakat agar mampu memanfaatkan bawang putih sebagai salah satu obat herbal yang bermanfaat bagi kesehatan khususnya untuk penurunan tekanan darah bagi penderita hipertensi Kata Kunci : lansia, hipertensi, bawang putih
Pengaruh Budaya Pantangan Terhadap Perawatan Dan Kebutuhan Ibu Nifas Di Wilayah Mekarwangi Kota Bogor Yenny Aulya; Jenny Anna Siauta; Nur Sarifah Munawaroh; Febry Mutiariami D
Jurnal SMART Kebidanan Vol 10, No 1 (2023): JUNI 2023
Publisher : Universitas Karya Husada Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34310/sjkb.v10i1.754

Abstract

Untuk mengurangi angka kematian ibu dan bayi di Indonesia, penting untuk memberikan perhatian pada masa nifas. Karena masa nifas adalah masa kesulitan bagi ibu dan bayi, sangat penting untuk memberikan perawatan yang tepat. 60% kematian ibu terjadi setelah persalinan, dan 50% kematian pada masa nifas terjadi dalam 24 jam pertama. Banyak ibu nifas di Indonesia yang melakukan pantang makanan pada masa nifas, yang berarti mereka menghindari makanan laut, telur, sayur-sayuran, dan makanan pedas. Hasil penelitian awal yang melibatkan wawancara dengan empat ibu yang sedang hamil menunjukkan bahwa ada pantangan yang dilakukan selama kehamilan. Penelitian ini ditujukan untuk menentukan pengaruh budaya pantangan terhadap perawatan dan kebutuhan ibu nifas di daerah Mekarwangi, Bogor. Penelitian kualitatif ini melibatkan sepuluh ibu yang sedang mengandung selama waktu 7 hingga 40 har10 keluarga, 1 bidan dan 1 paraji. dengan mengambil sempel jenuh menggunakan teknik snowball sampling, dilaksanakan dari desember – februari. Data yang digunakan, yang dikumpulkan melalui metode wawancara, dianalisis melalui analisis konten.Sebagian besar masyarakat Mekarwangi Kota Bogor melakukan budaya pantang makan (makan buah, mie, roti, ikan, telur, dan bakso) dan perawatan nifas (urut, memakai gurita, dan minum jamu). Budaya pantang ini berdampak pada pengeluaran ASI dan penyembuhan luka jahitan.Simpulan: Perawatan masa nifas masyarakat, seperti urut, minum jamu, dan pakai gurita. Budaya pantang makan berdampak pada pengeluaran ASI dan penyembuhan luka jaitan. Budaya pantang makan juga melarang berbagai aktivitas, seperti makan buah, telur, ikan, mie, roti, dan bakso, serta nyanda dan tidur siang. Saran: Untuk memberikan data terbaru membantu meluruskan budaya pada masa nifas yang akan berdampak pada kesehatan. Kata Kunci : pantangan; budaya; perawatan dan kebutuhan nifas; postpartum 
Hubungan Anemia Dengan Prestasi Belajar Siswi di SMP Negeri Kelila Kabupaten Mamberamo Tengah Tahun 2018 Jenny Anna Siauta; Triana Indrayani; Kartini Bombing
Journal for Quality in Women's Health Vol. 3 No. 1 (2020): Journal for Quality in Women Health
Publisher : Universitas STRADA Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30994/jqwh.v3i1.55

Abstract

Prevalensi anemia dunia berkisar 40-88% pada remaja putri pada tahun 2013. Anemia pada remaja menyebabkan penurunan tingkat kebugaran, daya imun, daya ingat, dan daya konsentrasi. Daya konsentrasi yang rendah menyebabkan kemampuan belajar menurun dan akan mempengaruhi prestasi belajar remaja. Desain penelitian ini bersifat deskriptif korelatif dengan pendekatan cross sectional. Sampel pada penelitian ini berjumlah 52 siswi. Teknik pengambilan sampel menggunakan Purposive Random Sampling. Instrumen penelitian terdiri dari Hb Quick Check dan nilai raport siswi. Data dianalisis menggunakan chi square untuk mengetahui hubungan antara anemia dengan prestasi belajar.Hasil penelitian menunjukan bahwa ada hubungan yang signifikan antara anemia dengan prestasi belajar (p = 0,000) maka p < 0,05.Terdapat Hubungan yang signifikan antara anemia dengan prestasi belajar pada siswi di SMP Negeri Kelila Kabupaten Mamberamo Tengah tahun 2018
Efektivitas Pijat Bayi Terhadap Perubahan Berat Badan Bayi 3-6 Bulan di Posyandu Deho di Wilayah Kerja Puskesmas Hamadi Jayapura tahun 2019 Triana Indrayani; Marlyina Marlyina; Jenny Anna Siauta
Journal for Quality in Women's Health Vol. 3 No. 1 (2020): Journal for Quality in Women Health
Publisher : Universitas STRADA Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30994/jqwh.v3i1.56

Abstract

Berdasarkan Dinas Kesehatan Provinsi Papua tahun 2017 masalah gizi buruk pd balita 0-23 bulan sebesar 3,1%. Stimulasi dalam masa bayi sangat membantu dalam mencapai pertumbuhan yang optimal. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan Quasi-Experimental Design, pre dan post test with Control Group Design. Teknik pengambilan sampel menggunakan Purposive Random Sampling.Sampel pada penelitian ini adalah bayi yang berusia 3-6 bulan sebanyak 30 Bayi. 15 bayi akan dijadikan kelompok Eksperimen dan 15 bayi akan dijadikan kelompok Kontrol. Data dianalisis menggunakan uji Paired sample t-test. Hasil penelitian menunjukan bahwa ada pengaruh pijat bayi terhadap perubahan berat badan bayi 3-6 bulan (P value = 0,000) yang berarti P value< ɑ. Adanya pengaruh pijat bayi terhadap perubahan berat badan bayi 3-6 bulan di Posyandu Deho tahun 2019. Pijat bayi dapat dijadikan intervensi dalam mengoptimalkan pertumbuhan anak