Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

THE EFFECTIVENESS OF JIGSAW LISTENING AND PROBLEM-SOLVING TECHNIQUES TO TEACH LISTENING COMPREHENSION USING AUTHENTIC MATERIALS WITH DIFFERENT LEVELS OF ANXIETY (A CASE AT THE TENTH GRADERS OF SMA N 11 KOTA AMBON IN THE ACADEMIC YEAR 2015/2016) Tuanany, Nurlaila; Linggar Bharati, Dwi Anggani
English Education Journal Vol 7 No 1 (2017)
Publisher : English Education Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/eej.v7i1.14684

Abstract

This study is an experimental research with a factorial design which aimed to find out the effectiveness of Jigsaw Listening and Problem-Solving techniques in teaching listening comprehension using authentic materials to the students with high and low anxiety. The samples of the study were tenth graders of SMA N 11 Kota Ambon in the academic year of 2015/2016. There were two classes, experimental class I and experimental class II which every class consisted of 20 students. Jigsaw listening technique was used in the experimental class I, while problem-solving technique was used in experimental class II. To answer research questions number one up to four, T-test was used. To answer research question number five and six, students’ mean scores in experimental class I and II were compared. While two-ways ANOVA with F-test at the 5% (0.05) level of significance was used to answer the seventh question. The result of this study showed that jigsaw listening and problem-solving techniques were effective to teach listening comprehension to the high and low anxious students. Jigsaw listening was more effective in teaching listening to the low anxious students, while problem-solving technique was more effective in teaching listening to the high anxious students. There was no interaction among jigsaw listening, problem-solving techniques, listening comprehension, and students’ anxiety.
THE EFFECTIVENESS OF JIGSAW LISTENING AND PROBLEM-SOLVING TECHNIQUES TO TEACH LISTENING COMPREHENSION USING AUTHENTIC MATERIALS WITH DIFFERENT LEVELS OF ANXIETY (A CASE AT THE TENTH GRADERS OF SMA N 11 KOTA AMBON IN THE ACADEMIC YEAR 2015/2016) Tuanany, Nurlaila; Linggar Bharati, Dwi Anggani
English Education Journal Vol 7 No 1 (2017)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/eej.v7i1.14684

Abstract

This study is an experimental research with a factorial design which aimed to find out the effectiveness of Jigsaw Listening and Problem-Solving techniques in teaching listening comprehension using authentic materials to the students with high and low anxiety. The samples of the study were tenth graders of SMA N 11 Kota Ambon in the academic year of 2015/2016. There were two classes, experimental class I and experimental class II which every class consisted of 20 students. Jigsaw listening technique was used in the experimental class I, while problem-solving technique was used in experimental class II. To answer research questions number one up to four, T-test was used. To answer research question number five and six, students’ mean scores in experimental class I and II were compared. While two-ways ANOVA with F-test at the 5% (0.05) level of significance was used to answer the seventh question. The result of this study showed that jigsaw listening and problem-solving techniques were effective to teach listening comprehension to the high and low anxious students. Jigsaw listening was more effective in teaching listening to the low anxious students, while problem-solving technique was more effective in teaching listening to the high anxious students. There was no interaction among jigsaw listening, problem-solving techniques, listening comprehension, and students’ anxiety.
Peran Komunikasi Pela Gandong Dalam Menjaga Keharmonisan Masyarakat Maluku Wabaluwu, Lulu; Rifa'i, Akhmad; Tuanany, Nurlaila
DIALEKTIKA Vol. 16 No. 2 (2023): Kearifan Lokal dan Pemikiran Islam
Publisher : IAIN Ambon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33477/da.v16i2.5843

Abstract

Masyarakat Maluku diyakini telah memiliki pranata sosial budaya yang cukup baik, yang disebut Pela Gandong yang bercorak sosio genealogis. Penelitian yang berjudul peran komunikasi pela Gandong dalam menjaga keharmonisan masyrakat Maluku bertujuan  untuk mengetahui dan menganalisa peran komunikasi pela Gandong dalam tradisi masyarakat Maluku. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif kepustakaan(penelitian literatur) dengan menggunakan data dari berbagai referensi, baik primer maupun sekunder, data dikumpulkan dengan menggunakan teknik dokumentasi, yaitu membaca (readeng text, mengkaji, mempelajari dan mencatat literatur yang berkaitan dengan isu yang di bahas. Berdasarkan hasil temuan dapat disimpulkan bahwa Pela Gandong adalah suatu ikatan persatuan dan saling mengangkat saudara walaupun tidak ada ikatan darah dan cara penyelesaian konflik yang terjadi di Maluku diselesaikan dengan memberikan porsi bagi petua adat untuk bermediasi dan berkomunikasi menyelesaikan konflik tersebut, hasil kesepakatan penyelesaian konflik melalui pranata dan petua adat memiliki kekuatan yang mengikat bagi kelompok masyarakat yang terlibat dalam konflik.
ANALISIS AKTIVITAS LEISURE AND RECREATION PENGUNJUNG GENERASI Z DI PATTIMURA PARK Thomas, Reli Novalin; Tuanany, Nurlaila; Tauran, Elviaty Helinda
NOUMENA: Jurnal Sosial Humaniora dan Keagamaan Vol 4, No 2 (2023): NOUMENA: Jurnal Sosial Humaniora dan Keagamaan
Publisher : IAKN AMBON

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37196/nojisok.v4i2.789

Abstract

Penelitian yang berjudul Analisis Aktivitas Leisure and Recreation Pengunjung Generasi Z di Pattimura Park ini dilakukan, karena Pattimura Park menjadi salah satu kawasan wisata yang menjadi pilihan bagi pengunjung Generasi Z untuk menghabiskan waktu luang mereka dalam bentuk implementasi waktu luang yaitu berwisata. Pattimura Park memiliki fasilitas yang memadai seperti panggung terbuka, lapangan bola basket dan volly, pedestrian yang tertata rapi, dan air mancur berwarna warni, ini juga merupakan fasilitas pendukung dalam mengisi kegiatan waktu luang (Leisure and Recreation).             Pattimura Park ini banyak dipilih oleh Generasi Z, aktivitas Generasi Z begitu banyak mulai dari kuliah dan kerja. Membuat tugas, mengikuti organisasi kemahasiswaan dan olahraga, yang dapat berdampak kondisi fisik maupun mental. Untuk itu Generasi Z diharapkan dapat memanfaatkan waktu luangnya dengan menggunakan ruang publik seperti Ruang Terbuka Hijau (RTH) Pattimura Park untuk berekreasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Aktivitas Pengunjung Generasi Z dan Motivasi untuk mengunjungi Pattimura Park.            Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, dengan teknik pengumpulan data berupa wawancara, observasi dan dokumentasi yang dilakukan terhadap beberapa informan dalam hal ini Bagian Umum dan Perlengkapan Kota Ambon, Dinas PUPR Kota Ambon dan juga Pengunjung Generasi Z. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa, Aktivitas yang dilakukan Pengunjung Generasi Z di Pattimura Park adalah berolahraga, duduk santai, menonton pertunjukkan seni dan budaya, mendengarkan musik berkumpul bersama teman, keluarga dan kerabat. Adapun motivasi mengunjungi Pattimura Park yaitu kebutuhan individu kemauan untuk melakukan usaha tertentu untuk tujuan relaksasi melepas ketegangan fisik dan mental. Makna yang didapat ketika Generasi Z selesai melakukan aktivitas rekreasi di RTH Pattimura Park adalah, mereka merasakan makna kesehatan, pendidikan, sosial, politis dan ekonomi.Kata-kata kunci: Aktivitas , Motivasi Pengunjung Generasi Z
STRENGTHS AND WEAKNESSES OF USING AUTHENTIC MATERIALS IN TEACHING LISTENING COMPREHENSION Tuanany, Nurlaila
Lingue : Jurnal Bahasa, Budaya, dan Sastra Vol. 1 No. 2 (2019): Language Study and Teaching
Publisher : LP2M IAIN Ambon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33477/lingue.v1i2.1186

Abstract

Abstract Listening is not a passive skill. It is an active process since it needs the interpretation of sounds into meaning. It is important for teachers to help their students to increase the students’ listening comprehension. This paper discusses the teaching listening comprehension using authentic materials. Authentic materials are the materials that have been produced by native speakers in the form of written or spoken language. There are strengths and weaknesses in applying these materials. Some of the strengths are more interesting, genuine, and motivating than non-authentic materials. On the other hand, the authentic materials are too difficult for lower level students so the teacher needs to spend more hours to apply them. Finally, in teaching listening comprehension the teacher needs to select the appropriate materials to meet the students’ level and knowledge background and most of all it must be suitable with the syllabus of teaching objectives. Keywords: Authentic Materials, Strengths, Weaknesses, Listening Comprehension Abstract Mendengarkan bukanlah keterampilan pasif. Mendengarkan merupakan proses aktif karena membutuhkan interpretasi suara menjadi makna. Penting bagi guru untuk membantu para siswa dalam meningkatkan kemampuan mendengarkan mereka. Tulisan ini membahas penggunaan materi otentik dalam pengajaran kemampuan mendengarkan siswa. Materi otentik adalah materi yang telah diproduksi oleh penutur asli dalam bentuk bahasa tertulis maupun lisan. Ada kelebihan dan kekurangan dalam mengaplikasikan materi ini. Beberapa kelebihan di antaranya materi otentik ini lebih menarik, asli, dan memotivasi daripada materi yang tidak otentik. Namun di sisi lain, materi otentik dianggap terlalu sulit bagi siswa dengan tingkat pemahaman yang rendah sehingga guru perlu menghabiskan lebih banyak waktu untuk menerapkannya. Pada akhirnya, dalam mengajarkan kemampuan mendengarkan bagi para siswa, guru perlu menyeleksi materi yang sesuai untuk memenuhi tingkat dan latar belakang pengetahuan siswa serta yang paling penting harus sesuai dengan silabus dan tujuan pengajaran. Kata kunci: Materi Otentik, Kelebihan, Kekurangan, Pemahaman Mendengarkan
The Concept of “Baku Masuk” as A Symbol of The Culture of Harmony In Ambon Tuanany, Nurlaila; Manaf Tubaka, Abdul
12 Waiheru Vol. 8 No. 1 (2022): 12 Waiheru
Publisher : Balai Diklat Keagamaan Ambon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (327.773 KB) | DOI: 10.47655/12waiheru.v8i1.8

Abstract

This paper aims to describe how the dominant culture of the Ambonese can be used as a symbol of harmony in cultural plurality and ethnic pluralism in Ambon City. The cultural plurality that has been segregated through knowledge of territorial and geographical boundaries as a differentiator can be overcome through the "Baku Masuk" culture where ethnic diversity in Ambon City can borrow from each other as a form of willingness to accept differences and at the same time be united in differences and henceforth made into as the public culture of every ethnic entity in Ambon City. This paper has found that the “Baku Masuk” culture which is practiced in Ambon City has become a solution for a harmonious life. This paper recommends the need for local culture as a basis for strengthening public culture to be practiced in a plural society.
Tanjung Burung Maleo dalam Tatanan Adat Negeri Kailolo Kecamatan Pulau Haruku Kabupaten Maluku Tengah Provinsi Maluku Tuanany, Nurlaila; Tetelepta, Edward Gland; Lasaiba, Mohammad Amin
JENDELA PENGETAHUAN Vol 19 No 1 (2026): JENDELA PENGETAHUAN
Publisher : Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/jp19iss1pp63-73

Abstract

Dalam konteks pelestarian keanekaragaman hayati di kawasan kepulauan, kearifan lokal berbasis adat masih menjadi fondasi penting bagi keberlanjutan sosial-ekologis. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kedudukan, makna simbolik, dan praktik adat masyarakat Negeri Kailolo dalam menjaga burung Maleo (Macrocephalon maleo), satwa endemik yang memiliki nilai ekologis dan spiritual tinggi. Menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif, data diperoleh melalui wawancara mendalam, observasi lapangan, dan analisis dokumen adat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa burung Maleo diposisikan sebagai pusaka leluhur yang sakral, merepresentasikan hubungan harmonis antara manusia, alam, dan spiritualitas. Sistem adat seperti sasi, lembaga kewang, serta ritual di Baileo berperan sebagai instrumen konservasi yang efektif dan adaptif terhadap modernisasi. Temuan ini juga menunjukkan bahwa legitimasi adat lebih kuat daripada regulasi formal dalam membangun kepatuhan ekologis masyarakat. Dengan demikian, penelitian ini menegaskan bahwa kekuatan adat tidak hanya mempertahankan identitas budaya, tetapi juga menyediakan model konservasi.