Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI MELALU BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK PERMAINAN KERJASAMA PADA SISWA KELAS XI MATEMATIKA DAN SAINS 2 DI SMA NEGERI 1 MUNTILAN Respati, Ardiatma Rio
Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application Vol 4 No 2 (2015): Juni 2015
Publisher : Department of Guidance and Counseling, UNNES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Melalui Bimbingan Kelompok dengan teknik Permainan Kerjasama diharapkan rendahnya komunikasi antar pribadi siswa dapat ditingkatkan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui keberhasilan dalam meningkatkan komunikasi antar pribadi melalui Bimbingan Kelompok dengan Teknik Permainan Kerjasama. Metode pengumpulan data menggunakan skala psikologi. Sedangkan teknik analisis data yang digunakan adalah statistik non parametrik dengan rumus wilcoxon. Dari hasil penelitian menunjukan komunikasi antar pribadi siswa sebelum mendapatkan perlakuan sebesar 59% dengan kategori sedang dan setelah mendapatkan perlakuan meningkat menjadi 78% dengan kategori tinggi. Perbedaan tingkat komunikasi antar pribadi siswa sebelum dan sesudah mendapatkan perlakuan sebesar 19%. Simpulan dari penelitian ini adalah rendahnya komunikasi antar pribadi siswa pada kelas XI Matematika dan Sains 2 SMA Negeri 1 Muntilan meningkat setelah mendapatkan Bimbingan kelompok dengan Teknik Permainan Kerjasama. Adapun saran yang dapat peneliti sampaikan adalah guru pembimbingan dapat melaksanakan Bimbingan Kelompok dengan Teknik Permainan Kerjasama sebagai salah satu media untuk meningkatakan kemampuan komunikasi antar pribadi khususnya untuk kelas X yang masih memerlukan adaptasi di sekolah yang baru.Through the Technical Guidance Group Cooperation Games is expected to improve the students’ interpesonal comunication. The purpose of this study was to determine the success in increasing interpesonal comunication through Technical Guidance Group Cooperation Games. Psychological scale method was used to collect the data. A non-parametric statistical Wilcoxon formula was used to analyze the data. Based on the results of the study show the interpesonal comunication of students before getting treatment by 59% with moderate category and after getting treatment increased to 78% with the high category. The difference in the level of interpesonal comunication of students before and after getting treatment by 19%. The conclusions of this study is the lack of interpesonal comunication in eleventh graders of Mathematics and Science 2 SMA Negeri 1 Muntilan increased after getting Guidance group with Cooperation Game Technique. As for the suggestion, Technical Guidance Group Cooperation Games can be used as one of the media to increase the ability of interpesonal comunication, especially for tenth graders which still require adaptation in the new school.
Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Antar Pribadi Melalui Bimbingan Kelompok dengan Teknik Permainan Kerjasama pada Siswa Kelas XI Matematika dan Sains 2 di SMA Negeri 1 Muntilan Respati, Ardiatma Rio; Supriyo, Supriyo
Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application Vol 4 No 2 (2015): Juni 2015
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/ijgc.v4i2.7536

Abstract

Melalui Bimbingan Kelompok dengan teknik Permainan Kerjasama diharapkan rendahnya komunikasi antar pribadi siswa dapat ditingkatkan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui keberhasilan dalam meningkatkan komunikasi antar pribadi melalui Bimbingan Kelompok dengan Teknik Permainan Kerjasama. Metode pengumpulan data menggunakan skala psikologi. Sedangkan teknik analisis data yang digunakan adalah statistik non parametrik dengan rumus wilcoxon. Dari hasil penelitian menunjukan komunikasi antar pribadi siswa sebelum mendapatkan perlakuan sebesar 59% dengan kategori sedang dan setelah mendapatkan perlakuan meningkat menjadi 78% dengan kategori tinggi. Perbedaan tingkat komunikasi antar pribadi siswa sebelum dan sesudah mendapatkan perlakuan sebesar 19%. Simpulan dari penelitian ini adalah rendahnya komunikasi antar pribadi siswa pada kelas XI Matematika dan Sains 2 SMA Negeri 1 Muntilan meningkat setelah mendapatkan Bimbingan kelompok dengan Teknik Permainan Kerjasama. Adapun saran yang dapat peneliti sampaikan adalah guru pembimbingan dapat melaksanakan Bimbingan Kelompok dengan Teknik Permainan Kerjasama sebagai salah satu media untuk meningkatakan kemampuan komunikasi antar pribadi khususnya untuk kelas X yang masih memerlukan adaptasi di sekolah yang baru. Through the Technical Guidance Group Cooperation Games is expected to improve the students’ interpesonal comunication. The purpose of this study was to determine the success in increasing interpesonal comunication through Technical Guidance Group Cooperation Games. Psychological scale method was used to collect the data. A non-parametric statistical Wilcoxon formula was used to analyze the data. Based on the results of the study show the interpesonal comunication of students before getting treatment by 59% with moderate category and after getting treatment increased to 78% with the high category. The difference in the level of interpesonal comunication of students before and after getting treatment by 19%. The conclusions of this study is the lack of interpesonal comunication in eleventh graders of Mathematics and Science 2 SMA Negeri 1 Muntilan increased after getting Guidance group with Cooperation Game Technique. As for the suggestion, Technical Guidance Group Cooperation Games can be used as one of the media to increase the ability of interpesonal comunication, especially for tenth graders which still require adaptation in the new school.
Pengaruh Layanan Bimbingan Klasikal Terhadap Kemandirian Belajar Peserta Didik Kelas X SMAN 6 Semarang Rahman, Arif Khalilu; Setianingsih, Eka Sari; Ismanto, Heri Saptadi; Respati, Ardiatma Rio
Indonesian Journal of Educational Counseling Vol 8 No 2 (2024): Juli 2024
Publisher : Universitas Mathla'ul Anwar Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30653/001.202482.404

Abstract

This research seeks to explore the impact of classical guidance services on the learning independence of tenth-grade students at SMAN 6 Semarang. Using a quantitative experimental method, this research examines whether there is a significant impact of classical guidance services on students' learning independence. The study involved a sample of 43 students selected through simple random sampling. Data was collected using a Likert-scale questionnaire assessing learning independence. The experimental design included a one-group pretest-posttest approach. Results showed that prior to the classical guidance intervention, 79.1% of students exhibited low learning independence. Post-intervention, there was a notable improvement, with 20.9% of students reaching a moderate level. The paired sample t-test indicated a significant difference in learning independence before and after the intervention (sig = 0.000 < 0.05). Results of the paired sample t-test analysis revealed a significant positive impact of classical guidance services on learning independence. Additionally, the calculation of a normalized gain score of 0.72 indicates that classical guidance services are effective in enhancing students' learning independence. This study supports previous research indicating that classical guidance services effectively increase students' motivation, concentration, and self-confidence. In conclusion, classical guidance services contribute significantly to developing students' potential and achieving developmental tasks, particularly in fostering independent learning within the school environment.
PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR MELALUI BIMBINGAN KLASIKAL METODE PROBLEM-BASED LEARNING MEDIA KARTU MASALAH DI SMA NEGERI 6 SEMARANG Jismi, Muhammad Faizul; Umriana, Anila; Respati, Ardiatma Rio
Jurnal Muria Research Guidance and Counseling (MRGC) Vol 4, No 2 (2025): JURNAL MURIA RESEARCH GUIDANCE AND COUNSELING OKTOBER 2025
Publisher : Universitas Muria Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24176/mrgc.v4i2.15528

Abstract

This study aims to examine the effectiveness of classical guidance services using the problem-based learning method supported by issue cards in enhancing students’ learning motivation. The novelty of this article lies in demonstrating how a student-centered learning approach can generate a positive impact on learners. The findings indicate that the classical guidance service based on problem-based learning with issue card media effectively increases the learning motivation of Grade XI K students at SMA Negeri 6 Semarang. Prior to the intervention, students’ motivation levels were generally in the moderate to low range; however, following the implementation, all students reached the high category, indicating a gradual improvement in interactive, motivational, and cognitive aspects.
GAMBARAN PROKRASTINASI AKADEMIK PESERTA DIDIK KELAS X DI SMA N 6 SEMARANG Prastyaningrum, Shafa Hasna; Ismanto, Heri Saptadi; Respati, Ardiatma Rio
Ristekdik : Jurnal Bimbingan dan Konseling Vol 9, No 3 (2024): RISTEKDIK : JURNAL BIMBINGAN DAN KONSELING - JULI-SEPTEMBER 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/ristekdik.2024.v9i3.408-413

Abstract

Prokrastinasi adalah suatu prilaku yang tidak baik atau prilaku yang negatif di antaranya; lalai dalam menyelesaikan tugas, dan kurangnya ketepatan waktu pada saat masuk jam sekolah.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran prokrastinasi akademik peserta didik kelas X SMA N 6 Semarang. Populasi pada penelitian ini sebesar 432 dengan sampel sebanyak 208 peserta didik kelas X dengan teknik pengambilan sampel menggunal simple random sampling. Penelitian ini menggunakan metode jenis kuantitatif deskriptif yang akan menghasilkan deskripsi lengkap dari hasil penelitia ini. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa prokrastinasi akademk peserta didik kelas X SMA N 6 Semarang berada pada kategori Tinggi dengan skor 53,84%. Dengan demikian diharapkan adanya penanganan terhadap masalah tersebut sehingga siswa dapat menyelesaikan masalahnya. Salah satu cara penanganan masalah tersebut adalah dengan memberikan layanan konseling.