Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

ANALISIS DAMPAK KARAKTERISTIK DEMOGRAFI PADA PEROLEHAN PENDAPATAN PEKERJA PEREMPUAN SEKTOR INFORMAL DI KOTA PALEMBANG Wulantari, Raden Ayu; Armansyah, Armansyah
The Journal of Society and Media Vol 2, No 1 (2018): Fenomenologis of Social Media in Society & Media
Publisher : Department of Social Science, Faculty of Social Science &Law, Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jsm.v2n1.p37-52

Abstract

This study aims to explain the impact of demographic characteristics on the income earning of informal sector workers in Palembang City. The method used mixed methode, which is a combination of quantitative and qualitative. Data collection by observation, interview and documentation. Data obtained from the informant selected by purposive sampling. Collected quantitative data were analyzed using the SPSS Program through the analysis of frequency decryption and crosstabs, while the qualitative analysis used the steps of reduction, display, and conclution. The validity of data uses degree of credibility with techniques of persistence enhancement, extension of observation, triangulation, and member checking. The results showed that demographic characteristics such as; age, status, education, skills and occupation have an impact on the earnings of informal sector women's incomes whereas training has no impact on the earnings of informal sector workers
ANALISIS DAMPAK KARAKTERISTIK DEMOGRAFI PADA PEROLEHAN PENDAPATAN PEKERJA PEREMPUAN SEKTOR INFORMAL DI KOTA PALEMBANG Wulantari, Raden Ayu; Armansyah, Armansyah
The Journal of Society and Media Vol 2, No 1 (2018): Fenomenologis of Social Media in Society & Media
Publisher : Department of Social Science, Faculty of Social Science &Law, Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jsm.v2n1.p37-52

Abstract

This study aims to explain the impact of demographic characteristics on the income earning of informal sector workers in Palembang City. The method used mixed methode, which is a combination of quantitative and qualitative. Data collection by observation, interview and documentation. Data obtained from the informant selected by purposive sampling. Collected quantitative data were analyzed using the SPSS Program through the analysis of frequency decryption and crosstabs, while the qualitative analysis used the steps of reduction, display, and conclution. The validity of data uses degree of credibility with techniques of persistence enhancement, extension of observation, triangulation, and member checking. The results showed that demographic characteristics such as; age, status, education, skills and occupation have an impact on the earnings of informal sector women's incomes whereas training has no impact on the earnings of informal sector workers
Konstruksi dan Reproduksi Maskulinitas Kelompok Muda Urban Kelas Menengah (Studi Fenomenologi di Antara Penonton Drama Korea Selatan) Wulantari, Raden Ayu
JURNAL KOMUNIKASI INDONESIA Vol. 1, No. 2
Publisher : UI Scholars Hub

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Karakter maskulin yang ‘lembut’, yang tumbuh dalam diri kelompok laki-laki urban kelas menengah saat ini berbeda dengan karakter maskulin yang digambarkan oleh media mainstream yang menekankan maskulinitas sebagai karakter yang tegas, keras, gagah dan macho. Kelompok muda saat ini meyakini bahwa laki-laki itu boleh saja menangis, memiliki sensitivitas, melankolis, dan lain-lain. Akibatnya, tidak jarang masyarakat mempersepsikan bahkan mengidentikkan kelompok tersebut sebagai kurang jantan. Karakter 'lembut' tersebut sudahbanyak digambarkan oleh film Korea Selatan, namun belum banyak digambarkan oleh media Indonesia. Drama Korea Selatan telah menampilkan sisi maskulinitas laki-laki Korea Selatan apa adanya dengan menunjukkan bahwa soft emotion merupakan hal yang wajar dimiliki seorang laki-laki. Karena itu, bisa dimengerti bila kelompok tersebut di atas menyukai drama tersebut. Penelitian ini dilakukan untuk bisa memahami bagaimana kelompok tersebut mengkonstruksikan dan mereproduksi nilai-nilai maskulinitas pada diri mereka. ‘Soft’ masculinity characters that is currently emerging in urban middle class men constrastsagainst what is portrayed in mainstream media, usually emphasising on masculinity as strict, strong, manly, and macho. This young group believes that men may cry, be sensitive, be melancholic, and such. As a result, often there is public perception that stereotypes the group as not manly enough. This ‘soft’ character is often portrayed in South Korean dramas, but not yet in Indonesian media. South Korean dramas has potrayed South Korean men as they are by showing that soft emotions is common in a man. Thus, it is understandable if this group takes pleasure in watching such dramas. This research is conducted to understand how the group constructs and reproduces masculine values in themselves.
Pandangan tentang Sustainable Fashion di Kalangan Pengguna Pakaian Bekas di Kota Jambi Wulantari, Raden Ayu; Sarwono, Billy K; Utari, Prahastiwi
Jurnal Kawistara Vol 15, No 1 (2025)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/kawistara.98017

Abstract

Penggunaan pakaian bekas sering dikaitkan dengan ekonomi sirkular yang didasarkan pada mode berkelanjutan. Penggunaan pakaian bekas yang lebih banyak dapat membantu mengurangi limbah fesyen. Di negara-negara berpenghasilan menengah seperti Indonesia, minat terhadap pakaian bekas impor semakin tinggi. Meskipun ada larangan dari pemerintah, perdagangan pakaian bekas impor masih populer di daerah perkotaan. Dalam tren ini, menarik untuk melihat apakah praktik penggunaan pakaian bekas berhubungan dengan dukungan terhadap fesyen berkelanjutan atau tidak. Penelitian ini bertujuan untuk melihat karakteristik dan preferensi pengguna pakaian bekas dan kaitannya dengan fesyen berkelanjutan. Penelitian ini didasarkan pada penelitian kualitatif di kota Jambi, salah satu daerah dengan jumlah pengguna pakaian bekas yang tinggi di Indonesia. Data untuk penelitian ini berasal dari wawancara mendalam dengan 10 pengguna pakaian bekas (penjual atau pembeli) di kota tersebut. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa mayoritas pengguna pakaian bekas impor di kota Jambi adalah anak muda dan wanita dewasa (ibu rumah tangga). Pengguna pakaian bekas di Jambi berasal dari berbagai status sosial ekonomi, tidak lagi identik dengan masyarakat menengah ke bawah. Meskipun banyak anak muda dan kalangan menengah ke atas yang menjadi pengguna pakaian bekas, namun tidak ditemukan perilaku berkelanjutan yang mengarah pada kesadaran akan fesyen berkelanjutan. Terdapat fenomena transformasi tempat penjualan pakaian bekas dari yang awalnya sederhana (tenda-tenda non permanen) menjadi seperti butik dan toko-toko permanen. Sebagian besar pengguna pakaian bekas impor di kota Jambi tidak memahami fesyen berkelanjutan. Motif utama penggunaan pakaian bekas di Jambi terutama karena alasan ekonomi (harga murah) dan kualitas (barang bermerek).
Pandangan tentang Sustainable Fashion di Kalangan Pengguna Pakaian Bekas di Kota Jambi Wulantari, Raden Ayu; Sarwono, Billy K; Utari, Prahastiwi
Jurnal Kawistara Vol 15, No 1 (2025)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/kawistara.98017

Abstract

Penggunaan pakaian bekas sering dikaitkan dengan ekonomi sirkular yang didasarkan pada mode berkelanjutan. Penggunaan pakaian bekas yang lebih banyak dapat membantu mengurangi limbah fesyen. Di negara-negara berpenghasilan menengah seperti Indonesia, minat terhadap pakaian bekas impor semakin tinggi. Meskipun ada larangan dari pemerintah, perdagangan pakaian bekas impor masih populer di daerah perkotaan. Dalam tren ini, menarik untuk melihat apakah praktik penggunaan pakaian bekas berhubungan dengan dukungan terhadap fesyen berkelanjutan atau tidak. Penelitian ini bertujuan untuk melihat karakteristik dan preferensi pengguna pakaian bekas dan kaitannya dengan fesyen berkelanjutan. Penelitian ini didasarkan pada penelitian kualitatif di kota Jambi, salah satu daerah dengan jumlah pengguna pakaian bekas yang tinggi di Indonesia. Data untuk penelitian ini berasal dari wawancara mendalam dengan 10 pengguna pakaian bekas (penjual atau pembeli) di kota tersebut. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa mayoritas pengguna pakaian bekas impor di kota Jambi adalah anak muda dan wanita dewasa (ibu rumah tangga). Pengguna pakaian bekas di Jambi berasal dari berbagai status sosial ekonomi, tidak lagi identik dengan masyarakat menengah ke bawah. Meskipun banyak anak muda dan kalangan menengah ke atas yang menjadi pengguna pakaian bekas, namun tidak ditemukan perilaku berkelanjutan yang mengarah pada kesadaran akan fesyen berkelanjutan. Terdapat fenomena transformasi tempat penjualan pakaian bekas dari yang awalnya sederhana (tenda-tenda non permanen) menjadi seperti butik dan toko-toko permanen. Sebagian besar pengguna pakaian bekas impor di kota Jambi tidak memahami fesyen berkelanjutan. Motif utama penggunaan pakaian bekas di Jambi terutama karena alasan ekonomi (harga murah) dan kualitas (barang bermerek).
Resepsi Laki-Laki Urban Jakarta terhadap Konsep Laki-Laki Gentroseksual di Majalah FHM Kertanegara, Rizky; Wulantari, Raden Ayu
CommLine Vol 6, No 1 (2015)
Publisher : Universitas Al Azhar Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36722/cl.v6i1.601

Abstract

The label for “new man” that developed after the phenomenon of metrosexual in the 2000s has been obsolete todays due to the emergence of its new term “gentrosexual”. Gentrosexual derived from the word gentleman and metrosexual. Men todays believe that their self-actualization were not only seen from their appearance or treatment. Thus, the gentrosexual men genre revealed by realizing their roles to the gender issues, but that did not leave the traditional values such as behavior, marriage and loyalty. The research based on an article in a FHM UK magazine, which was also published in its Indonesian edition about the gentrosexual man genre that became a new phenomenon among urban men. FHM Indonesia believed that the gentrosexual character has been experienced by most urban men readers. This issue is interesting to study because of the conceptual shift of man associated with their role in society. Shifting this concept can be associated with the same or different cultures and values that they have so far. This study aims to understand how readers interpret gentrosexual characters in FHM Magazine Indonesia. This research is a qualitative descriptive using reception theory. Stuart Hall states that the reader is an active audience who has a preferred reading of media texts. Hall then mentions three readings performed by the code reader that is dominant, negotiation, and opposition. Convenience sampling was used to select a sample with the criteria that have been set. The primary data obtained by in-depth interviews were then analyzed with a coding technique. While the secondary data obtained by the study of documents and literature.