Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Jurnal Material dan Energi Indonesia

PENGUKURAN GEOLISTRIK UNTUK INVESTIGASI LONGSOR DI AREA BANDUNG UTARA BAMBANG WIJATMOKO, KUSNAHADI SUSANTO, IMRAN HILMAN MOHAMMAD, DINI FITRIANI
Jurnal Material dan Energi Indonesia Vol 5, No 01 (2015)
Publisher : Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (496.019 KB) | DOI: 10.24198/jmei.v5i01.11155

Abstract

Makalah ini mendiskusikan hasil dari penyelidikan keruntuhan tanah (ground failures) di sekitar cekungan Bandung menggunakan metode geolistrik. Penelitian dilakukan untuk mendeterminasi jenis ground failures dan bagaimana ciri menjelang keruntuhannya. Pada umumnya ground failures di sekitar cekungan Bandung disebabkan oleh curah hujan yang tinggi yang menyebabkan timbulnya penambahan volum air dalam tanah, sehingga mengurangi kuat ikatan molekul tanah. Ground failures terjadi dalam dua bentuk: keruntuhan bidang gelincir yang disebut tanah longsor dan keruntuhan vertikal/tebing. Penyelidikan keruntuhan tanah difokuskan pada dua lokasi di Bandung utara yaitu Legok hayam dan Cimenyan, dimana untuk daerah Legok Hayam longsor telah terjadi sementara daerah Cimenyan belum terjadi longsor namun memiliki tingkat kerawanan yang cukup tinggi. Hasil penyelidikan di kedua daerah dibandingkan untuk mengetahui kondisi struktur resistivitas bawah permukaan daerah pra dan pasca longsor di Bandung utara.
PENENTUAN RESISTIVITAS BATUBARA MENGGUNAKAN METODE ELECTRICAL RESISTIVITY TOMOGRAPHY DAN VERTICAL ELECTRICAL SOUNDING BUDY SANTOSO; BAMBANG WIJATMOKO; EDDY SUPRIYANA; ASEP HARJA
Jurnal Material dan Energi Indonesia Vol 6, No 01 (2016)
Publisher : Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (628.706 KB) | DOI: 10.24198/jmei.v6i01.9371

Abstract

Pemanfaatan batubara sebagai salah satu sumber energi alternatif semakin meningkat, diantaranya untuk kebutuhan energi sektor industri dan pembangkit tenaga listrik. Peningkatan tersebut telah mendorong penelitian mengenai keberadaan batubara dan sumberdayanya. Metode Geofisika yang digunakan untuk mengetahui keberadaan batubara, diantaranya : Metode Electrical Resistivity Tomography dan Vertical Electrical Sounding. Parameter fisika untuk menentukan indikasi batubara dengan metode tersebut yaitu resistivitas. Untuk menghindari ambiguitas ketika menginterpretasikan lapisan batubara pada suatu penampang resistivitas, maka perlu dilakukan penentuan nilai resistivitas batubara secara insitu diatas singkapan batubara. Penentuan resistivitas batubara secara insitu dengan Metode Electrical Resistivity Tomography dilokasi I (Muarobungo, Jambi) diperoleh nilai resistivitas (81,4 – 115) Ωm, sedangkan dilokasi II (Lahat, Sumatera Selatan) diperoleh nilai resistivitas (60 – 110) Ωm dan dilokasi III (Nunukan, Kalimantan Utara) diperoleh nilai resistivitas (83 – 130) Ωm. Penentuan resistivitas batubara secara insitu dengan Metode Vertical Electrical Sounding dilokasi I (Muarobungo, Jambi) diperoleh nilai resistivitas 80,89 Ωm dan dilokasi II (Lahat, Sumatera Selatan) diperoleh nilai resistivitas 76,92 Ωm.Keywords ; Electrical Resistivity Tomography, Vertical Electrical Sounding, coal outcrops, cross-section resistivity.
KAJIAN NIKEL LATERIT DENGAN METODE ELECTRICAL RESISTIVITY TOMOGRAPHY DI DAERAH BATU PUTIH, KOLAKA UTARA SULAWESI TENGGARA BUDI SANTOSO; BAMBANG WIJATMOKO; EDDY SUPRIYANA
Jurnal Material dan Energi Indonesia Vol 7, No 01 (2017)
Publisher : Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (396.594 KB) | DOI: 10.24198/jmei.v7i01.11043

Abstract

Abstrak. Endapan nikel laterit terdapat pada zona limonit, zona saprolit, dan zona saprock. Masing-masing zona laterit tersebut mempunyai kandungan mineral dan kadar nikel yang berbeda, sehingga mempunyai nilai resistivitas yang berbeda-beda. Penampang laterit dapat diperoleh dengan Metode Electrical Resistivity Tomography (ERT).  Metode ERT adalah metode pengukuran resistivitas dipermukaan tanah dengan menggunakan banyak elektroda, agar diperoleh variasi distribusi resistivitas bawah permukaan secara lateral dan vertikal, sehingga didapatkan citra  bawah permukaan. Konfigurasi elektroda yang digunakan dalam akuisisi data ERT yaitu Konfigurasi Wenner. Pengolahan data menggunakan program inversi Res2DInv. Berdasarkan hasil pengukuran ERT yang telah dikorelasikan dengan data test pit, diperoleh nilai resistivitas laterit sebagai berikut : resistivitas limonit : < 400 Ohm.m, resistivitas saprolit : (400 – 640) Ohm.m,  resistivitas saprock : (640 – 1720) Ohm.m dan resistivitas bedrock  > 1720 Ohm.m.Kata kunci : ERT, limonit, saprolit, saprock, Wenner
PENDUGAAN POTENSI AIR TANAH BERDASARKAN DATA GEOLISTRIK UNTUK KEPERLUAN MASYARAKAT DI DESA PERTANIAN HILMAN, IMRAN; SANTOSO, BUDI; WIJATMOKO, BAMBANG
Jurnal Material dan Energi Indonesia Vol 14, No 1 (2024)
Publisher : Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jme.v14i1.49015

Abstract

Air bersih merupakan salah satu komponen vital yang menghidupi suatu desa pertanian. Keberadaan air bersih yang berkelanjutan sangat diperlukan dalam menunjang kegiatan produktivitas desa, baik untuk kegiatan pertanian maupun untuk kebutuhan sehari-hari. Pada desa-desa dengan lahan pertanian tadah hujan dimana tidak terdapat saluran irigasi, keberadaan aliran air yang berkesinambungan merupakan hal yang sangat urgen untuk dipenuhi sepanjang musim. Makalah ini membahas mengenai karakteristik struktur resistivitas suatu desa pertanian tadah hujan sebagai upaya melakukan pencarian sumber mata air bersih. Data resistivitas didapat dengan menggunakan pengukuran geolistrik tahanan jenis menggunakan konfigurasi Wenner untuk melihat sebaran zona dengan resistivitas rendah. Hasil pengolahan geolistrik menunjukkan adanya suatu struktur anomali yang dicirikan dengan nilai resistivitas tinggi yang berbeda dengan keadaan sekelilingnya dimana nilai resistivitas rendah mendominasi. Keterangan penduduk desa juga menunjukkan adanya lokasi sulit air yang letaknya bersesuaian dengan zona resistivitas tinggi. Hasil interpretasi penampang geolistrik lebih lanjut memperlihatkan adanya lokasi dengan nilai resistivitas rendah yang diperkirakan sebagai akuifer di bagian selatan desa