Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

PEMANFAATAN METODE ELECTRICAL RESISTIVITY TOMOGRAPHY (ERT) UNTUK MEMPERTEGAS POSISI POLUTAN DAN AIR BERSIH DI PUSAT INDUSTRI KULIT GARUT -, Wijatmoko, B.; -, Agustine, E.; -, Susanto, K.
Dharmakarya Vol 1, No 1 (2012): Dharmakarya
Publisher : DRPM Unpad

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (504.862 KB)

Abstract

Daerah aliran sungai Cikayambang telah digunakan sebagai tempat pembuangan limbah kotoran padaproses penyamakan kulit di daerah Garut. Limbah ini dihipotesa sebagai polusi yang mencemari aliransungai karena menimbulkan bau busuk dan dapat mengganggu ekologi daerah sekitar. Penggunaanlahan dan pemanfaatan air bersih oleh masyarakat di daerah aliran sungai tentunya sedikit banyak akanterpengaruhi oleh kondisi ini, dengan demikian diperlukan gambaran jelas bawah permukaan untukmembantu masyarakat melakukan optimalisasi fungsi lahan dan pemanfaatan air bersih. Teknologi yangditerapkan pada penyelidikan polutan bawah permukaan ini adalah Electrical Tomografi Resistivity(ERT). Teknologi ini merupakan teknologi yang sering digunakan oleh ahli geofisika untuk menyelidikibatuan dan kandungan bawah permukaan tanah. Dari hasil pengamatan terindikasi adanya sebaranpolutan di sepanjang aliran sungai dengan penetrasi kedalaman sekitar 15 meter dan juga terjadi sebaranpolutan dengan arah lateral untuk setiap lintasan pengamatan. Nilai resistivitas air bersih berada disekitar0.1 s.d 7 Ohm meter dan air tercemar polutan sekitar 10 s.d 20 Ohm meter.Kata Kunci : ERT, Polutan, Cikayambang, Pengabdian
STUDI POLA SEBARAN DAN KEDALAMAN POLUSI AIR TANAH BERDASARKAN NILAI RESISTIVITAS DISEKITAR SALURAN PEMBUANGAN AIR LIMBAH INDUSTRI RANCAEKEK KABUPATEN BANDUNG Bambang Wijatmoko -; Hariadi -
Bionatura Vol 10, No 1 (2008): Bionatura Maret 2008
Publisher : Direktorat Sumber Daya Akademik dan Perpustakaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pencitraan bawah permukaan di sekitar saluran pembuangan limbah industri Rancaekek telah dilakukan menggunakan metode resistivitas 2D dengan konfigurasi Schlumberger dan Wenner. Penelitian ini bertujuan untuk menduga pola sebaran dan kedalaman air tanah yang sudah tercemar. Pengukuran dilakukan pada tiga lintasan yang dekat saluran pembuangan, dan satu lintasan yang jauh dari saluran. Untuk mengetahui kandungan magnetik air limbah, dilakukan kajian kemagnetan batuan melalui pengukuran suseptibilitas magnet sampel endapan sedimen sungai. Sampel diambil dari endapan sedimen saluran pembuangan. Data hasil pengukuran metode resistivitas selanjutnya diolah menggunakan program Res2DInv untuk menghasilkan penampang resistivitas. Interpretasi terhadap penampang resisitivitas tersebut menunjukkan bahwa struktur perlapisan batuan daerah penelitian terdiri atas lapisan penutup, lapisan kedap air, dan lapisan akuifer. Keberadaan air tanah tercemar diindikasikan oleh lapisan konduktif dengan resistivitas kurang dari 8 ohm.meter. Pada daerah yang dekat dengan saluran, penyebarannya diduga merata ke seluruh lapisan air tanah permukaan hingga kedalaman lapisan kedap. Sedangkan pada daerah yang jauh dari saluran penyebarannya tidak terlalu merata, melainkan setempat-setempat dan tidak terlalu dalam. Pencitraan resistivitas dengan konfigurasi Schlumberger berhasil melokalisir zona rembesan air tanah dangkal yang tercemar. Zona rembesan banyak dijumpai pada daerah dekat saluran pembuangan, sehingga diduga pencemaran air tanah sudah menembus lapisan akuifer tengah (kedalaman 30 - 60 meter). Pada daerah yang jauh dari saluran tidak ditemukan adanya zona rembesan. Suseptibilitas magnetik dalam endapan sedimen menunjukkan variasi yang signifikan dari satu lokasi ke lokasi yang lain, namun belum dapat memberikan gambaran tentang kondisi dan tingkat pencemarannya.Kata kunci : Daerah rembesan, lapisan konduktif, resistivitas, suseptibilitas magnet
Struktur Resistivitas Dangkal Sebagai Upaya Mitigasi Bencana Pergerakan Tanah Bambang Wijatmoko; Budy Santoso; Eleonora Agustine; Yudi Rosandi
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat (Indonesian Journal of Community Engagement) Vol 5, No 1 (2019): April
Publisher : Direktorat Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (497.247 KB) | DOI: 10.22146/jpkm.33076

Abstract

Cisempur village is located at the slope of Mount Geulis, having a very variated morphology from gentle slopes to very steep ones. Due to the high demand for settlements the land use change can not be avoided.  The steepness of the slope, the decrease of the number of vegetations, and the increase of load from buildings may induced land slide occurrence.  This problem motivate us to perform measurement at the area, in order to uncover the information about the level of stability and the land carrying capacity, through the study of the subsurface rock layering condition. In this work, we present the shallow resistivity by means of Electrical Resistivity Tomography (ERT) method in two measurement lines. The obtained data is processed using 2D inversion method, in order to obtain the layering structure cross-section. The interpretation of the results suggest the existence of sandstone, which is normally associated with the location of aquifer and tuffaceous clay. The tuffaceous may function as the slide plane in the land slide event. The interpretation also shows that the carrying capacity decrease very extremely at the settlement site, which is indicated by the land displacement. This information has to be socialized and transferred to the inhabitant, in order to build awareness, and the land slide disaster mitigation can be carried out.
Mitigation of Land Movement using Self Potential Method in Ling-Anjung Region Sumedang Regency Budy Santoso; Setianto Setianto; M U Hasanah; B Wijatmoko; E Supriyana; H Mohammad
EKSAKTA: Berkala Ilmiah Bidang MIPA Vol. 19 No. 2 (2018): Eksakta : Berkala Ilmiah Bidang MIPA (E-ISSN : 2549-7464)
Publisher : Faculty of Mathematics and Natural Sciences (FMIPA), Universitas Negeri Padang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1216.37 KB) | DOI: 10.24036/eksakta/vol19-iss2/141

Abstract

Land movement occurs due to reduced soil strength which is affected by water pressure. The Self Potential (SP) method is a geoelectric method that can detect well the flow of groundwater. The Self Potential method can also be used to detect the presence of debris flow in the form of weathered soil, tuff sand, cobble gravel and other rock fragments that have mixed with water. Based on the results of the SP measurement, debris flow has a medium SP with a value (3 - 12) mV, rock that has shifted (sandstone associated with andesite fragment) has a SP value < 2mV, while water seepage and water flow has an SP value (13 - 36) mV.
KAJIAN STRUKTUR RESISTIVITAS DANGKAL DI SEKITAR SUMUR SINDU KECAMATAN JATITUJUH KABUPATEN MAJALENGKA Bambang Wijatmoko; Budy Santoso; Eddy Supriyana
Spektra: Jurnal Fisika dan Aplikasinya Vol 1 No 1 (2016): SPEKTRA: Jurnal Fisika dan Aplikasinya, Volume 1 Nomor 1, Agustus 2016
Publisher : Program Studi Fisika Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (366.83 KB) | DOI: 10.21009/SPEKTRA.011.02

Abstract

Abstrak Sumur Sindu merupakan salah satu cagar budaya peninggalan sejarah yang terletak di Desa Sumber Wetan Kecamatan Jati Tujuh Kabupaten Majalengka. Sumur yang dikenal keramat ini sudah digunakan sebagai sumber mata air yang tidak pernah kering. Namun demikian, di sekitar lokasi sumur sering mengalami kekeringan di musim kemarau, bahkan di tempat-tempat tertentu tidak dijumpai sumber air tanah. Hal ini menarik untuk dikaji mengenai bagaiman struktur bawah permukaan di daerah sekitar sumur tersebut. Makalah ini akan membahas tentang struktur resistivitas dangkal yang diperoleh melalui teknik Electrical Resistivity Tomography (ERT) pada tiga lintasan. Hasil pengukuran selanjutnya diolah menggunakan metode inversi 2D sehingga diperoleh suatu penampang yang menggambarkan struktur perlapisan batuan bawah permukaan berdasarkan nilai resistivitasnya. Interpretasi terhadap ketiga penampang menunjukkan bahwa struktur resistivitas daerah penelitian dapat dikelompokkan menjadi lima kategori, yaitu sangat rendah (1-7 ohm.m) berasosiasi dengan akuifer, rendah (8-17 ohm.m) berasosiasi dengan lempung pasiran dan lempung, sedang (18-40 ohm.m) berasosiasi dengan pasirlempungan, tinggi (41-90 ohm.m) berasosiasi dengan pasir kerikil, dan kategori sangat tinggi (91-180 ohm.m) yang diduga berasosiasi dengan batupasir padat. Pola pelipatan berupa antiklin juga terlihat pada citra penampang tersebut, hal ini menjadi indikasi kemungkinan adanya zonasi akuifer. Kata-kata kunci: struktur resistivitas, sumur sindu, ERT, zonasi akuifer Abstract Sindu well is one of the cultural heritage located in Desa Sumber Wetan Kecamatan Jati Tujuh Kabupaten Majalengka. The well is known sacred and it has been used as a water source that never dry. However, the location around the well droughts in the dry season, and even in certain places the source of groundwater cannot be found. It is interesting to study about how the subsurface structure in the area around the well. This paper will discuss the shallow resistivity structure obtained through Electrical Resistivity Tomography (ERT) on three lines. The result of the measurement will processed using 2D inversion methods to obtain a cross-section that describes the structure of rock layering in subsurface based on resistivity value. Interpretation of the three cross sections showed that the resistivity structure of the study area can be grouped into five categories i.e. very low (1-7 ohm.m) associated with the aquifer, low (8-17 ohm.m) associated with sandy clay and clay, medium (18-40 ohm.m) associated with sandy clay, high (41-90 ohm.m) associated with gravel, and the very high category (91-180 ohm.m) allegedly associated with solid sandstone. The image of the cross section also described the folding pattern in the form of the anticline which indicate the possibility of aquifer. Keywords: resistivity structure, Sindu well, ERT, aquifer zone.
PENGARUH MUKA AIR TANAH TERHADAP KESTABILAN JEMBATAN MENGGUNAKAN METODE ELECTRICAL RESISTIVITY TOMOGRAPHY KONFIGURASI DIPOLE-DIPOLE Budy Santoso; Setianto Setianto; Bambang Wijatmoko; Eddy Supriyana
PROSIDING SEMINAR NASIONAL FISIKA (E-JOURNAL) Vol 6 (2017): PROSIDING SEMINAR NASIONAL FISIKA (E-JOURNAL) SNF2017
Publisher : Program Studi Pendidikan Fisika dan Program Studi Fisika Universitas Negeri Jakarta, LPPM Universitas Negeri Jakarta, HFI Jakarta, HFI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (310.477 KB) | DOI: 10.21009/03.SNF2017.02.EPA.02

Abstract

Ground water is one of the factors that affect the stability of a bridge. One of the Geophysical Methods that can identify the presence of groundwater is Electrical Resistivity Tomography (ERT) method. Configuration of ERT measurement using Dipole-Dipole Configuration. Based on ERT measurements that have been correlated with local geology, the following results are obtained: porous pile soil has a resistivity value : (42 - 58) Ohm.m, below the porous layer there is a water table with resistivity value: (24 - 30) Ohm.m at depth : (6 - 10) m, and the lowest layer is a impermeable layer suspected of Claystone with resistivity value : (40 - 100) Ohm.m. This claystone is impermeable, consequently the groundwater that is in the layer will flow at lower altitude by bringing the material in the form of soil / rock that is covered by the coating, so that the soil / rock under the bridge becomes unstable. Keywords: groundwater, dipole-dipole, ERT, resistivity
PENGUKURAN DAN ANALISIS GRAVITY UNTUK PENENTUAN PROSPEK MINERALISASI BIJIH BESI DI DAERAH SUNGAI PADANG, SIJUK, BELITUNG Eddy Supriyana; Budy Santoso; Bambang Wijatmoko
PROSIDING SEMINAR NASIONAL FISIKA (E-JOURNAL) Vol 6 (2017): PROSIDING SEMINAR NASIONAL FISIKA (E-JOURNAL) SNF2017
Publisher : Program Studi Pendidikan Fisika dan Program Studi Fisika Universitas Negeri Jakarta, LPPM Universitas Negeri Jakarta, HFI Jakarta, HFI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1001.765 KB) | DOI: 10.21009/03.SNF2017.02.EPA.03

Abstract

Research with Gravity method has been done in Padang River Village of Belitung Province. The purpose of this research is to know the pattern of the potential spread of iron ore, to localize the spread of iron ore and to determine the position of rock intrusion containing mineralization. Gravity data obtained from the measurement results, then modeled to estimate the price of rock density from some subsurface layer. Based on the value of the density contrast is correlated with the porosity (small), then the rock characteristics will be identified so that the tendency of the existence of Seal rocks and Trapping sources can be known. Gravity measurements are done systematically with intervals between observation stations on one line of 25 meters, while the distance between lines of about 500 meters. Bouguer anomaly in the study area ranged from -5 until 75 mGal, forming as low and high anomaly. The height of the Anomaly Bouguer occupies the western part of the study site, its value reaches 30 mGal and to the north of the research area reaches 42 mGal, the height of the North-South trending anomaly flanked by two high anomaly groups. Keywords: Gravity, Bouguer Anomaly, Density, Iron Ore, Mineralization
PENGUKURAN GEOLISTRIK UNTUK INVESTIGASI LONGSOR DI AREA BANDUNG UTARA BAMBANG WIJATMOKO, KUSNAHADI SUSANTO, IMRAN HILMAN MOHAMMAD, DINI FITRIANI
Jurnal Material dan Energi Indonesia Vol 5, No 01 (2015)
Publisher : Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (496.019 KB) | DOI: 10.24198/jmei.v5i01.11155

Abstract

Makalah ini mendiskusikan hasil dari penyelidikan keruntuhan tanah (ground failures) di sekitar cekungan Bandung menggunakan metode geolistrik. Penelitian dilakukan untuk mendeterminasi jenis ground failures dan bagaimana ciri menjelang keruntuhannya. Pada umumnya ground failures di sekitar cekungan Bandung disebabkan oleh curah hujan yang tinggi yang menyebabkan timbulnya penambahan volum air dalam tanah, sehingga mengurangi kuat ikatan molekul tanah. Ground failures terjadi dalam dua bentuk: keruntuhan bidang gelincir yang disebut tanah longsor dan keruntuhan vertikal/tebing. Penyelidikan keruntuhan tanah difokuskan pada dua lokasi di Bandung utara yaitu Legok hayam dan Cimenyan, dimana untuk daerah Legok Hayam longsor telah terjadi sementara daerah Cimenyan belum terjadi longsor namun memiliki tingkat kerawanan yang cukup tinggi. Hasil penyelidikan di kedua daerah dibandingkan untuk mengetahui kondisi struktur resistivitas bawah permukaan daerah pra dan pasca longsor di Bandung utara.
PENENTUAN RESISTIVITAS BATUBARA MENGGUNAKAN METODE ELECTRICAL RESISTIVITY TOMOGRAPHY DAN VERTICAL ELECTRICAL SOUNDING BUDY SANTOSO; BAMBANG WIJATMOKO; EDDY SUPRIYANA; ASEP HARJA
Jurnal Material dan Energi Indonesia Vol 6, No 01 (2016)
Publisher : Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (628.706 KB) | DOI: 10.24198/jmei.v6i01.9371

Abstract

Pemanfaatan batubara sebagai salah satu sumber energi alternatif semakin meningkat, diantaranya untuk kebutuhan energi sektor industri dan pembangkit tenaga listrik. Peningkatan tersebut telah mendorong penelitian mengenai keberadaan batubara dan sumberdayanya. Metode Geofisika yang digunakan untuk mengetahui keberadaan batubara, diantaranya : Metode Electrical Resistivity Tomography dan Vertical Electrical Sounding. Parameter fisika untuk menentukan indikasi batubara dengan metode tersebut yaitu resistivitas. Untuk menghindari ambiguitas ketika menginterpretasikan lapisan batubara pada suatu penampang resistivitas, maka perlu dilakukan penentuan nilai resistivitas batubara secara insitu diatas singkapan batubara. Penentuan resistivitas batubara secara insitu dengan Metode Electrical Resistivity Tomography dilokasi I (Muarobungo, Jambi) diperoleh nilai resistivitas (81,4 – 115) Ωm, sedangkan dilokasi II (Lahat, Sumatera Selatan) diperoleh nilai resistivitas (60 – 110) Ωm dan dilokasi III (Nunukan, Kalimantan Utara) diperoleh nilai resistivitas (83 – 130) Ωm. Penentuan resistivitas batubara secara insitu dengan Metode Vertical Electrical Sounding dilokasi I (Muarobungo, Jambi) diperoleh nilai resistivitas 80,89 Ωm dan dilokasi II (Lahat, Sumatera Selatan) diperoleh nilai resistivitas 76,92 Ωm.Keywords ; Electrical Resistivity Tomography, Vertical Electrical Sounding, coal outcrops, cross-section resistivity.
KAJIAN NIKEL LATERIT DENGAN METODE ELECTRICAL RESISTIVITY TOMOGRAPHY DI DAERAH BATU PUTIH, KOLAKA UTARA SULAWESI TENGGARA BUDI SANTOSO; BAMBANG WIJATMOKO; EDDY SUPRIYANA
Jurnal Material dan Energi Indonesia Vol 7, No 01 (2017)
Publisher : Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (396.594 KB) | DOI: 10.24198/jmei.v7i01.11043

Abstract

Abstrak. Endapan nikel laterit terdapat pada zona limonit, zona saprolit, dan zona saprock. Masing-masing zona laterit tersebut mempunyai kandungan mineral dan kadar nikel yang berbeda, sehingga mempunyai nilai resistivitas yang berbeda-beda. Penampang laterit dapat diperoleh dengan Metode Electrical Resistivity Tomography (ERT).  Metode ERT adalah metode pengukuran resistivitas dipermukaan tanah dengan menggunakan banyak elektroda, agar diperoleh variasi distribusi resistivitas bawah permukaan secara lateral dan vertikal, sehingga didapatkan citra  bawah permukaan. Konfigurasi elektroda yang digunakan dalam akuisisi data ERT yaitu Konfigurasi Wenner. Pengolahan data menggunakan program inversi Res2DInv. Berdasarkan hasil pengukuran ERT yang telah dikorelasikan dengan data test pit, diperoleh nilai resistivitas laterit sebagai berikut : resistivitas limonit : < 400 Ohm.m, resistivitas saprolit : (400 – 640) Ohm.m,  resistivitas saprock : (640 – 1720) Ohm.m dan resistivitas bedrock  > 1720 Ohm.m.Kata kunci : ERT, limonit, saprolit, saprock, Wenner