Nasrullah Nasrullah
Universitas Indraprasta PGRI

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

GAYA BAHASA PERTENTANGAN DALAM NOVEL BAHEBBAK KAY SUATU SENJA DI BUKIT QARBUS KARYA ELITA DUATNOFA DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PEMEBELAJARAN BAHASA INDONESIA Nasrullah Nasrullah; Dewi Indah Susanti; Syarifudin Yunus
Alegori: Jurnal Mahasiswa Pendidikan Bahasa Indonesia Vol 1, No 1 (2021): Alegori: Jurnal Mahasiswa Pendidikan Bahasa Indonesia
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (174.613 KB) | DOI: 10.30998/.v1i1.3884

Abstract

Penelitian ini berjudul Gaya Bahasa Pertentangan dalam Novel Bahebbak Kay Suatu Senja Di Bukit Qarbus karya Elita Duatnofa Implikasinya terhadap Pembelajaran Bahasa Indonesia. Penelitian bertujuan untuk mengidentifikasi dan mendeskripsikan penggunaan gaya bahasa pertentangan pada novel Bahebbak Kay Suatu Senja Di Bukit Qarbus karya Elita Duatnofa. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif, penekanan analisisnya dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah. Hasil temuan penelitian mengenai gaya bahasa pertentangan yang terdapat pada novel Bahebbak Kay Suatu Senja Di Bukit Qarbus Karya Elita Duatnofa yaitu hiperbola, ironi, oksimoron, inuendo, paradoks, klimaks, antiklimaks. Pada gaya bahasa pertentangan hiperbola berjumlah 32 dengan persentase 42,10%. Pada gaya bahasa pertentangan ironi berjumlah 1 dengan persentase 1,32%. Pada gaya bahasa pertentangan oksimoron berjumlah 3 dengan persentase 3,95%. Pada gaya bahasa pertentangan inuendo berjumlah 30 dengan persentase 39,47%. Pada gaya bahasa pertentangan paradoks berjumlah 3 dengan persentase 3,95%. Pada gaya bahasa pertentangan klimaks berjumlah 4 dengan persentase 5,26%. Pada gaya bahasa pertentangan antiklimaks berjumlah 3 dengan persentase 3,95%. Dari hasil penelitian tersebut, penggunaan gaya bahasa pertentangan yang paling dominan, yaitu gaya bahasa pertentangan hiperbola berjumlah 32 dengan persentase 42,10%. Dan gaya bahasa pertentangan yang paling sedikit digunakan yaitu gaya bahasa pertentangan ironi berjumlah 1 dengan persentase 1,32%.