Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Pengaruh Perbandingan Tempe Kedelai dan Tepung Terigu Terhadap Mutu Organoleptik Stik Keju Tempe Mirza Yasinta; Esin Sintawati; Issutarti Issutarti
Jurnal Inovasi Teknologi dan Edukasi Teknik Vol. 1 No. 2 (2021)
Publisher : Universitas Ngeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (252.195 KB) | DOI: 10.17977/UM068v1n2p123-130

Abstract

Tempe cheese stick is a snack which is made of cheese stick that is produced by using a different ratio between tempe and wheat flour as its main ingredients. This product is aimed to formulate a tempe-flavoured snack which catches up with the current trend in the food industry, so it can reach a wider market as an alternative option for a souvenir. The purpose of this research is to analyse the hedonic quality and hedonic index over colour, taste, and texture of the tempe cheese stick with different proportions of tempe and wheat flour. This research employs fully randomised design methods to conduct experiments by using one deciding factor which is the proportion of wheat flour and tempe (60 percent:40 percent, 45 percent:55 percent and 30 percent:70 percent) and it is done twice. The data is analysed by using One Way ANOVA. If there is a contrast in the colour, DMRT test is conducted successively. The result shows that there is a significant difference in the hedonic quality of colour and texture of tempe cheese stick according to the variation in the proportion of tempe and wheat flour, however, this variation does not quite affect the hedonic quality of taste. Consequently, there is a clear difference in the measured taste and texture hedonic index of the tempe cheese stick according to the wheat flour and tempe proportion change, while the colour hedonic quality is relatively unaffected. Stik keju tempe merupakan makanan ringan yang dibuat dari stik keju dengan menggunakan tempe dan terigu dengan perbandingan yang berbeda. Produk ini dibuat dengan maksud untuk membuat snack atau makanan ringan rasa tempe yang bisa diterima banyak orang dengan rasa jaman sekarang dan sebagai oleh-oleh. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis mutu hedonik dan tingkat kesukaan (hedonik) terhadap warna, rasa dan tekstur stik keju tempe dengan perbandingan tepung terigu dan tempe yang berbeda. Metode penelitian yang digunakan yaitu penelitian eksperimen dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) menggunakan satu faktor yaitu perbandingan tepung terigu dan tempe (60 persen:40 persen, 45 persen:55 persen dan 30 persen:70 persen) dan diulang sebanyak dua kali. Data dianalisis dengan One Way ANOVA. Apabila terdapat perbedaan yang nyata maka dilakukan uji lanjut DMRT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang nyata pada mutu hedonik warna dan tekstur stik keju tempe dengan perbandingan tepung terigu dan tempe yang berbeda, sedangkan pada mutu hedonik rasa tidak berbeda nyata. Terdapat perbedaan yang nyata pada tingkat kesukaan rasa dan tekstur stik keju tempe dengan perbandingan tepung terigu dan tempe yang berbeda, sedangkan tingkat kesukaan warna stik keju tempe tidak berbeda nyata.
Analisis Sifat Fisik Velva Labu Kuning dengan Kombinasi Pektin dan Gum Arab Sebagai Bahan Penstabil Eriska Yuriska Indriya Priyono Dewi; Soenar Soekopitojo; Issutarti Issutarti
Jurnal Inovasi Teknologi dan Edukasi Teknik Vol. 1 No. 2 (2021)
Publisher : Universitas Ngeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (252.827 KB) | DOI: 10.17977/UM068v1n2p137-141

Abstract

Labu kuning kaya akan kandungan β-karoten, serat pangan dan vitamin C yang tinggi. Labu kuning memungkinkan untuk dijadikan velva yang merupakan produk sejenis es krim yang terbuat dari bahan utama buah atau sayuran. Keunggulan produk velva yaitu memiliki kandungan serat yang tinggi dan rendah lemak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan kombinasi pektin dan gum arab sebagai bahan penstabil terhadap sifat fisik (overrun dan daya leleh) velva labu kuning. Jenis penelitian yang digunakan termasuk dalam penelitian eksperimen dengan menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL), yang terdiri dari satu faktor dengan tiga tingkatan. Perlakuan pada penelitian ini dengan penambahan bahan penstabil pektin dan gum arab dengan rasio 67 persen, 33 persen, 50 persen, 50 persen, 33 persen, 67 persen. Pada masing-masing perlakuan dilakukan dua kali pengulangan. Data dianalisis menggunakan ANOVA apabila terdapat perbedaan maka, akan dilakukan uji lanjut dengan uji Duncan’s Multiple Range Test (DMRT) dengan signifikansi 5%. Data hasil analisis penelitian menunjukkan terdapat perbedaan nyata pada masing-masing perlakuan dengan rasio yang berbeda. Nilai tertinggi sifat fisik (overrun dan daya leleh) diperoleh dari kombinasi pektin dan gum arab dengan rasio 33 persen : 67 persen. Hasil dari penelitian menunjukkan sifat fisik overrun velva labu kuning memperoleh rerata 35,714 persen, sifat fisik daya leleh velva labu kuning memperoleh rerata 59,292 menit.
Persepsi Industri Hotel, Restoran dan Katering (Horeka) terhadap Kompetensi Kerja Mahasiswa Praktik Industri Tata Boga Universitas Negeri Malang Dila Nur Muthia Fitriani; Nunung Nurjanah; Issutarti Issutarti
Jurnal Inovasi Teknologi dan Edukasi Teknik Vol. 1 No. 2 (2021)
Publisher : Universitas Ngeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (245.951 KB) | DOI: 10.17977/UM068v1n2p142-150

Abstract

This research is aimed to analyse the perception of the Hotel, Restaurant and Catering (HORECA) industry to the internship of Culinary Arts Education students at State University of Malang students in aspects of knowledge, skills and working attitude in the production and service field. The population of the object are 13 hotel, restaurant, and catering industries: 5 hotels, 4 restaurants and 4 catering in Malang and Batu city. The samples are 13 industries where the students are having their On-Job-Training (OJT) term; it is one respondent for each industry. The research is a descriptive research applied quantitative approach. The data collection are the questionnaires which are analysed by using descriptive statistics. The perception of Hotels, Restaurants and Catering industries to the student competencies are the aspects of knowledge, skills and working attitude in the production and service field which are identified as follow: 1) Almost all the related parties of the HOREKA industries (84 percent) stated that the students are capable in the state of knowledge during the OJT term; 2) Almost all the related parties of the HOREKA industries (84 percent) stated that the students are capable in the state of skills during their OJT term; 3) Almost all the related parties of the HOREKA industries stated (92 percent) that the students are capable in the state of working attitude, during their OJT term; 4) Almost all related parties of the HOREKA industries (84 percent) stated the students are capable in every aspect (knowledge, skills and working attitude) during their OJT term. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis persepsi industri HOREKA terhadap kemampuan kompetensi kerja Mahasiswa Praktik Industri Tata Boga Universitas Negeri Malang pada aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja di bidang produksi dan service. Populasinya adalah 13 industri HOREKA yang terdiri dari 6 hotel, 4 restoran dan 3 katering di Kota Malang dan Kota Batu. Sampel dalam penelitian ini adalah industri HOREKA (Hotel, Restoran dan Katering) di Kota Malang dan Batu yang menjadi tempat praktik industri Mahasiswa Tata Boga Universitas Negeri Malang yang berjumlah 13 industri. Setiap industri diambil 1 responden yaitu pembimbing praktik industri, sehingga terdapat 13 orang responden. Penelitian termasuk penelitian deskriptif menggunakan pendekatan kuantitatif. Pada tahap pengumpulan data menggunakan kuesioner yang dianalisis menggunakan analisis statistik deskriptif. Persepsi industri HOREKA terhadap kompetensi kerja Mahasiswa Praktik Industri Tata Boga Universitas Negeri Malang pada aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja di bidang produksi dan service diketahui sebagai berikut: 1) Hampir seluruhnya (84 persen) pihak industri HOREKA menyampaikan bahwa Mahasiswa Praktik Industri Tata Boga Universitas Negeri Malang mampu pada aspek pengetahuan selama melaksanakan praktik industri, 2) Hampir seluruhnya (84 persen) pihak industri HOREKA menyampaikan bahwa Mahasiswa Praktik Industri Tata Boga Universitas Negeri Malang mampu pada aspek keterampilan selama melaksanakan praktik industri, 3) Hampir seluruhnya (92 persen) pihak industri HOREKA menyampaikan bahwa Mahasiswa Praktik Industri Tata Boga Universitas Negeri Malang mampu pada aspek sikap kerja selama melaksanakan praktik industri, 4) Hampir seluruhnya (84 persen) pihak industri HOREKA menyampaikan bahwa Mahasiswa Praktik Industri Tata Boga Universitas Negeri Malang mampu pada keseluruhan aspek (aspek pengetahuan, aspek keterampilan dan aspek sikap kerja) selama melaksanakan praktik industri.
Pengaruh Suhu Pasteurisasi terhadap Warna, Kandungan Vitamin C dan Betakaroten pada Sari Buah Belimbing Nanas Giri Halimah; mazarina devi; Issutarti Issutarti
Jurnal Inovasi Teknologi dan Edukasi Teknik Vol. 1 No. 3 (2021)
Publisher : Universitas Ngeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (223.947 KB) | DOI: 10.17977/UM068v1n3p162-168

Abstract

The production of star fruit and pineapple in the city of Blitar is very high. Processing the fruit into pineapple star fruit juice is an attempt to utilize the fruit so that it is not damaged when production is very much. The purpose of this study was to analyze the effect of pineapple star fruit juice pasteurization temperature on color, vitamin C content and beta-carotene content of star fruit juice. This research is experimental research. The research design used was a completely randomized design (design), with one treatment, namely temperature pasteurization, which consisted of 3 levels, namely 70°C, 80°C, 90°C, each repeated 2 times. Observations were made on the physical properties of the color, the content of vitamin C and the content of beta-carotene. Data obtained from the laboratory, then analyzed using ANOVA, if a trial occurs with the DMRT test. The results showed that the pasteurization temperature influenced color, vitamin C content and beta carotene content of pineapple star fruit juice. In the pasteurization temperature treatment of 90°C, the highest level of color awareness (L) was 48.89) and the lowest reddish color level (value (a +) was 0.38). In the pasteurization temperature treatment of 70°C, the highest yellow level (highest (b +) value 5.725), the highest Vitamin C content (1,111mg) and the highest beta-carotene content (1.13 mg). From this research it can be denied that the brighter color of the 90°C pasteurization temperature treatment, the highest content of Vitamin C and beta-carotene content can be obtained from the pasteurization temperature measurement of 70°C. Produksi buah belimbing dan buah nanas di kota Blitar cukup melimpah. Pengolahan buah buah ini menjadi sari buah belimbing nanas merupakan usaha untuk memanfaatkan buah agar tidak rusak ketika produksi melimpah. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh suhu pasteurisasi sari buah belimbing nanas terhadap warna, kandungan vitamin C dan betakaroten sari buah belimbing nanas. Penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL), dengan satu perlakuan yaitu suhu pasteurisasi, yang terdiri dari 3 tingkat, yaitu 70°C, 80°C, 90°C, masing masing diulang 2 kali pengulangan. Pengamatan dilakukan terhadap sifat fisik warna, kandungan Vitamin C dan kandungan betakaroten. Data pengamatan yang didapat dari laboratorium, kemudian dianalisis menggunakan ANOVA, jika terjadi perbedaan dilanjutkan dengan uji DMRT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa suhu pasteurisasi yang berbeda berpengaruh terhadap warna, kandungan Vitamin C dan kandungan betakaroten sari buah belimbing nanas. Pada perlakuan suhu pasteurisasi 90°C, didapatkan tingkat kecerahan warna tertinggi (nilai (L) sebesar 48,89) dan tingkat warna kemerahan terendah ( nilai (a+) sebesar 0,38). Pada perlakuan suhu pasteurisasi 70°C, didapatkan tingkat warna kekuningan tertinggi (nilai (b+) sebesar 5,725), kandungan Vitamin C tertinggi (1,111mg) dan kandungan betakaroten tertinggi (1,13 mg). Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa warna yang lebih cerah didapatkan dari perlakuan suhu pasteurisasi 90°C, kandungan Vitamin C dan kandungan betakaroten tertinggi didapatkan dari perlakuan suhu pasteurisasi 70°C. Saran dari penelitian ini adalah untuk menggunakan suhu pasteurisasi 70°C.
Pengaruh Lama Waktu Dehidrasi Osmosis Strawberry terhadap Sifat Fisik Warna dan Viskositas Dessert No Bake Strawberry Cheesecake Dita Permatasari; Laili Hidayati; Issutarti Issutarti
Jurnal Inovasi Teknologi dan Edukasi Teknik Vol. 1 No. 4 (2021)
Publisher : Universitas Ngeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (242.024 KB) | DOI: 10.17977/UM068v1n4p245-250

Abstract

No baked strawberry cheesecake is a cold dessert that melts easily at room temperature. The treatments are needed to be done to reduce water content by doing osmosis dehydration on strawberries, so that no baked strawberry cheesecake does not melt easily at room temperature. Osmosis dehydration treatment on strawberries was carried out at different times (there are 3 hours, 5 hours, and 7 hours). This study was conducted to determine the physical properties (like color, viscosity) and chemical properties (pH and vitamin C). This study is an experimental study that using RAL research design with three different treatment which are the time duration of strawberry osmosis dehydration and two repetitions The data were analyzed using ONE-WAY ANOVA and if there was a significant effect, a further DMRT test was carried out. The results showed that osmotic dehydration in strawberries within 3 hours had the best chemical properties, with the pH of 4.80, vitamin C 54.085 mg / 100g. The highest color brightness (L) was found at 3 hours of strawberry osmosis dehydration with a value of 71.93. The highest reddish color (a +) was found at 7 hours of strawberry osmosis dehydration with a value of 19.147 and the highest yellow color (b +) was at 7 hours of strawberry osmosis dehydration with a value of 26.467. The highest viscosity was found at 7 hours of strawberry osmosis dehydration with a value of 163018.75 cP. No baked strawberry cheesecake merupakan cold dessert yang mudah mencair bila berada si suhu ruang. Perlu dilakukan perlakuan untuk mengurangi kadar air dengan cara dehidrasi osmosis pada buah strawberry agar no baked strawberry cheesecake tidak mudah mencair pada suhu ruang. Perlakuan dehidrasi osmosis pada buah strawberry dilakukan dengan waktu yang berbeda (3 jam, 5 jam, dan 7 jam). Penelitian dilakukan untuk mengetahui sifat fisik (warna, viskositas), dan sifat kimia (pH dan vitamin C). Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan tiga perlakuan yang berbeda yaitu pada waktu dehidrasi osmosis strawberry dan dengan dua kali pengulangan. Data dianalisis menggunakan ONE-WAY ANOVA dan apabila terdapat pengaruh, maka dilakukan uji lanjut DMRT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dehidrasi osmosis pada buah strawberry dengan waktu 3 jam memiliki sifat kimia terbaik yaitu pH 4,80, vitamin C 54,085 mg/100g. kecerahan warna (L) tertinggi terdapat pada waktu dehidrasi osmosis strawberry 3 jam dengan nilai 71,93. Warna kemerahan (a+) tertinggi.terdapat pada waktu dehidrasi osmosis strawberry 7 jam dengan nilai 19,147 dan warna kuning (b+) tertinggi terdapat pada waktu dehidrasi osmosis strawberry 7 jam dengan nilai 26,467. Viskositas tertinggi terdapat pada waktu dehidrasi osmosis strawberry 7 jam dengan nilai 163018,75 cP.